Kembar siam atau conjoined twins adalah kondisi dua bayi terlahir dalam keadaan terhubung satu sama lain pada anggota tubuhnya. Hal ini bisa terjadi ketika di masa kehamilan, embrio yang berkembang hendak membentuk 2 individu, tidak memisah secara sempurna. Akibatnya saat lahir, mereka masih saling menempel satu sama lain. Kebanyakan kembar siam menyatu di area dada, perut atau pinggul. Kembar siam kadang juga berbagi satu organ atau lebih yang sama.
Meskipun banyak kasus kembar siam lahir dalam keadaan meninggal, kecanggihan teknologi berhasil meningkatkan kemampuan bertahan bayi. Ada banyak kasus bayi kembar siam yang bisa dipisahkan dan menjalani hidup normal. Namun tingkat keberhasilan pemisahan juga tergantung pada seberapa banyak organ atau bagian tubuh yang menyatu. Pengalaman dan skill tenaga operasi juga menentukan tingkat keberhasilan pemisahan.
Bagaimana Kembar Siam Bisa Terjadi?
Tidak ada pertanda khusus yang bisa menjadi petunjuk apakah seorang wanita hamil kembar siam atau tidak. Seperti kebanyakan kehamilan dengan bayi kembar, ibu mungkin akan merasakan rahim tumbuh lebih cepat daripada kehamilan tunggal. Beberapa wanita mengeluhkan rasa lelah, mual dan muntah yang lebih parah. Dengan menggunakan USG, keberadaan kembar siam dapat dideteksi di masa awal kehamilan.
Kembar identik atau kembar monozigot terjadi ketika satu buah telur yang dibuahi berkembang menjadi 2 individu berbeda. Pada hari ke-8 hingga ke-12 setelah pembuahan, umumnya lapisan embrio akan memisahkan diri membentuk kembar yang menjadi dua individu berbeda.
Dalam kasus ini, pembelahan terjadi lebih lambat yakni sekitar 13 hingga 15 hari setelah pembuahan. Proses pemisahan ini akhirnya selesai namun tidak sempurna. Inilah yang menyebabkan dua individu yang harusnya memisah, masih menempel di beberapa bagian. Meski begitu, belum ada penelitian ilmiah yang mendalam mengenai kenapa hal ini dapat terjadi.
Baca juga:
Kenali Penyakit Clubfoot Pada Bayi dan Penanganannya
Penyakit Meningitis: Pengertian, Gejala Serta Penyebabnya
Jenis-jenis Kembar Siam
Jenis kembar siam biasanya dikelompokkan berdasarkan di area mana dua bayi ini menempel. Meski biasanya menempel di satu area yang sama, ada juga kasus di mana bayi menempel pada beberapa organ sekaligus.
Berdasarkan lokasi menempelnya tubuh, dapat dibedakan menjadi:
- Kembar thoracopagus bergabung di area dada. Mereka biasanya memiliki organ hati hingga usus atas yang sama. Ini merupakan kasus yang paling umum terjadi
- Kembar omphalopagus merupakan istilah untuk kembar yang menempel di area pusar. Jenis ini berbagi organ hati, usus kecil hingga usus besar yang sama
- Kembar pygopagus terjadi ketika dua bayi yang kembar bergabung di area tulang belajang dan bokong. Mereka umumnya berbagi saluran pencernaan, saluran kemih hingga organ genital yang sama
- Kembar rachipagus biasanya terjadi saat bayi kembar menempel di sepanjang tulang belakang. Kasus ini termasuk langka
- Kembar ichiopagus bergabung di panggul dalam posisi saling tatap muka atau membelakangi. Jenis kembar ini mungkin memiliki 2 hingga 3 kaki saja
- Kembar parapagus terjadi saat dua bayi menyatu di panggul, sebagian perut dan dada
- Kembar craniopagus bergabung di bagian belakang atau samping kepala tapi tidak pada wajah. Mereka biasanya berbagi tengkorak yang sama, tapi memiliki jaringan otak berbeda
- Kembar cephalopagus menyatu di area wajah dan tubuh bagian atas. Mereka memiliki satu kepala dan otak yang sama. Kembar seperti ini biasanya jarang bertahan hidup.
Di Indonesia sendiri kasus kembar siam masih kerap ditemukan. Untuk bisa hidup dengan normal, mereka memerlukan operasi pemisahan dengan biaya yang tidak sedikit. Kalau kamu memiliki keluarga atau sahabat yang memerlukan biaya untuk operasi pemisahan, kamu bisa bantu mereka dengan galang dana di Kitabisa. Caranya, klik gambar di bawah ini!