Sakit Pinggang Sebagai Gejala Awal Batu Ginjal

October 2, 2019
Oleh : Kitabisa

Ketika kamu mendengar keluhan orang lain saat merasakan nyeri hebat pada pinggangnya. Peringatkan dia, bisa jadi itu merupakan tanda-tanda penyakit batu ginjal. Meski terlebih dahulu harus dibuktikan lewat pemeriksaan dokter, sakit pinggang adalah satu di antara beberapa gejala batu ginjal. Biasanya nyeri akan muncul pula di bagian punggung, juga akan menjalar ke perut bagian bawah sampai ke selangkangan. 

 

Penyebab dan Gejala Batu Ginjal

penyebab batu ginjal

Penyakit ini disebabkan oleh tumpukan mineral yang mengendap dalam saluran kemih, termasuk ginjal, ureter, dan kandung kemih. Tumpukan mineral tersebut mengeras seperti batu. Jika ukurannya kecil, maka tidak akan menjadi masalah. Namun endapan mineral yang tak dapat larut bisa makin besar, sehingga mengganggu kinerja saluran kemih dan menimbulkan iritasi. 

Mineral dalam tubuh seharusnya dapat larut secara alami, apabila seseorang memperoleh asupan cairan semaksimal mungkin. Tapi orang yang mengonsumsi cukup air mineral pun belum sepenuhnya terbebas dari risiko memiliki batu ginjal. Batu ginjal bisa diturunkan secara genetis oleh anggota keluarga terdahulu dengan riwayat menderita penyakit tersebut. Juga konsumsi zat mineral yang tidak seimbang, obesitas, penderita penyakit pencernaan dan jenis penyakit ginjal lain, serta pengguna obat-obatan tertentu.

Selain sakit pinggang, ada pula sejumlah gejala yang bisa menjadi indikator munculnya batu ginjal. Seperti mual dan muntah, wajah pucat, tangan dingin, nyeri saat buang air kecil, juga urin yang keruh, berwarna pekat, atau berbau menyengat. Apabila segera terdeteksi, gejala ini dapat ditanggulangi dengan cepat untuk menghindari risiko kegagalan fungsi ginjal.

 

Bagaimana Cara Pengobatan Batu Ginjal?

pengobatan batu ginjal

Saat ini telah dikembangkan beberapa metode untuk mengeluarkan batu ginjal. Dokter menentukan metode penanganan ini berdasarkan besarnya ukuran batu ginjal pada tubuh si pasien.

Jika kasusnya ringan, yakni pada batu ginjal yang berukuran kurang dari 5 mm, umumnya dokter akan menerapkan metode konservatif. Sebuah langkah penanganan sederhana, meliputi pemberian obat pereda nyeri dan anjuran tegas bagi pasien agar mengonsumsi lebih banyak air putih. 

Pada kondisi yang lebih buruk, pasien akan mendapatkan empat alternatif penanganan, diantaranya:

  1. Pertama dengan teknik ESWL (Extrocorporeal Shock Wave Lithotripsy), yaitu menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu ginjal menjadi kerikil. Teknik ini dapat berlangsung 2-3 kali supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan catatan, ginjal pasien berada dalam kondisi prima. 
  2. Teknik URS (Ureterorenoscopy) atau ureteroskopi. Yaitu dengan cara menyelundupkan alat pemecah batu ginjal lewat saluran kemih. Kemudian mengeluarkan serpihannya memakai alat yang lain lagi. 
  3. PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy) dilakukan untuk mengeluarkan batu ginjal berukuran lebih dari 2 cm. Teknik ini dinilai paling aman, singkat, efektif, serta memiliki tingkat luka minimum dan lebih cepat masa pemulihannya. Pada dasarnya menerapkan cara yang sama, yakni dengan memecahkan batu ginjal. Hanya saja kali ini memakai alat semacam stik logam yang dialiri energi elektrohidrolik atau gelombang ultrasonik. 

Sedangkan jenis penanggulangan batu ginjal parah yang terakhir adalah dengan prosedur operasi terbuka. Teknik ini semakin jarang dilakukan karena berisiko menimbulkan pendarahan sampai kerusakan ginjal. Dan seperti lazimnya prosedur operasi, pasien akan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali normal. 

Baca juga:
7 Hal Tentang Penyakit Ginjal
Gagal Ginjal: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kamu bisa bantu mereka yang sedang berjuang melawan penyakitnya dengan berdonasi di Kitabisa. Klik gambar di bawah ini untuk donasi.

bantu biaya rumah sakit

Bagikan