Tulus Sukses Bantu Guru Belajar Lagi di Bantar Gebang

February 22, 2018
Oleh : Nisrina Darnila

Di Bantar Gebang, Hanya 51,4% Penduduk yang Menyelesaikan Pendidikan Wajib Belajar 9 Tahun

Kita semua tentu sepakat kalau pendidikan merupakan hal yang paling penting untuk masa depan, benar? Ya, itu pula yang dirasakan oleh Ibu Tati, Ibu Eva, dan Ibu Cucu yang sudah mengajar  puluhan tahun di Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi.

Sumur Batu merupakan kelurahan yang hampir setengah wilayahnya merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk wilayah DKI Jakarta dan Kota Bekasi. Kehadiran tiga guru ini sangat penting, karena merekalah yang menjadi pengingat bagi penduduk Sumur Batu untuk menyelesaikan wajib belajar 9 tahun.

Menurut data, setidaknya di Sumur Batu hanya ada 51,4% penduduk yang sudah menyelesaikan wajib belajar 9 tahun dan tidak meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

“Harapan saya, anak-anak Sumur Batu tidak hanya berhenti sekolah sampai SMP saja tapi bisa ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Ibu Cucu yang sudah mengajar selama 27 tahun di Bantar Gebang.

“Saya juga ingin anak didik saya bisa tumbuh sebagai pribadi yang terus menuntut ilmu, dan berguna bagi diri sendiri, keluarga, serta masyarakat,” tambah Ibu Tati.

Tidak hanya guru-guru yang memiliki harapan untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik, tetapi anak didik yang memiliki semangat untuk sekolah dan meraih cita-citanya.

Lihat video Bantu Guru belajar lagi di sini.

Guru Membutuhkan Pelatihan untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Di samping harapan tersebut, guru-guru ini pun menyadari kalau masih banyak hal dalam diri mereka yang perlu dipelajari dan tingkatkan. Seperti halnya Ibu Tati yang merasa perlu untuk terus meningkatkan kualitas belajar yang disampaikan oleh dirinya dan mengikuti perkembangan zaman.

Minimnya fasilitas dan dukungan untuk para guru mengembangkan kompetensi mereka, membuat Organisasi Pesta Pendidikan melakukan galang dana untuk membantu mewujudkannya. Galang dana ini dilakukan untuk menyediakan program pelatihan dan pendampingan guru berkualitas di Bantar Gebang.

Donasi Sebanyak Rp 230 Juta Lebih Digunakan untuk Pelatihan Guru di Bantar Gebang

Lewat galang dana online di Kitabisa.com, donasi yang terkumpul akan digunakan oleh organisasi ini untuk menyediakan pelatihan dan pendampingan guru berkualitas. Galang dana ini berhasil mengumpulkan donasi sebanyak Rp 230 juta lebih dari 240 donatur.

Lihat kampanye Bantu Guru Belajar Lagi di sini

Galang dana ini berhasil menarik perhatian banyak individu, ragam organisasi, hingga artis Tulus bersama para fans-nya.

Uang yang terkumpul langsung digunakan untuk pelatihan, kunjungan ke fakultas pendidikan guru, dan mendirikan kelas pelatihan untuk guru di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

Bagaimana kondisi pendidikan di daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah? Hanya 51% penduduk Sumur Batu, Bantar Gebang yang lulus SMP. Tergerak dengan kondisi itu, Pesta Pendidikan membuat galang dana bertajuk #BantuGuruBelajarLagi untuk memberikan pelatihan dan pendampingan guru selama satu tahun di Bantar Gebang. Tulus bersama para pegiat #BantuGuruBelajarLagi berhasil mengumpulkan donasi Rp 200 juta lebih, dari 240 donatur. Seperti para pegiat #BantuGuruBelajarLagi, kamu juga bisa membantu guru, siswa, atau sekolah di sekitarmu melalui galang dana di Kitabisa. Caranya, klik: ktbs.in/galangdana Yuk kita kasih apresiasi juga buat kerja keras pegiat Bantu Guru Belajar Lagi. Buktiin apresiasimu dengan cara, ketik: “#BantuGuruBelajarLagi” di kolom komentar. @tulusm @temantulus @bantugurubelajarlagi . . #donasipendidikan #guru #pendidikan #indonesia #kitabisa #orangbaik

A post shared by Kitabisa.com (@kitabisacom) on

Semangat guru-guru di Bantar Gebang untuk melanjutkan masa depan anak didiknya, bisa memotivasi kita untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik di Indonesia.

Jika kamu memiliki impian yang sama dan ingin menggalang dana untuk dunia pendidikan, kamu bisa melakukannya melalui kitabisa.com. Silakan kunjungi link ini untuk berdonasi pada galang dana yang sedang berlangsung.

Bagikan