Anak-anak memang menjadi salah satu korban paling rentan dari serangan-serangan membabi-buta yang dilancarkan oleh militer Israel. Inilah kondisi memperihatinkan di Palestina Hari ini.
Menurut laporan Menteri Kesehatan Gaza pada Selasa (5/3/2019), sekitar 256 warga Palestina meregang nyawa dan hampir 30 ribu lainnya mengalami luka-luka dalam demonstrasi Great March of Return yang berlangsung sejak 30 Maret 2018 lalu.
Dari hampir 300 korban itu, 45 di antaranya adalah anak-anak sementara enam lainnya adalah perempun. Sementara dari 30 ribuan korban luka-luka, sekitar 3.000-an merupakan anak-anak yang tidak berdosa.
Puluhan ribu anak-anak Palestina hari ini berstatus yatim
Tak hanya terluka akibat serangan Israel, sebagian besar mereka tentu berubah statusnya: dari punya ayah atau ibu menjadi yatim atau piatu. Menurut laporan Perserikatan Bangsa Bangsa, sekitar 20 ribu anak-anak Palestin berstatus yatim. Dari 20 ribu itu, separuhnya lebih berada di Gaza.
Kondisi itu semakin diperparah dengan kondisi Gaza yang sudah diblokade oleh militer Israel sejak 2007 silam. Tembok yang digunakan untuk memblokadi itu cukup tinggi sehingga menyulitkan anak-anak itu mengakses makanan, minuman, medis, pendidikan, serta keperluan lainnya.
Karena itulah, mereka terpaksa hidup di tengah puing-puing reruntuhan rumah dan bangunan akibat konflik yang tak kunjung padam.
Selama dalam masa isolasi yang sudah hampir 12 tahun ini, Gaza benar-benar hancur lebur, terutama setelah perang besar tahun 2009, 2012, dan 2014. Seluruh sendi kehidupan kota Gaza lumpuh total akibat perang tersebut.
Persoalan ini semakin pelik ketika Pemerintah Amerika Serikat memutuskan menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang merupakan tulang punggung sebagian besar warga Gaza.
Sebagai respon atas keputusan itu, mereka kemudian menggelar aksi massa bertajuk “Great March of Return.” Aksi ini menuntut Israel menghapus blokade yang memenjara dan membuat warga Gaza sengsara. Mereka juga minta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah airnya.
Dengan melihat kondisi seperti itu, apakah hati kita sama sekali tidak terketuk untuk membantu mereka?
Uluran tangan dan donasi yang kita sumbangkan tentu akan meringakan beban anak-anak yatim yang ada di Palestina. Seperti apa caranya?
Cara paling mudah adalah dengan berdonasi di KitaBisa dengan mengklik Membantu Anak Yatim Palestina. Mudah-mudahan apa yang
Keutamaan menyantuni anak yatim untuk Palestina hari ini
Soal anak yatim, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
“Saya dan penyantun anaknya (kedudukannya) di surga sepert ini—seraya memberi tanda dua jari: jari tengah dan jari telunju.”
Itu artinya, orang-orang yang punyaperhatian terhadap anak yatim, kelak di surga akan ditempat di tempat yang mulia, yang berdekatan dengan Nabi Muhammad Sang Manusia Paling Mulia.
Tak hanya itu, menolong anak yatim juga dapat membuat hati kita lebih lebih lembut. Sifat-sifat kita yang buruk seperti kikir, medit, suka mendengki, pemarah, akan luntur dengan kasih sayang yang kita berikan kepada mereka.
Yang juga menjadi kabar bahagia bagi para penyantun anak yatim adalah bahwa Allah SWT juga menjamin segala kebutuhan hidup mereka yang punya kepedulian terhadap anak-anak malang yang ditinggal orangtuanya itu.
Jangan jangan khawatir, menyantuni dan mengasihi anak-anak yatim tidak akan membuat kita jatuh miskin, karena ada Allah Sang Maha Pemberi Rezeki akan melipatgandakan rezeki kita.
Karena apa? Karena Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang bermurah hati kepada anak-anak yatim.
“Allah tidak akan mengazab orang yang mengasihi, berlaku ramah, serta bertutur kata manis kepadaanak yatim. Seorang muslim yang menyantuni anak yatim akan memperoleh jaminan perlindungan di hari kiamat kelak. Perbuatan baiknya selama di dunia akan menjauhkannya dari siksa dan api neraka,” begitu sabda Nabi Muhammad.
Dan ingat juga, bahwa Allah sangat membeci hamba-Nya yang gemar menimbun harta dan membiarkan sesamanya berada di jurang kemelaratan dan kemiskinan, terlebih anak yatim.
Karena itulah seorang muslim hendaknya berbagi dengan anak yatim agar jiwanya bersih dari keserakahan. Menyantuni anak yatim akan membuat orang menjadi rendah hati dan mulia, baik di mata manusia maupun Allah.
Terakhir, menyantuni dan mengasihi anak yatim akan menghindarkan kita dari golongan orang-orang yang mendustakan agama alias yukażżibu bid-dīn. Memang siapa mereka golongan orang yang mendustakan agama?
Yaitu: mereka yang menghardik anak yatim dan mereka yang tidak memberi makan orang-orang miskin.
Sungguh kita tidak ingin termasuk golongan orang-orang yang mendustakan agama. Salah satu caranya adalah dengan berdonasi Membantu Anak Yatim Palestina melalui KitaBisa. Anda bisa mulai berdonasi dan menolong anak-anak dhuafa Palestina di gambar di bawah ini:
Penulis: Ranu Mohamad