Kanker rahim adalah pertumbuhan sel yang tak terkendali yang menyerang organ rahim, dinding rahim, dan sekitarnya. Kanker rahim termasuk jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita, faktor penyebab kanker rahim sampai saat ini belum dapat diketahui.
Faktor Penyebab dan Gejala Kanker Rahim
-
Umur
Peningkatan risiko kanker rahim berkaitan dengan bertambahnya usia seorang wanita. Sebagian besar kanker rahim menyerang wanita yang sudah mengalami menopause di usia 63 tahun ke atas.
-
Riwayat kehamilan
Wanita yang memiliki riwayat hamil di atas usia 35 tahun. Dan wanita yang belum pernah hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker rahim.
-
Obesitas
Keterkaitan wanita obesitas dengan kanker rahim dikemukakan oleh beberapa penelitan. Beberapa penelitian tersebut mengungkapkan, wanita yang memiliki indeks massa tubuh di atas 30 memiliki peningkatan risiko terjadinya kanker rahim.
-
Terapi hormone
Wanita yang memiliki riwayat terapi hormon estrogen, yang biasanya terjadi pada wanita yang telah menopause, memiliki peningkatan risiko terjadinya kanker rahim.
-
Riwayat keluarga
Sebanyak 10% penderita kanker rahim disebabkan faktor genetika. Beberapa kasus kanker rahim disebabkan oleh perubahan gen tertentu, yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker rahim.
Jika ada beberapa kerabat dekat dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker usus, payudara atau rahim, maka ada kemungkinan ada genetik diwariskan kepada generasi berikutnya. Kerabat dekat dalam hal ini mencakup orangtua, anak, saudara.
-
Tamoxifen
Tamoxifen merupakan obat hormonal yang digunakan untuk mengobati kanker payudara. Obat ini bisa sedikit meningkatkan risiko kanker rahim, bila dikonsumsi dalam waktu jangka panjang.
Cara Pencegahan Kanker Rahim
Mengonsumsi berbagai jenis buah dan sayuran kemungkinan dapat melindungi Anda dari kanker. Kebanyakan kasus kanker serviks disebabkan infeksi HPV. Pola makan dengan banyak antioksidan, karotenoid, flavonoid, dan folat yang ada dalam buah-buahan dan sayuran dapat membantu tubuh memerangi dan mencegah infeksi HPV.
Pengobatan Kanker Rahim
Pengobatan terhadap kanker rahim meliputi bedah, kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi ketiganya. Metode yang dipilih tergantung kepada beberapa faktor, yaitu stadium kanker, jenis kanker, serta kondisi kesehatan pasien. Biasanya, ada tiga pilihan penanganan utama untuk kanker serviks, yakni operasi, radioterapi dan kemoterapi.
Kisah Grace, Pejuang Kanker Rahim
Di awal bulan Desember 2018 Grace mengalami kesakitan di bagian perut dan setelah melewati pemeriksaan dokter diduga terdapat kanker ganas, di bagian ovarium. Keluarga yang mendengarnya sangat tidak menyangka hal tersebut terjadi.
Menurut dokter, Grace harus segera melakukan operasi untuk mengangkat kista (yang sudah membesar) dan apabila ditemukan kanker ganas maka ovarium dan rahim juga harus segera diangkat. Dari operasi tersebut, dokter yang menanganinya semakin yakin jika kanker dalam ovarium ini bersifat ganas. Akhirnya dari hasil patologi disimpulkan bahwa ditemukan kanker ganas di ovarium kiri yang merembes ke dinding perut. Disimpulkan bahwa kanker ovarium stadium 3 yang dialami Grace.
Sebulan setelah operasi, Grace harus menjalani 6 kali kemoterapi untuk mematikan sel kanker yang ada di tubuhnya. Setelah kemoterapi pertama, Grace harus kehilangan rambutnya (karena mengalami rontok yang banyak dan kepalanya terasa gatal dan panas), badan gatal-gatal, serta kaki yang mengalami kesakitan. Saat ini Grace sudah menjalani kemoterapi yang ke 3. Keluarga sangat berharap agar Grace tetap terus semangat berjuang melawan kanker dan berdoa Tuhan membebaskan dan menyembuhkan Grace dari kanker.
Ditulis Oleh: Shelia Lauvita
Selain Grace, masih banyak lagi pejuang kanker yang butuh bantuan. Kamu dapat berbagi kasih dan memberikan dukungan kepada penderita kanker yang sedang berjuang dengan cara berdonasi melalui Kitabisa. Bantuan dari kamu akan sangat berarti dan membantu mereka yang membutuhkan loh! Yuk donasi sekarang!