Anemia atau kurang darah merupakan penyakit gangguan darah yang timbul ketika seseorang mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat. Penyakit ini juga bisa muncul jika sel darah merah tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya, kebutuhan oksigen untuk organ-organ dalam tubuh tidak dapat tercukupi sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Nah, apa saja gejala-gejala yang menandai penyakit ini? Kemudian, hal-hal seperti apa yang menyebabkan kurang darah dan bagaimana cara mengatasinya? Simak informasi singkatnya berikut ini.
Apa Saja Gejalanya?
Pada tingkat ringan, penyakit kurang darah tidak menimbulkan tanda-tanda yang begitu berarti. Beberapa gejala umum yang terjadi pada taraf ringan adalah sakit kepala, sulit berkonsentrasi, mudah marah, dan cepat lelah.
Jika kondisi kurang darah semakin parah, terdapat gejala-gejala yang perlu diwaspadai. Mulai dari sesak napas, pusing ketika berdiri, kulit memucat, muncul warna putih pada bagian dalam kelopak mata bawah, kuku jari rapuh, hingga mengalami penyakit pola makan aneh atau pica.
Hal-Hal yang Menjadi Penyebab Anemia
Penyakit ini dapat disebabkan oleh kekurangan, kehilangan, atau kerusakan sel darah merah. Produksi sel darah merah dibantu oleh banyak organ tubuh, tetapi yang paling berperan adalah sumsum tulang. Sel-sel darah merah muda biasanya bertahan antara 90 hingga 120 hari. Secara alami, sel-sel tersebut akan dihapus ketika sudah menua atau rusak. Semua proses ini diatur oleh hormon erythropoietin (EPO) yang diproduksi oleh ginjal.
Saat ini, terdapat lebih dari 400 jenis penyakit kekurangan darah yang berhasil diidentifikasi. Setiap jenis memiliki penyebab yang berbeda-beda. Penyebab paling umum adalah kekurangan zat besi. Selain itu, kekurangan folat dan vitamin B12 juga dapat menyebabkan kekurangan darah. Faktor penyebab lainnya, yakni efek samping kemoterapi, riwayat penyakit kronis, dan kegagalan fungsi sumsum tulang.
Adapun pembedahan dan menstruasi berat atau menorrhagia yang menjadi penyebab kehilangan darah merah secara drastis. Berikutnya, terdapat faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan sel darah merah. Misalnya, efek obat-obatan antibiotik, kekeliruan sistem kekebalan tubuh, kerusakan fisik sel darah merah, perubahan struktur hemoglobin, dan golongan darah yang tidak cocok.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Kekurangan darah dapat diatasi dengan melakukan perawatan di rumah. Jika kamu mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan, pergilah ke dokter untuk mengetahui diagnosis dan pengobatan yang paling tepat terlebih dahulu. Penyakit kurang darah yang sudah fatal dan terjadi dalam jangka waktu lama pun membutuhkan penanganan yang benar agar dapat teratasi. Pengobatan dini akan mencegah tingkat aktivitas dan energi menurun, serta meningkatkan kualitas hidup.
Kamu bisa mulai dengan melakukan diet yang mencakup berbagai nutrisi. Contohnya, mengonsumsi makanan yang kaya dengan zat besi seperti kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, atau daging sapi. Tak hanya itu, kamu juga harus memilih asupan yang tinggi folat seperti pisang, jeruk, dan roti. Makanan dengan kandungan vitamin B12 dan vitamin C pun sebaiknya tak luput dari dietmu.
Sekian penjelasan singkat terkait gejala, penyebab, dan cara mengatasi anemia. Penyakit kurang darah bisa terjadi sementara atau dalam jangka panjang. Tingkat keparahannya pun mulai dari ringan hingga berat. Komplikasi akibat kurang darah dapat memicu berbagai penyakit berbahaya dan membuat tubuh rentan mengalami infeksi. Oleh karena itu, jangan lupa untuk mengatur asupan nutrisi sehari-hari agar terhindar dari kondisi kekurangan darah.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!