Baru berusia 7 hari, Shawqi Zain Maulana sudah diharuskan untuk masuk ke NICU karena terserang beberapa penyakit seperti infeksi paru-paru, kebocoran bilik jantung, dan penyempitan pembuluh aorta.
Dari kamu sendiri, kira-kira pernah terbayang tidak betapa hebat perjuangan Shawqi di usianya yang baru seminggu? Nah, kita simak cerita inspiratif perjuangan Shawqi di bawah ini,yuk!
Shawqi Didiagnosa Pneumonia (Infeksi Paru-paru)
Shawqi merupakan putra pertama dari Dita Febry dan Irsyad Maulana yang sudah ditunggu-tunggu kehadirannya di dunia ini. Memasuki usia 7 hari, orang tua Shawqi mulai mengkhawatirkan kondisi buah hatinya.
Pada usia yang sangat muda itu, kedua orang tua Shawqi tahu kalau anaknya mengalami sesak dan memiliki bibir yang kebiruan. Mengetahui kondisi tersebut, kedua orang tua Shawqi pun langsung membawa Shawqi ke rumah sakit untuk melakukan check-up.
Saat check–up pertama, dokter mengatakan kalau kondisi kesehatan Shawqi tidak ada masalah meskipun Shawqi mengalami sesak napas dan bibir kebiruan. Khawatir dengan kondisi buah hatinya, orang tua Shawqi akhirnya kembali mebawa Shawqi ke rumah sakit untuk memastikan kembali.
Benar saja, di rumah sakit tersebut, Shawqi didiagnosa oleh dokter memiliki gejala awal pneumonia dengan hyperbilirubin sehingga membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Sehari di ruang perina, kondisi Shawqi memburuk dan diminta untuk pindah ke rumah sakit yang memiliki NICU.
Shawqi juga Menderita Jantung Bocor dan Pembuluh Aorta
Setelah mendapatkan rumah sakit dengan ruang NICU yang bisa langsung Shawqi gunakan, badannya menjadi kaku. Kondisi tersebut membuat Shawqi harus segera diresusitasi atau dipompa jantung dan paru-parunya.
Tidak hanya memiliki infeksi paru-paru (pnemonia), dalam tubuh Shawqi ternyata memiliki PPHN Sever (tekanan paru-paru parah) dengan tekanan mencapai 100 yang normalnya pada bayi <20.
Pemeriksaan ini mengungkapkan penyakit lainnya seperti kebocoran jantung bilik jantung 4,6-6 mm (VSD Large), dan penyempitan pembuluh aorta kurang lebih sepanjang 11 mm (Coartatio Aorta). Ternyata kondisi inilah yang selama ini membuat Shawqi sulit bernafas jika tanpa bantuan ventilator.
(Baca juga Pneumonia, Sakit Radang Paru-Paru yang Luput dari Perhatian)
Orang Tua Shawqi Butuh Bantuan Biaya Pengobatan
A post shared by Kitabisa.com (@kitabisacom) on
Adanya beberapa penyakit yang menyerang organ vital Shawqi dan membuatnya harus dirawat di NICU selama kurang lebih 50 hari. Di dalam ruang NICU, Shawqi bernapas dengan alat bantu ventilator melalui metode intubasi (selang pernapasan di mulut).
Shawqi pun dipindahkan ke RS PJN Harapan Kita untuk mendapatkan perawatan seara intensif. Secara keseluruhan kondisi Shawqi stabil, hanya saja belum sepenuhnya sadar karena masih terpengaruh obat saat akan dilakukan echo jantung.
Kondisi ini mengharuskan orang tua Shawqi mengeluarkan uang setidaknya sebanyak Rp 15 juta per hari. Biaya tersebut tentu bukanlah biaya yang sedikit, tapi apapun tentu akan dilakukan oleh orang tua Shawqi demi kesembuhan anaknya.
Saat pindah rumah sakit, biaya pengobatan Shawqi memang ditanggung oleh BPJS. Tapi ada beberapa poin di mana orang tua Shawqi harus membayar sendiri di luar BPJS seperti biaya obat-obatan khusus, keperluan pendukung perawatan Shawqi, hingga susu khusus hipoalergenik necate 400 gr yang berharga sekitar Rp 300-400ribu/kaleng karena tidak ditanggung oleh BPJS.
Melihat perjuangan kedua orang tua Shawqi, Kakak dari ibu Shawqi yang bernama Dina berinisiatif melakukan galang dana melalui Kitabisa.com/bantushawqisehat. Dalam waktu yang singkat, galang dana untuk kesembuhan Shawqi sudah berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp 228 juta yang berasal dari 1620 donatur di seluruh Indonesia.
Seiring berjalannya proses galang dana, kondisi Shawqi pun kian membaik. Operasi yang dilakukan untuk menyembuhkan penyakit jantung bawaan tipe VSD, Hypoplastic Aortic Arch, dan PDA serta hipertensi paru Shawqi berjalan lancar.
“Makasi ya buat kakak, om, dan tante yang selalu semangatin dan do’ain Shawqi , Semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan kebaikan dan pahala yang berlimpah..” kata Ibunda Shawqi.
Itulah kisah inspiratif sembuhnya Shawqi dari penyakit infeksi paru-paru, jantung, dan penyempitan pembuluh aorta yang akhirnya bisa kembali bersama kedua orang tuanya.
Biaya pengobatan yang besar pun terbantu oleh galang dana online yang dilakukan melalui Kitabisa.com. Ratusan teman dan keluarga dengan mudah bisa berdonasi dan memberikan dukungan untuk Shawqi.
A post shared by Kitabisa.com (@kitabisacom) on
Inspirasi keberhasilan perjuangan Shawqi perlu kita sebarkan untuk memotivasi bayi lain yang juga sedang berjuang melawan penyakitnya.
Jika kamu mengenal seseorang yang juga membutuhkan biaya pengobatan dan galang dana melalui Kitabisa.com, kontak kami dengan klik gambar di bawah ini untuk kirim pesan Whatsapp di 0813-1553-2353.