TerHemoptisis atau batuk berdarah merupakan kondisi ketika dahak bercampur dengan darah. Hemoptisis bukanlah kondisi yang wajar karena hal ini menjadi tanda adanya masalah serius. Bahkan, jika tak segera ditangani, bukan mustahil nyawa menjadi taruhannya. Terutama, bagi penderita yang telah berusia lanjut dan perokok aktif.
Gejala Batuk Berdarah
Serupa dengan penyakit lainnya, batuk disertai darah memiliki sejumlah gejala. Adapun, gejala umum hemoptisis, antara lain sebagai berikut.
- Dahak bercampur darah
- Batuk darah disertai penurunan nafsu makan
- Terjadi batuk darah disertai penurunan berat badan
- Batuk darah disertai demam, pusing, sesak napas, nyeri dada, dan berkeringat di malam hari
- Kondisi batuk darah disertai urin atau feses bercampur darah
Penyebab Umum Batuk Berdarah
Penderita yang mengidap batuk dalam jangka waktu lama rentan terkena hemoptisis. Namun, ada sejumlah kondisi yang juga menjadi penyebab batuk disertai darah.
Adapun kondisi tersebut, antara lain sebagai berikut.
-
Bronkitis
Merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan terjadinya penumpukan dahak. Tubuh yang mudah lelah, batuk disertai darah, mual, muntah, diare, dan hilangnya kesadaran menjadi sejumlah tanda penyakit bronkitis.
-
TBC
Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit infeksi paru-paru yang ditandai dengan batuk disertai dahak atau nanah, sesak pada dada, demam, dan mudah berkeringat.
-
Endema Paru
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada kantung Paru. Penyakit ini erat kaitannya dengan penyakit jantung. Meskipun demikian, endema paru juga bisa muncul tanpa disertai dengan gangguan pada jantung. Beberapa gejala umum penyakit ini adalah pusing, sesak napas, kulit kebiruan, dan batuk berbusa disertai darah.
-
Emboli Paru
Emboli paru merupakan kondisi yang terjadi akibat penggumpalan darah pada bagian arteri paru-paru. Penyakit ini biasanya ditandai dengan batuk kering (kadang disertai darah), demam nyeri punggung, sesak napas, dan bengkak pada tungkai.
Pada kasus yang jarang terjadi, batuk disertai darah menjadi tanda adanya gangguan pada katup jantung (stenosis mitral) dan penyakit pembuluh darah (nodosa poliarteritis)
Beberapa kondisi lain yang juga dapat memicu hemopisis, di antaranya:
-
- Kanker paru-paru
- Kanker tenggorokan
- Pneumonia
- Fibrosis sistik
- Emfisema
- Abses pada paru-paru
- Tukak lambung
- Infeksi parasit
- Inflamasi yang tidak normal
- Luka pada pernapasan akibat benda asing
- Efek samping penggunaan obat pengencer darah atau kokain dalam jangka panjang
Kendati demikian, pada beberapa kondisi batuk disertai darah tidak dapat dimasukkan dalam kategori hemoptisis.
-
Pseudohemotisis
Pseudohemotisis merupakan kondisi yang ditandai dengan terjadinya perdarahan pada hidung, mulut, atau tenggorokan. Proses keluarnya darah umumnya terjadi bersamaan dengan air liur. Pada kondisi ini, darah yang mengalir bukanlah darah yang berasal dari paru-paru.
-
Hematemesis
Hematemesis atau muntah darah merupakan kondisi yang disebabkan oleh cedera, gangguan kesehatan, ataupun penggunaan obat-obatan. Serupa dengan pseudohemotisis, darah yang dimuntahkan bukan berasal dari paru-paru.
Pengobatan Batuk Berdarah
Sebelum memutuskan pengobatan, penderita harus melakukan tes kesehatan lebih dulu. Pasalnya, pengobatan hemoptisis dibedakan menurut penyebabnya. Secara umum, pengobatan batuk disertai darah, meliputi pemberian antibiotic, terapi radiasi, pemberian steroid, embolisasi arteri bronkial, dan operasi.
Sementara untuk pencegahan hemoptisis, selalu jaga kondisi tubuh dengan rutin mengonsumsi makanan sehat, tidur cukup, menggunakan masker ketika bepergian, hindari polusi, dan minum air putih secara teratur.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!