Ini Dalil Sunnah Melaksanakan Idul Qurban

July 12, 2019
Oleh : Kitabisa

09Qurban pada Hari Raya Iduladha hukumnya adalah sunnah muakkad. Sunnah ini merupakan perkara ibadah yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki kemampuan. Pendapat tersebut merupakan pendapat sebagian besar ulama (jumhur ulama).

Di antara dalil sunnah qurban yang mendukung pendapat ulama ini adalah,

Ini Dalil Sunnah Melaksanakan Idul Qurban

  1. Abdur Rozaq (sanad sahih)

    Dari Abu Suraihah, ia berkata,

رأيت أبا بكر وعمر وما يضحيان

“Aku pernah melihat Abu Bakr dan ‘Umar tidak berqurban.”

  1. Abdur Rozaq (sanad sahih)

    Ibnu Juraij berkata bahwa beliau berkata kepada ‘Atho’,

أواجبة الأضحية على الناس؟ قال لا, وقد ذبح رسول الله صلى الله عليه وسلم

“Apakah menyembelih qurban itu wajib bagi manusia?” Ia menjawab, “Tidak. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban.”

Ini Dalil Sunnah Melaksanakan Idul Qurban

  1. Bukhari dan Muslim

    Dari Anas, ia berkata,

ضَحَّى النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ ، فَرَأَيْتُهُ وَاضِعًا قَدَمَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا يُسَمِّى وَيُكَبِّرُ ، فَذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ .

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban (pada Idul Adha) dengan dua kambing yang gemuk. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal leher dua kambing itu. Lalu beliau membaca basmalah dan takbir, kemudian beliau menyembelih keduanya dengan tangannya.”

  1. Bukhari dan Muslim

    Dari ‘Aisyah, ia berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِكَبْشٍ أَقْرَنَ يَطَأُ فِي سَوَادٍ وَيَبْرُكُ فِي سَوَادٍ وَيَنْظُرُ فِي سَوَادٍ فَأُتِيَ بِهِ لِيُضَحِّيَ بِهِ فَقَالَ لَهَا يَا عَائِشَةُ هَلُمِّي الْمُدْيَةَ ثُمَّ قَالَ اشْحَذِيهَا بِحَجَرٍ فَفَعَلَتْ ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ ثُمَّ ذَبَحَهُ ثُمَّ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ ثُمَّ ضَحَّى بِهِ

“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam meminta diambilkan seekor kambing kibasy. Beliau berjalan dan berdiri serta melepas pandangannya di tengah orang banyak. Kemudian beliau dibawakan seekor kambing kibasy untuk beliau buat qurban.” Beliau berkata kepada ‘Aisyah, “Wahai ‘Aisyah, bawakan kepadaku pisau”. Beliau melanjutkan, “Asahlah pisau itu dengan batu”. ‘Aisyah pun mengasahnya. Lalu beliau membaringkan kambing itu, kemudian beliau bersiap menyembelihnya, lalu mengucapkan, “Ya Allah, terimalah ini dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan umat Muhammad”. Kemudian beliau menyembelihnya.”

Dalam beberapa literatur lainnya, Imam Syafii pernah berpendapat bahwa hukum dasar qurban tidak wajib karena pada hadis berikut, Rasul bersabda “Jika telah masuk 10 dzulhijah dan….” Apabila hukum qurban wajib, maka kata “jika” tidak akan digunakan.

إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئً

“Jika telah masuk 10 hari pertama dari Dzulhijjah dan salah seorang di antara kalian berkeinginan untuk berqurban, maka janganlah ia menyentuh (memotong) rambut kepala dan rambut badannya (diartikan oleh sebagian ulama: kuku) sedikit pun juga.”

Baca juga:
Sejarah Peringatan Hari Raya Idul Adha
Hukum Berqurban Menurut Empat Mazhab

 

Itulah beberapa dalil sunnah qurban bagi yang kurang yakin, apa hukum berqurban sebenarnya. Jadi, sudah siap untuk berqurban? Ukuran kemampuan setiap orang memang berbeda.

Tetapi jika kamu adalah seseorang yang bisa membeli hewan qurban tanpa berutang setelah memenuhi kewajiban pada keluarga, maka sebaiknya kita berqurban Iduladha, Karena meskipun ibadah ini erat kaitannya dengan penyembelihan, tetapi hakikat berqurban adalah bentuk rasa syukur kepada Allah atas segala rezeki.

Dengan berqurban, secara tidak langsung kita akan membersihkan harta dari hak orang-orang yang membutuhkan, wallahu’alam.


Kamu bisa melaksanakan ibadah qurban sesuai syariah Islam melalui di Kitabisa. Yuk, qurban sekarang dengan klik gambar di bawah ini!

banner_qurban

Bagikan