Awal Puasa Ramadhan: Metode dan Tahap Penentuan

February 14, 2019
Oleh : Tartila Aryani

Bulan Ramadhan selalu dikaitkan dengan puasa. Umumnya digunakan 2 metode untuk membuat penentuan awal puasa, yaitu dengan rukyatul hilal atau hisab.

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh kemenangan. Ramadhan menjadi bulan yang dirindukan oleh umat muslim. Bulan Ramadhan selalu dikaitkan dengan puasa, karena saat bulan ini umat Islam diwajibkan untuk memenuhi ibadah tersebut. Saat Bulan Ramadhan amal kebaikan umat muslim akan dibalas dengan berkah pahala yang berlipat, terlebih ketika kita melakukan puasa dengan sempurna.

Dalam penentuan awal puasa atau bulan Ramadhan, terdapat 2 metode yang umumnya digunakan. Kedua metode tersebut adalah rukyatul hilal dan hisab.

Rukyatul Hilal

Metode dan Tahap Penentuan Awal Bulan Ramadhan

Rukyatul hilal adalah metode yang digunakan untuk menentukan awal puasa dengan mengamati hilal secara langsung. Hilal yang dimaksud adalah penampakan bulan sabit atau bulan baru. Biasanya, rukyat dilakukan pada waktu setelah matahari terbenam dan di beberapa titik yang telah ditentukan.

Rukyat bisa dilakukan secara langsung atau dengan alat bantu seperti teleskop. Jika hilal terlihat, maka pada waktu petang daerah setempat telah memasuki bulan baru Hijriyah. Namun, bila hilal belum terlihat, maka awal bulan ditetapkan mulai magrib hari berikutnya.

Rukyatul hilal di Indonesia digunakan oleh Nahdlatul Ulama (NU), berdasar pada sunnah Rasulullah dan para sahabat serta mengikuti ijtihad pada ulama. Meskipun menggunakan metode rukyatul hilal, NU tetap menerapkan hisab sebagai alat bantu dan bukan penentu awal bulan Hijriyah.

 

Hisab

Metode dan Tahap Penentuan Awal Bulan Ramadhan

Selain Rukyat, hisab juga dijadikan metode penentuan awal puasa Ramadhan. Hisab secara harfiah berarti perhitungan. Dalam dunia Islam, kata hisab dikaitkan dengan ilmu falak atau astronomi untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi. Metode hisab menghitung pergerakan posisi bulan secara matematis dan astronomis.

Dengan metode hisab, posisi hilal dapat diprediksi keberadaannya meskipun tidak terlihat wujudnya. Posisi matahari menjadi penting karena menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu salat. Sementara itu, posisi bulan digunakan untuk mengetahui hilal dalam proses penentuan awal kalender Hijriyah.

Itulah kedua metode yang digunakan untuk menentukan awal puasa Ramadhan. Sebelum diumumkan, pemerintah serta instansi terkait pasti melakukan beberapa tahapan dan proses di atas, sehingga didapatkan kepastian mengenai awal mula bulan Ramadhan.

Baca juga:
Ajakan Mengistimweakan Anak Yatim dalam Ajaran Agama Islam
Bagaimana Cara Menghitung Zakat Mal?

 


banner_donasi_sedekah

 

Bagikan