Mendapat anak kembar adalah sebuah anugerah bagi Yayan dan istrinya. Namun, bayi kembar mereka harus lahir secara prematur.
Karena keterbatasan biaya, salah satu kerabat akhirnya membantu untuk membuatkan galang dana di Kitabisa.
Istri Yayan, Nia, mengalami kontraksi hebat saat mengandung. Yayan segera membawa Nia ke rumah sakit. Karena terjadi pendarahan, Nia terpaksa melahirkan bayi kembarnya yang diberi nama Hanna dan Hanni. Keduanya lahir secara prematur pada usia 7 bulan,
Setelah dilahirkan, Hanna dan Hanni diketahui mengalami gangguan pernapasan. Hal tersebut terjadi karena paru-parunya belum terbentuk sempurna. Keduanya harus mendapatkan perawatan di ruang NICU. Namun sekitar 1 bulan dirawat, dokter mengabarkan bahwa kondisi bayi kembar melemah.
Kelahiran Bayi Prematur
Bayi prematur bisa dikatakan sebagai bayi yang lahir sebelum waktunya atau pada waktu yang belum tepat. Kelahiran bayi prematur ketika kandungan berada diusia kurang dari 37 minggu. Karena lahir sebelum waktunya, bayi cenderung memiliki risiko komplikasi penyakit yang lebih besar dibandingkan bayi normal. Salah satu masalah yang muncul pada bayi prematur adalah organ-organ tubuh penting yang belum siap berkembang.
Galang Dana untuk Biaya Rumah Sakit
Biaya perawatan di ruang NICU tidaklah sedikit. Ayah Hanna dan Hanni bekerja sebagai tukang las. Pendapatan sehari-harinya tidak cukup untuk memenuhi biaya rumah sakit yang sangat besar. Tergerak membantu, sepupu Hanna dan Hanni yaitu Melisa membuat galang dana di Kitabisa untuk membantu si kembar.
Melisa adalah driver ojek online. Di balik pekerjaannya, Melisa memiliki misi mulia untuk membantu orang-orang yang kesulitan dengan cara galang dana seperti yang dilakukannya untuk Hanna dan Hanni. Tidak hanya membuat galang dana, Melisa juga mengajak para pengikutnya di Instagram untuk berdonasi membantu Hanna dan Hanni.
Galang dana untuk Hanna dan Hanni berhasil mengumpulkan donasi lebih dari Rp 200 juta. Semua dana yang terkumpul ditujukan untuk memenuhi biaya pengobatan Hanna dan Hanni selama dirawat di rumah sakit, serta membeli keperluan sehari-hari bayi kembar seperti pampers dan susu.
Baca juga:
Cerita Kafka, Bayi Prematur yang Berhasil Keluar NICU
Perjuangan Maliq Sembuh dari Hidrosefalus dan Keluar NICU
Salah Satu Bayi Kembar Berpulang Terlebih Dahulu
Manusia bisa berencana dan berusaha, namun tetap Tuhan yang berkehendak. Kondisi salah satu bayi kembar yaitu Hanni semakin menurun dan tidak stabil selama lebih 1 minggu. Terjadi pendarahan dari mulut dan diharuskan masuk ke ruang NICU. Hanni sudah tidak kuat lagi menahan sakitnya sehingga harus meninggalkan kembaran dan keluarganya. Hanya Hanna yang bertahan dan masih dirawat di NICU. Ia bertahan untuk melanjutkan perjuangan saudara kembarnya agar bisa sembuh dan berkumpul bersama kedua orang tua.
Keadaan Bayi Hanna
Hanna berjuang seorang diri di ruang NICU. Setelah melalui perawatan intensif, kondisi Hanna semakin membaik. Hanna hanya perlu mengatur napasnya agar tetap stabil. Saat ini berat badannya sudah meningkat dari 1,4 kg, karena sebelumnya sempat menurun akibat pendarahan. Semua tidak bisa lepas dari bantuan para OrangBaik yang telah berdonasi di galang dana untuk Hanna.
Sisa donasi yang terkumpul digunakan untuk membayar deposit rumah sakit dan mengganti pinjaman. Orang tua Hanna ingin membagi kebahagiaan mereka ke orang lain yang juga membutuhkan. Oleh karena itu, dana yang tersisa juga akan didonasikan ke campaign-campaign lain yang ada di Kitabisa. Keluarga Hanna telah terbantu dengan adanya galang dana Kitabisa dan berharap lebih banyak orang yang bisa dibantu.
Seperti Melisa, kamu juga bisa bantu keluarga, teman, atau kerabat yang butuh bantuan biaya pengobatan dengan cara galang dana di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini!