6 Cara Agar Bayi Lekas Pulih Saat Dirawat di NICU

February 12, 2018
Oleh : Nisrina Darnila
  • NICU merupakan tempat khusus untuk merawat bayi yang memiliki kondisi tertentu
  • Tidak hanya dokter, orang tua juga berperan penting dalam perawatan bayi NICU
  • Asupan nutrisi yang cukup & menjaga kebersihan menjadi faktor tambahan untuk kesembuhan bayi NICU

NICU memang menjadi tempat pertama untuk para bayi yang terlahir dalam kondisi prematur atau membutuhkan perawatan khusus. Kita sudah pernah membahas tentang bayi prematur, di artikel ini  kami akan membahas bagaimana perawatan bayi setelah dirawat di NICU.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan kelahiran bayi ke dunia dalam kondisi yang tidak semestinya. Yang sering terjadi, bayi lahir saat usia kandungan belum cukup (prematur), kekurangan berat badan, terkena infeksi bakteri, tertelan air ketuban, dan lain sebagainya. Dalam kondisi seperti inilah bayi membutuhkan penanganan serius di NICU (Neonatal Intensive Care Unit).

Bayi yang memiliki kebutuhan khusus tentu membutuhkan perawatan yang tak kalah khusus pula. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan para orang tua supaya anak yang baru keluar dari NICU cepat pulih.

Awasi Bayi dengan Ketat

Di ruangan ini, kondisi kesetahan bayi diperiksa secara intensif. Tim dokter dan perawat akan terus memantau dan mencatat setiap perkembangan kondisi bayi, memprediksi kemungkinan yang akan terjadi, serta menentukan prosedur perawatannya.

Setiap bayi akan diawasi dengan ketat. Jam besuk dan kerabat yang diizinkan masuk juga sangat terbatas. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa orang tua bekerja sama dengan tim ruang NICU untuk mendukung kinerjanya.

Orang Tua Memiliki Peran Penting dalam Kesembuhan Bayi

Orang tua, terutama ibu, memiliki peranan paling penting dalam perawatan bayi yang lahir tidak normal. Kehadiran ibu di sisi bayi diharapkan dapat mempercepat kepulihannya agar segera keluar dari NICU. Karena perawatan di ruang NICU membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Namun bukan berarti posisi ayah tidak signifikan, bahkan kadarnya sama dengan ibu. Akan tetapi ibulah yang paling dekat, sehingga kehadiran ibu di sisi bayi akan menumbuhkan harapan hidupnya.

 

Asupan Nutrisi yang Tepat

Bayi prematur membutuhkan asupan nutrisi hingga berat badannya cukup. Selain cairan-cairan yang mengalir melalui selang infus, air susu ibu diharapkan tetap menjadi sumber nutrisi utama. Meski tidak mungkin untuk menyusui secara langsung, sebaiknya ibu tetap memberinya ASI dengan cara memompanya.

Pemberian ASI ini juga dapat mempererat hubungan antara ibu dan buah hati.

Ibu Memberi Kehangatan Khusus Tersendiri

Bermacam-macam alat terpasang untuk meningkatkan harapan hidup si bayi. Kadang terkesan ngeri, karena bunyi mesin-mesin tersebut seakan menandakan ancaman bahwa akhir hidup si bayi bisa tiba-tiba terjadi.

Ventilator berguna untuk membantu pernapasan bayi saat ditempatkan di ruang mungil berdinding kaca agar suhu tubuhnya tetap stabil.

Namun dengan kehadiran ibu, seorang bayi akan merasakan kehangatan yang berbeda. Kontak fisik dan sentuhan kulit akan memberinya kenyamanan dan keamanan. Bahkan ibu bisa menstimulus bayi dengan membacakan cerita atau berbicara padanya.

Hal ini bisa menambah kedekatan ibu dan anak. Harapannya dengan melakukan hal tersebut kemampuan bayi untuk bertahan hidup juga makin meningkat.

Kebersihan Harus Tetap Terjaga

Tidak hanya sampai di situ, bila perlu ibu bisa menggantikan peran perawat yang bertugas menjaga tubuh bayi agar tetap higienis.

Ibu sebaiknya meminta izin kepada kepala ruang NICU untuk ikut membantu, meski sekadar mengganti popok atau memberikan selimut.  Bayi akan merasakan kedekatan yang berbeda jika hal itu dilakukan oleh ibunya.

 

Selalu Berpikir Positif

Pendampingan orang tua saat bayi dirawat di NICU akan memberikan dampak positif menuju kesembuhannya. Yang perlu diperhatikan adalah, orang tua harus optimis dan juga berpikiran positif.

Kecemasan yang berlebihan hanya akan memperburuk keadaan, menimbulkan stres, hingga membuat keputusan-keputusan yang tidak logis. Oleh karena itu sebaiknya orang tua tidak menyerah dan tidak kenal lelah. Terus berusaha dan berdoa demi kesembuhan bayi.

Segala hal mengenai penanganan bayi di ruang NICU adalah tanggung jawab pihak rumah sakit. Untuk itu, orang tua juga wajib terus berkomunikasi dengan dokter dan perawat. Orang tua sebaiknya selalu update terhadap perubahan kondisi kesehatan dan prosedur perawatan yang diberikan kepada bayi di ruang NICU.

Di sisi lain, dokter dan perawat juga harus memahami bahwa orang tua juga bisa bersikap kritis, karena mereka menginginkan yang terbaik buat si buah hati.

Perawatan di ruang NICU memang membutuhkan biaya yang tak sedikit. Mengingat kondisi bayi yang memang membutuhkan cukup banyak alat bantu. Salah satunya adalah Bayi Arthur. Terlahir prematur, mengharuskan Arthur untuk dirawat secara intens di ruang NICU karena terdiagnosa dengan gangguan pada organ tubuhnya.

Kondisi Arthur naik turun. Biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, dalam sehari saja orang tua Arthur bisa mengeluarkan uang sebesar Rp10-15 juta. Melihat kondisi Arthur, seorang sahabat dari Ayah Arthur pun berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana melalui kitabisa.com untuk membantu kesembuhan Arthur.

Penggalangan dana pun berjalan lancar. Kondisi Arthur pun berangsur membaik seiring berjalannya campaign yang berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp176 juta dalam beberapa hari. Kini, Arthur sudah bisa pulang ke rumah dan tidur bersama Ayah Ibunya. Kita doakan Arthur selalu sehat,ya!


Kamu juga bisa bantu biaya pengobatan mereka yang sedang berjuang di Nicu. Caranya, kamu bisa berdonasi di halaman Kitabisa atau Aplikasi Kitabisa. Dengan Aplikasi Kitabisa, kamu dapat berdonasi secara online dimanapun dan kapanpun. Yuk, download Aplikasi Kitabisa dan bantu mereka yang butuh bantuan biaya pengobatan!

 

Bagikan