Miom adalah salah satu penyakit yang banyak menyerang wanita. Meskipun angka kematian akibat penyakit ini tergolong rendah, bukan berarti kamu membiarkannya tanpa penanganan. Pasalnya, miom yang tidak ditangani serius dapat berkembang cepat. Bahkan, memicu komplikasi penyakit lainnya.
4 Jenis Miom
Mengingat miom adalah penyakit yang cukup serius, kamu harus memahami jenis miom dan faktor risikonya.
Adapun jenis miom yang patut diwaspadai, antara lain sebagai berikut.
-
Pedunculated
Miom Pedunculated merupakan jenis miom yang paling banyak ditemukan. Miom jenis ini tumbuh dan berkembang di bagian batang kecil rahim. Meskipun tidak memiliki tempat perkembangan yang spesifik, miom pedunculated dapat tumbuh di bagian dalam maupun luar rahim.
Penyakit yang juga disebut dengan fibroid ini mulanya berasal dari sel otot rahim biasa yang kemudian tumbuh tidak normal dan menyebabkan miom. Ukuran miom setiap penderita berbeda, tergantung lama miom berada di dalam rahim. -
Submukosa
Jenis submukosa merupakan jenis miom yang tumbuh di lapisan otot bagian dalam dinding rahim. Miom jenis ini tidak akan memengaruhi metabolisme tubuh jika ukurannya masih kecil. Namun, miom yang berukuran besar dapat menghambat siklus menstruasi.
Jika miom dialami oleh ibu hamil, maka peluang keguguran semakin besar. Bahkan, dalam beberapa kasus, miom jenis ini dapat menyebabkan kemandulan. -
Intramural
Jenis miom yang berikutnya adalah miom intramural. Miom ini paling sering tumbuh di bagian jaringan otot r
him. Bagian inilah yang paling umum menjadi ‘sarang’ dari miom.
Ketika penderita memiliki miom jenis ini, ukuran rahim akan semakin membesar. Terutama, jika miom sudah berada lama di tubuh, maka perubahan bisa dirasakan secara langsung. -
Subserosa
Subroresa merupakan jenis miom yang tumbuh di luar dinding rahim. Berbeda dengan beberapa jenis miom lainnya, jenis miom ini bisa berkembang dan menyebar ke bagian selain rahim jika tidak ditangani dengan baik.
Kendati berbeda, keempat jenis miom di atas memiliki kesamaan, yakni menyebabkan perut terasa membesar disertai perasaan kembung yang terus-menerus.
Jika Anda sering mengalami hal tersebut, maka kamu perlu waspada. Terutama jika kamu mengalami rasa sakit saat berhubungan intim. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, segera lakukan pemeriksaan.
Faktor Risiko Miom
Miom adalah tumor jinak yang dapat berkembang menjadi ganas atau disebut dengan leiomiosarkoma. Meskipun kemungkinannya kecil, miom dapat meningkatkan risiko komplikasi yang menyebabkan gangguan sirkulasi akut dan memicu kematian jaringan.
Adapun beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terkena miom, antara lain sebagai berikut.
- Berumur lebih dari empat puluh tahun.
- Anggota keluarga memiliki riwayat mengidap miom.
- Mengalami haid pertama sebelum usia sepuluh tahun.
- Belum pernah mengandung (wanita yang sudah pernah hamil dan memiliki anak cenderung berisiko rendah terkena miom).
- Obesitas.
- Terlalu banyak mengonsumsi daging merah, tetapi minim sayuran hijau.
- Terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol.
- Perokok aktif.
- Pengguna alat kontrasepsi hormonal dengan kadar estrogen tinggi.
- Keturunan Afrika-Amerika memiki peluang hampir tiga kali lipat lebih tinggi terkena miom dibandingkan ras Kaukasia.
Demikianlah informasi mengenai jenis miom dan faktor risiko yang perlu kamu ketahui. Dengan begitu, kamu bisa meminimalisasi risiko dan melakukan pencegahan dini.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!