GBS adalah penyakit langka yang menyebabkan tubuh menjadi lemah kehilangan kepekaan yang disebabkan oleh kelainan saraf tepi dan bukan oleh penyakit yang sistematis. GBS memiliki perbandingan penderita 1 : 400.000 tiap tahunnya. Penyakit GBS dapat terjadi di semua tingkatan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa, namun jarang ditemukan pada manula dan lebih sering ditemukan pada kaum pria. Tipe penyakit ini sering ditemukan pada usia produktif (20-40 tahun). Penyakit GBS bukan merupakan penyakit turunan, tidak dapat menular lewat kelahiran, terinfeksi atau terjangkit dari orang lain yang mengidap GBS.
Penyebab Penyakit GBS
Meskipun memungkinkan untuk seorang penderita GBS sembuh total dan mampu beraktivitas normal seperti semula, kita tetap perlu mewaspadai penyakit langka ini. GBS merupakan penyakit yang langka yang dapat menyerang siapa saja di seluruh dunia. Sampai saat ini masih belum dapat diketahui dengan pasti penyebab penyakit GBS secara pasti dan masih menjadi bahan perdebatan. Beberapa keadaan/penyakit yang mendahului dan mungkin ada hubungannya dengan terjadinya GBS, antara lain:
- Infeksi
Banyak jenis infeksi yang mampu memicu terjadinya serangan GBS, umumnya adalah infeksi sistem pernapasan yang disebabkan oleh dingin atau influenza, gejalanya seperti demam, batuk, maupun nyeri tubuh. Virus juga dapat memicu terjadinya GBS, seperti Epstein Barr Virus. GBS juga berasosiasi dengan HIV, hal tersebut terjadi pada tahap awal HIV, sebelum sistem imun membahayakan dan tak lama setelah gejala awal muncul - Imunisasi
GBS merupakan penyakit autoimmune yang menyerang saraf peripheral. Fungsi sistem imun adalah menjadi penjaga terhadap serangan dari luar tubuh, seperti virus dan bakteri. Pada penyakit autoimmune, sulit untuk dijelaskan, terjadi kesalahan terhadap respon, sehingga sistem imun menyerang tubuh, menyebabkan munculnya penyakit GBS.
Efek Guillain Barre Syndrome Pada Penderita
GBS merupakan penyakit yang langka. Pada pemeriksaaan awal, banyak dokter yang salah diagnosa karena belum pernah menangani penyakit ini. Karakteristik yang paling terlihat pertama kali dari penyakit ini adalah terjadinya pelemahan yang diawali pada bagian tungkai, kemudian masuk ke area tungkai atas dan area otak.
-
Muscle Weakness
Pelemahan otot merupakan gejala utama pada penyakit GBS. Hal ini terjadi dengan cepat, dari hari ke minggu, dan pada awalnya mempengaruhi tungkai. Pelemahan otot terjadi karena disebabkan oleh rusaknya saraf motor yang memiliki perjalanan dari otak ke otot dan hal ini merupakan dampak klinis yang paling terlihat pada penderita GBS. Terjadinya pelemahan otot dimulai dari tungkai secara simetris—yang mempengaruhi kedua sisi tubuh—meskipun perbedaan dari kedua sisi tubuh dapat dilihat. Hal ini berbeda dengan penyakit stroke, yang hanya berdampak pada salah satu sisi tubuh saja.
Melemahnya otot ini mempengaruhi pernapasan, cara bicara, dan juga ketika menelan. Selain itu, otot kepala dan otot leher juga melemah yang juga berdampak pada otot wajah. Dampak melemahnya otot wajah ini membuat setengah dari pasien GBS sulit untuk tersenyum dan lebih sering menutup matanya. Pada kasus yang parah, seorang pasein GBS dapat kehilangan seluruh otot pergerakannya sehingga mengakibatkan pasien tidak bisa berkomunikasi.
-
Abnormal sensation
Meskipun melemahnya otot merupakan dampak yang paling menonjol pada GBS, abnormal sensation merupakan gejala awal yang timbul yang terjadi dalam hitungan jam atau hari sebelum melemahnya otot terjadi. Abnormal sensation ini juga sering disebut dengan paresthesias. Contohnya adalah perasaan seperti ditusuk jarum ataupun perasaan geli yang biasanya terjadi pada tumit kaki, kaki dan juga jari. Hilangnya sensasi juga terjadi pada GBS, meskipun hanya sedikit yang mengalaminya. Beberapa orang dengan GBS merasa khawatir ketika mereka tidak bisa merasa ketika mereka sedang tidur di tempat tidur atau tidak bisa merasakan suhu lantai ketika mereka berjalan tanpa menggunakan alas kaki.
Pengobatan Penyakit GBS
Sebagai penyakit yang menyerang sistem saraf, penyakit GBS akan menimbulkan kelumpuhan bagi penderitanya. Penyakit GBS meyerang bagian pembatas antara saraf inti dan saraf tepi sehingga saraf tepi tidak bisa menerima perintah dari otak. Jika GBS menyerang sistem saraf motoric gerak di bagian tubuh, maka akan terjadi kelumpuhan. dr. Yoeswar Darisan, dokter spesialis saraf, seperti yang dikutip oleh JPNN.com, mengatakan bahwa GBS adalah sindrom yang bisa pulih dengan sendirina selama penanganan penyakit dilakukan secara konservatif dan tepat dengan melakukan pengobatan di bagian tubuh mana yang dapat diserang. Istirahat yang cukup, hospitalisasi dan fisioterapi secara rutin akan mengembalikan fungsi saraf kembali normal.
Kasus Penyakit GBS di Indonesia
Meskipun merupakan penyakit langka yang menyerang satu dari 400.000 orang setiap tahunnya, penyakit GBS tentu saja patut diwaspadai karena penyakit ini akan menghambat aktivitas penderita dalam waktu yang cukup lama. Salah satu kasus penyakit GBS di Indonesia diderita oleh Om Iman yang divonis menderita penyakit GBS sejak tiga minggu lalu. Infeksi dari penyakit ini sudah mulai menyerang sistem pernafasan Om Iman, sehingga perlu diberi alat bantu khusus pernafasan. Tubuh Om Iman dari kaki hingga leher tidak dapat bergerak, sulit bernafas, dan hanya mengandalkan cairan infus. Gejala penyakit GBS dapat muncul dengan sangat cepat. Dalam kurun waktu 1 minggu virus ini sudah menyebar sampai ke paru-paru, dan ditakutkan menyebar ke organ-organ internal lain.
Perjuangan Om Iman Melawan Penyakit GBS
Gejala Guillain Barre Syndrome yang Om Iman alami memberikan efek lain seperti kehilangan refleks tangan dan kaki sehingga tidak dapat bergerak, nyeri otot, tidak bisa bergerak, penglihatan buram atau juling (melihat 2 bayangan dari 1 objek), sulit bernafas, sulit menelan makanan dan minuman. Pengobatan yang diperlukan untuk penyembuhan Om Iman memerlukan biaya yang cukup banyak. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu biaya keperluan Rumah Sakit, obat-obatan dan keperluan lain nya untuk dapat membantu Om Iman sehat kembali dan dapat kembali mencari nafkah untuk keluarganya.
Ditulis Oleh: Shelia Lauvita
Kamu bisa beri dukungan untuk bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Kamu bisa berbagi kebaikan dengan cepat dan mudah lewat website Kitabisa atau Aplikasi Kitabisa. Yuk, bantu mereka yang membutuhkan dengan klik gambar di bawah ini!