Ada 2 Lafal Doa Buka Puasa, Mana yang Benar dan Sesuai Sunah?

March 8, 2019
Oleh : 3PP Kitabisa

Doa buka puasa menjadi amalan yang perlu dijalankan saat berbuka. Ada 2 pilihan doa yang biasa diamalkan, mana yang benar?

Doa buka puasa menjadi amalan yang begitu banyak dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia. Bahkan, muslim di Indonesia bisa menyaksikan pemutaran pembacaan doa tersebut saat menjelang waktu berbuka puasa. Bahkan, tak jarang siaran pembacaan doa berbuka puasa itu dilakukan oleh artis terkenal.

Namun, dewasa ini muncul perdebatan yang cukup sengit di dunia maya. Apalagi, anggapan bahwa doa buka puasa yang selama ini populer dan kerap dilantunkan pada siaran televisi, merupakan doa yang salah, dengan berlandaskan hadits lemah. Di sisi lain, ada doa yang dinilai benar dengan berdasarkan pada hadits sahih.

Ada 2 Lafal Doa Buka Puasa, Mana yang Benar dan Sesuai Sunah?

Lafal doa buka puasa yang populer dan sering dilantunkan dalam siaran televisi berbunyi:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthortu

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu saya berpuasa dan kepada-Mu saya berbuka”

Doa buka puasa yang populer ini menjadi bacaan yang dilafalkan sebelum berbuka. Sementara itu, doa berbuka puasa lainnya yang kerap diperbandingkan dengan doa tersebut berbunyi:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabazh zama’u, wabtalatil ‘uruuqu wa tsabata-l ajru, insyaa Allah

Yang artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah dan pahala telah tetap, insya Allah”

Berbeda dengan doa buka puasa Allahumma laka shumtu, doa yang satu ini dilantunkan setelah berbuka.

Baca juga:
Ibadah Puasa: Ketentuan, Syarat, dan Rukun Puasa
Lupa Tak Baca Niat Puasa Ramadhan, Apakah Puasanya Sah?

 

Doa Buka Puasa Mana yang Lebih Benar dan Sesuai Sunah?

Ketika mendapatkan pertanyaan seperti ini, kamu bisa memperoleh jawabannya dari ustadz Adi Hidayat. Ustadz muda lulusan Al Azhar Kairo ini memberi pernyataan yang begitu komprehensif. Dia mengungkapkan bahwa kedua doa tersebut sama-sama tercantum dalam kitab hadits Abu Dawud.

Doa buka puasa Allahumma laka shumtu bisa ditemukan pada hadits bernomor 2.357. Sementara itu, doa berbuka puasa dzahabazh zama’u dapat dijumpai pada hadits nomor 2.358. Perbedaannya hanya pada derajat hadits. Doa yang pertama dinilai sebagai hadits lemah. Sementara itu, doa berbuka puasa yang kedua dianggap sebagai hadits sahih.

Sebagai Muslim pilih doa buka puasa yang benar

Karena keduanya merupakan doa yang bacaannya didapatkan dari hadits, umat muslim tidak salah kalau mengucapkannya. Kamu bebas untuk memilih bacaan doa yang pertama ataupun doa kedua. Bahkan, mereka yang tidak membaca doa sekalipun tidak memperoleh dosa dan puasanya tetap sah. Hanya saja, mereka yang tak membaca doa berbuka puasa tidak mendapatkan pahala sunah.

Oleh karena itu, sikap sebagai seorang muslim yang baik adalah dengan tidak menyalahkan orang yang membaca salah satu doa buka puasa tersebut. Perdebatan mengenai hal ini bisa memicu perpecahan di antara umat. Sebagai gantinya, kamu dapat memilih untuk melafalkan keduanya, dengan membaca doa Allahumma laka shumtu sebelum berbuka dan doa dzahabazh zama’u setelah berbuka.

Referensi doa buka puasa yang pernah diucap

  • Adapun doa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW saat berbuka adalah:

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
(حديث صحيح رواه أبو داود.)

“Telah hilang dahaga dan tenggorokan pun telah menjadi basah dan semoga pahala tetap diperoleh,“ (HR. Abu Daud).

  • Doa yang pernah di baca oleh sayyidina Abdulloh bin Umar ra:

(اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ (رواه أبو داوداً

“Ya Allah untukMu-lah aku berpuasa, dan dengan rizkiMu-lah aku berbuka,” (H. R. Abu Dawud).

  • Doa yang pernah dibaca oleh Sayyidina Abdullah bin Amru bin Ash :

اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِيْ.
(رواه ابن ماجه من دعاء عبد الله بن عمرو بن العاص، وحسنه ابن حجر)

“Ya Allah sungguh aku memohon kepadaMu dengan rahmatMu yang meliputi segala sesuatu agar engkau mengampuni aku,” (H.R. Ibnu Majah).

Apakah Niat Puasa Cukup di Awal Ramadhan atau Setiap Hari?

Adapun doa yang selama ini kita baca yaitu :
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

“ Ya Allah, hanya untuk-Mu lah aku berpuasa, kepada-Mu lah aku beriman, dengan rezeqi dari-Mu lah aku berbuka. Dengan rahmat-Mu Ya Allah aku bisa melakukan ini semuanya. Wahai Dzat Maha Kasih.”

Memang doa dengan susunan seperti itu bukan diriwayatkan dari Nabi SAW, akan tetapi secara makna semua kandungan do’a itu diajarkan oleh Nabi SAW. Bahkan tersimpulkan dari rangkuman beberapa riwayat dari Nabi SAW. Sehingga sangat tepat jika do’a tersebut juga kita baca bersama do’a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW secara lafadh. Kalau kita cermati, makna dari doa tersebut sungguh sangat agung:

a. اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ
“ Ya Allah hanya untukmulah aku berpuasa.”
Yang tidak lain adalah makna ketulusan dan keikhlasan kepada Allah SWT.

b. وَبِكَ آمَنْتُ
“KepadaMu-lah aku beriman”

Adalah ikrar makna keimanan. Sangat sesuai dengan hadits Nabi SAW :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ” رواه البخاري

“Barangsiapa berpuasa di bulan Romahon dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, akan diampuni dosa-dosa di masa lalunya.” (HR. Bukhri & Muslim)

وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
“Dengan rizkiMu-lah aku berbuka.”

Terkandung makna syukur kepada Allah SWT dan tanda patuh kepada perintah Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُون (البقرة :

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (Q.S. Al-Baqarah : 172)

بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
“Dengan rahmat-Mu Ya Allah aku bisa melakukan ini semuanya. Wahai Dzat Yang Maha Kasih.”

Terkandung makna keinsyafan yang agung kepada Allah bahwa kebaikan yang kita lakukan ini semu adalah semata- semata karena kasih sayang Allah SWT.

Inilah sekelumit penjelasan tentang doa – doa saat berbuka puasa. Semoga menjadi bahan untuk kita semakin bersemangat dan khusyu di dalam memohon kepada Allah SWT.


Selain menghindarkan diri dari perdebatan terkait doa mana yang lebih benar dan sesuai sunah, kamu juga perlu memperbanyak aktivitas berbagi. Apalagi, cara bersedekah di bulan puasa kini bisa dilakukan dengan begitu mudah. Cukup dengan menggunakan aplikasi Kitabisa, kamu dapat bersedekah secara online.

Apalagi, bersedekah di bulan puasa memberikan banyak keutamaan. Sedekah tidak hanya kesempatan seorang muslim dalam menghapus dosa. Orang yang suka bersedekah juga bakal memperoleh pintu surga khusus di akhirat kelak. Ditambah lagi, Bulan Ramadhan merupakan kesempatan untuk memperoleh pahala yang berlipat-lipat.

So, tinggalkan perdebatan mengenai doa buka puasa dan perbanyak sedekah di bulan puasa. Yuk!

banner_donasi_sedekah

 

 

Bagikan