Otak (enchepalon) adalah pusat sistem saraf yang berfungsi untuk mengatur serta mengkoordinir sebagian besar perilaku, gerakan dan fungsi tubuh. Bisa dikatakan bahwa otak merupakan sumber kehidupan karena segala aktivitas kehidupan yang terjadi melalui mekanisme dan diatur oleh otak, karena itu disfungsi otak yang menyebabkan nyeri kepala dapat mengganggu aktivitas penderita.
Nyeri kepala adalah nyeri yang paling banyak dikeluhkan penderita selain nyeri pinggang saat berobat ke dokter, dan nyeri kepala merupakan gejala awal yang diderita sekitar 30 persen penderita tumor otak.
Gejala Tumor Otak yang Ditandai Dari Hal Sepele
Banyak bagian otak yang memiliki fungsi pengaturan tubuh yang berbeda-beda membuat tumor dan kanker otak memiliki gejala yang sangat variatif. Gejala yang muncul sangat tergantung di bagian otak mana tumor tersebut muncul.
Pada awalnya, nyeri kepala tumor disebabkan adanya pembengkakan lokal sekitar tumor atau akibat kerusakan pembuluh darah sekitar tumor, dan akhirnya disebabkan oleh tekanan tinggi di dalam kepala.
Selain nyeri kepala, pada tumor otak juga ditemukan gejala mual, muntah, terutama jika lokasi tumor di bagian belakang kepala, serta kejang-kekang dan mengalami gangguan penglihatan dan kelemahan saraf lainnya.
Penderita tumor dan kanker otak biasanya datang ke dokter dengan keluhan sakit kepala di daerah depan (dahi) dan belakang, yang biasanya sudah berlangsung lama dan progresif.
Konsultasikan ke Dokter Segera, Jika Kamu Mengalami Gejala Berikut
Fakta bahwa 99% sakit kepala tidak disebabkan oleh kanker otak mungkin terdengar sangat melegakan. Sakit kepala paling sering disebabkan oleh stress, migraine atau adanya sebab lain seperti sinusitis dan lainnya. Namun, penelitian di Amerika mengungkapkan bahwa pada setiap 4.000 orang yang mengalami sakit kepala, ternyata ada 1 orang yang benar menderita tumor otak.
Perbandingan 1:4000 orang yang menderita tumor atau kanker otak pada gejala sakit kepala membuktikan bahwa sakit kepala bukan satu-satunya gejala penyakit tersebut namun bisa dikatakan merupakan gejala utama atau yang paling mudah dirasakan. Berikut ini gejala yang perlu segera dikonsultasikan ke dokter apabila kamu mengalami hal seperti:
- Jika kamu merasakan sakit yang tidak lazim atau berbeda dari sakit kepala biasanya.
- Sakit kepala yang juga disertai gejala lainnya. Penderita tumor atau kanker otak biasanya tidak mengalami satu macam gejala sakit kepala saja, tetapi ada gejala lainnya yang menyertai seperti mual, muntah, kejang, sulit berbicara, kelumpuhan atau kelemahan di tungkai atau adanya gangguan pada penglihatan.
- Sakit kepala yang dirasakan semakin memburuk setiap harinya dan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
Nyeri kepala harus ditangani secara komprehensif, tidak hanya mengobati gejala/keluhannya saja dengan memberikan obat penghilang rasa nyeri, tetapi juga mendeteksi dan menyingkirkan penyebab terjadinya keluhan tersebut. Penggunaan obat nyeri kepala yang tidak tepat dan berlebihan akan menimbulkan ketergantungan dan nyeri kepala susulan yang berkepanjangan.
Ciri-ciri Kanker Otak yang Diderita Ibu Bibit Al Tatik
Kanker otak memang bukan penyakit kanker terbanyak yang diderita di Indonesia, tapi bukan berarti dapat disepelekan gejala maupun faktor penyebab yang mungkin terjadi. Salah satu kasus kanker otak yang terjadi di Indonesia diderita oleh Bibit Al Tatik, seorang ibu berusia 54 tahun yang saat ini sedang dalam perjuangannya melawan kanker otak. Pada awal bulan Maret tahun 2019, ia dibiopsi menderita kanker otak stadium III yang cenderung ganas.
Mulanya pada awal tahun 2017, beliau sering merasakan pusing. Namun ia kira itu hanyalah pusing biasa. Untuk mengurangi rasa sakit, ibu hanya minum obat pereda sakit kepala saja. Akan tetapi pusing semakin bertambah parah dari waktu ke waktunya. Kemudian pada bulan Januari 2018, kami bawa beliau berobat ke RSUD dr Iskak Tulungagung dan dinyatakan menderita Meningioma Astrocytoma yang merupakan tumor glioma yang paling umum diderita.
Perjuangan Melawan Kanker Otak
Hingga pada pertengahan bulan Desember 2018, tiba-tiba beliau tidak mampu menggerakkan sebagian anggota tubuhnya dan sulit berjalan. Hanya bisa berbaring saja. Lama kelamaan punggung ibu terluka dan butuh perawatan khusus. Lalu tanggal 1 Maret 2019, beliau mulai kesulitan untuk makan karena mual hebat, sulit bicara dan kesadarannya mulai menurun.
Pada 3 Maret 2019 tengah malam, beliau dibawa ke UGD RSUD dr Iskak dan langsung dirujuk ke RSUD dr Sutomo Surabaya dan esok hari, tanggal 4 Maret 2019, ia menjalani operasi pengangkatan tumor di kepala dan dari hasil biopsi diketahui bahwa ia menderita Atypical Meningioma stadium III yang cenderung ganas.
Dokter minta agar ibu segera menjalani proses radiaoterapi secepatnya, namun sebagai pasien BPJS, antrian radioterapi masih sangat lama, sekitar 6 bulan lagi dan paling cepat 3 bulan untuk mendapatkan giliran. Dokter menyarankan agar ibu bisa mendapatkan radioterapi sebanyak 27 kali segera yang kurang lebih Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
Ditulis Oleh: Shelia Lauvita
Bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara donasi di Kitabisa. Caranya, klik gambar di bawah ini!