- Alleia lahir prematur saat usia kandungan 7 bulan dengan vonis infeksi Sepsis dan hidup dibantu dengan alat nafas tambahan. Ayah Alleia seorang pekerja swasta berusaha memenuhi biaya pengobatan yang mencapai puluhan juta.
- Penggalangan dana yang berhasil kumpulkan Rp18.647.930 bantu Alleia melakukan pengobatan sehingga bisa keluar dari ruang NICU, serta untuk mencukupi asi/sufor.
- Kini kondisi Alleia telah pulih bertahap dan membaik, terlihat dari badan Alleia yang mulai tumbuh seperti anak bayi lainnya.
Jakarta, 17 Juli 2020 – Alleia, bayi prematur yang lahir dengan vonis infeksi Sepsis berjuang untuk hidup dibantu dengan alat nafas tambahan di ruang NICU. Profesi ayah Alleia sebagai pekerja swasta berusaha memenuhi biaya pengobatan yang mencapai puluhan juta menjadi sulit. Galang dana untuk membantu Alleia berhasil kumpulkan donasi sebesar RP18.647.930 cukup untuk memenuhi kebutuhan pengobatan dan perawatan Alleia.
Bayi Alleia sempat berjuangan belasan hari di ruangan NICU karena kondisi tubuhnya yang lemah. Kadar Sepsis pada Alleia mencapai 115, sedangkan pada bayi biasa berada di angka 6. Saat itu dibutuhkan penanganan khusus untuknya, karena jika terlambat infeksi tersebut dapat merusak seluruh organ vitalnya.
Penghasilan dari profesi ayahnya sebagai pekerja swasta hanya mampu untuk menafkahi istri dan anaknya saja. Sedangkan pengobatan Alleia membutuhkan biaya sampai puluhan juta.
Setelah penggalangan dana untuk selamatkan Alleia dibuka, kondisi Alleia mulai membaik. Pada awalnya untuk memberikan gizi yang cukup, Alleia harus mengkonsumsi asi/sufor melalui selang tambahan.
Pada bulan Juni, Alleia sudah bisa merayakan lebaran di luar ruang NICU. Walaupun harus tetap dalam perawatan yang intensif, namun Alleia akhirnya dapat bertemu mama dan papa.
Kesembuhan bayi Alleia didukung oleh 165 orang baik di laman galang dana kitabisa.com/pejuangnicu.
Terima kasih om dan tante yang bantu kesembuhan Alleia, semoga kebaikan om dan tante dibalas oleh Tuhan YME.