Pemilu 17 April lalu menyisakan duka bagi sebagian orang, khususnya keluarga anggota PPS. Ratusan petugas PPS meninggal dunia akibat kelelahan setelah menjalankan tugas. Lebih dari 24 jam mereka bertugas dan merasakan kelelahan yang sangat berat. Tidak sedikit pula yang pingsan atau mengalami kecelakaan selesai bekerja.
Meninggalnya para petugas Pemilu 2019 merupakan kondisi yang tidak diharapkan. Pekerjaaan sebagai anggota Pemilu jelas dituntut untuk memiliki kondisi kesehatan yang prima, karena tugas yang diberikan tidaklah sedikit. Proses persiapan hingga perhitungan hasil Pemilu membutuhkan waktu yang lama. Hal tersebut menyebabkan para anggota PPS memiliki waktu yang sedikit untuk beristirahat dan menyebabkan kondisi kesehatan mereka menurun.
Cerita Salah Satu Anggota PPS yang Meninggal
https://www.instagram.com/p/BzaUeOUhH1A/?utm_source=ig_web_copy_link
Salah satu petugas PPS yang meninggal dunia dalam Pemilu 2019 lalu adalah Eti Hartati (39). Ia merupakan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) 49 yang berada di Kelurahan Jelupang, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Eti telah menyelesaikan tugasnya pada hari Kamis tanggal 18 April 2019, dan tiba di rumah pukul 4 pagi. Karena kelelahan serta kondisi kesehatan yang tidak baik, Eti terjatuh di dapur rumah sekitar pukul 12 siang. Ia kemudian menghembuskan napas terakhir pada Jumat (26/4/2019).
Pihak keluarga tidak menduga bahwa Eti akan pergi secepat itu. Menurut keluarga, Eti tidak memiliki riwayat penyakit yang serius atau berat. Diduga kelelahan tersebut membuat kondisi kesehatan Eti semakin menurun dan menyebabkannya meninggal.
Dukungan OrangBaik untuk Para Keluarga yang Ditinggalkan
Melihat perjuangan para petugas Pemilu, Jenny Jusuf tergerak untuk membantu mereka dengan cara menggalang dana di Kitabisa. Galang dana ini merupakan bentuk simpati dan dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Ribuan OrangBaik segera bersatu untuk membantu para pahlawan demokrasi melalui donasi. Berkat bantuan OrangBaik, donasi yang terkumpul mencapai lebih dari Rp 213 juta. Dana tersebut digunakan untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Baca juga:
Modal Usaha untuk Warung Kopi Pak Ismail yang Dibakar
Kisah Pak Setu, Penjual Balon Keliling di Solo
Penyaluran Bantuan untuk Keluarga
Banyaknya petugas PPS yang meninggal membuat penyaluran donasi dibagi dalam beberapa tahap. Penyaluran pertama dibantu oleh teman-teman penggerak Gusdurian di lima daerah, yaitu Solo, Bojonegoro, Medan, Bandung, dan Gorontalo. Daerah Tangerang Selatan menjadi daerah penyaluran donasi kedua. Selain Tangerang Selatan, penyaluran donasi tahap kedua juga dilakukan Jaringan Gusdurian ke 2 wilayah lainnya yaitu Manado dan Karawang.
Rencananya proses penyaluran bantuan akan terus dilanjutkan melalui beberapa tahap dan ditujukan untuk keluarga anggota PPS yang meninggal di beberapa daerah lain seperti Tasikmalaya, Purworejo, Balikapapan, dan wilayah lainnya.
Kamu juga bisa membantu mereka yang membutuhkan bantuan dengan cara berdonasi di KItabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!