Oktober sebagai Bulan Peduli Kanker Payudara: Perempuan, Yuk Kenali Lebih Dalam Kanker Payudara

October 29, 2018
Oleh : 3PP Kitabisa

Oktober merupakan “Bulan Peduli Kanker Payudara” yang ditandai dengan “pink ribbon” (pita pink), lambang internasional untuk menunjukkan dukungan dan solidaritas terhadap perempuan dengan kanker payudara. Warna pink secara global dianggap warna feminim, yang melambangkan kepedulian, kasih sayang, kecantikan, dan kebaikan.

Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering ditemui pada perempuan, tetapi laki-laki pun dapat terkena kanker ini.

Kanker Payudara merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan terjadinya pertumbuhan sel-sel tidak normal secara tidak terkontrol pada kelenjar atau jaringan payudara.

Sel ini umumnya membentuk tumor yang terasa sebagai suatu benjolan. Sel-sel ini kemudian membelah diri lebih cepat dan diluar kendali, sehingga jumlahnya berlebihan dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.

Kanker bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus), atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara.

Pasien kanker payudara yang terdeteksi dini pada stadium awal memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi, 98% pasien kanker payudara dini dapat bertahan hidup, sedangkan hanya 24% pasien kanker payudara stadium lanjut yang bertahan hidup hingga minimal 5 tahun.

Jadi, deteksi dini sangat penting untuk melawan kanker payudara.

Bagaimana cara kita melakukan deteksi dini Kanker Payudara?

SADARI: Periksa Payudara Sendiri

Sesuai dengan pesan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, SADARI ini dapat dilakukan secara rutin setiap hari ke-7 hingga ke-10, dihitung dari hari pertama haid setiap bulannya. Atau setiap bulan pada tanggal yang sama bagi perempuan yang sudah menopause (tidak haid lagi). Ini merupakan saat dimana jaringan payudara tidak terlalu sensitif.

Berikut langkah-langkah SADARI:

  • Berdiri tegak menghadap ke cermin.
  • Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkaan, atau perubahan pada puting.
  • Jangan khawatir bila bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris (tidak sama).
  • Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku, dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke belakang dan cermati lagi bentuk dan ukuran payudara.
  • Otot dada kamu dengan sendirinya akan berkontraksi saat kamu melakukan gerakan ini.
  • Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada kamu.
  • Angkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas panggung.
  • Menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan daerah payudara dan cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke daerah ketiak.
  • Buatlah gerakan lingkaran-lingkaran kecil dari atas ke bawah, melingkari daerah payudara, serta dari tepi payudara ke puting, dan sebaliknya.
  • Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan.
  • Pencet puting dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk.
  • Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting.
  • Segera berkonsultasi dengan dokter, jika terdapat cairan yang keluar dari puting.
  • Pada posisi terbaring. Letakkan bantal dibawah punggung (sisi payudara yang akan diperiksa).
  • Angkat lengan kiri atas dan cermati payudara kiri menggunakan tiga pola gerakan sebelumnya. Angkat lengan kanan ke atas dan lakukan pemeriksaan yang sama pada payudara kanan.

Pada setiap gerakan SADARI, pastikan semua batas payudara teraba!

Batas atas: dua jari di bawah tulang selangka. Batas bawah: garis melingkar payudara. Batas tengah: garis tengah tubuh. Batas paling luar: pertengahan ketiak ke bawah.

SADANIS: Periksa Payudara Klinis oleh Tenaga Medis Terlatih

Perempuan yang berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke tenaga kesehatan (dokter umum, dokter spesialis, bidan, perawat, atau yang lainnya) 3 tahun sekali setelah berusia 20 tahun.

Pemeriksaan Mammografi

Pemeriksaan ini dapat dilakukan setiap tahun sejak memasuki usia 40 tahun atau sesuai saran dari  dokter.

Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

Pemeriksaan ini dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan dari mammografi. Pemeriksaan ketika pasien memiliki gejala kanker.  USG juga dapat dilakukan pada perempuan yang masih berusia dibawah 40 tahun, ketika jaringan payudara masih padat dan sehingga tidak efektif jika diperiksa melalui mammografi saja.

Apa saja jenis Kanker Payudara?

Kanker Payudara Invasif

Kanker payudara invasif merupakan kanker payudara yang berkembang pada sel-sel pembentuk saluran payudara. Atau disebut duktal invasif. Pada jenis kanker ini dapat menyebar di luar payudara.

Kanker Payudara Non Invasif

Kanker payudara non invasif merupakan kanker yang biasanya ditemukan melalui mamografi karena jarang ditemukan benjolan. Jenis ini disebut pra kanker.

Jenis kanker payudara yang paling sering ditemukan yaitu duktal karsinoma in situ. Sifatnya jinak, dan ditemukan dalam saluran payudara, serta belum menyebar.

Apa saja faktor risiko Kanker Payudara?

Ini merupakan beberapa faktor risiko kanker payudara antara lain:

Bagaimana cara mencegah Kanker Payudara?

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kanker payudara berkaitan dengan hormonal dan genetika. Namun, cara terbaik dalam mencegah kanker payudara yaitu dengan selalu menghindari faktor risiko kanker dengan terus berperilaku hidup sehat dan menghindari asap rokok.

Apa saja jenis pilihan terapi Kanker Payudara?

Pembedahan

Ada beberapa jenis pembedahan untuk pasien kanker payudara antara lain lumpektomi (pengangkatan sel kanker dan jaringan sekitar dengan tetap mempertahankan penampilan asli payudara), mastektomi sebagian (pengangkatan sel kanker dan jaringan sekitar dengan luas lebih besar), dan mastektomi total (pengangkatan sel kanker serta seluruh payudara).

Dokter akan menentukan pembedahan mana yang paling sesuai dengan melihat karakteristik sel kanker serta kondisi yang nyaman untuk pasien.

Radioterapi

Terapi ini merupakan terapi dengan menggunakan sinar dengan kekuatan tinggi seperti sinar-x dan sinar gamma, untuk menghancurkan sel kanker. Dilakukan sesudah pembedahan, untuk memberishkan sel kanker. Jika dilakukan pada pasien dengan stadium lanjut, maka bertujuan untuk meringankan gejala.

Kemoterapi

Terapi ini merupakan terapi dengan menggunakan obat untuk memperkecil ukuran sel kanker, mencegah sel kanker tumbuh lagi pasca operasi, mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan memperpanjang harapan hidup pasien.

Kemoterapi menyerang sel yang membelah diri dengan cepat seperti sel kanker dan sel normal lainnya seperti sumsum tulang belakang. Oleh karena itu, sering muncul beragam efek samping seperti kelelahan, rambut rontok, hilangnya nafsu makan, dan mulut kering.

Terapi Target

Terapi ini merupakan terapi yang spesifik menargetkan molekul-molekul biologis dalam tubuh yang berperan dalam merangsang pertumbuhan sel kanker sehingga sel kanker menjadi terhambat, lemah, dan hancur.

Terapi Hormon

Terapi ini merupakan terapi yang bekerja dengan menghambat hormon progesteron dan estrogen. Hormon ini merupakan hormon yang merangsang pertumbuhan sel kanker payudara.


Jika kamu ingin menolong keluarga, sahabat, atau tetanggamu yang sedang butuh bantuan biaya pengobatan termasuk pasien kanker payudara dengan cara galang dana di Kitabisa. Melalui galang dana di Kitabisa, kamu bisa menerima donasi dari keluarga, sahabat, dan para donatur yang tergerak membantu.

Kamu bisa konsultasi galang dana untuk biaya pengobatan dengan cara, klik : ktbs.in/tanya atau kirim pesan WhatsApp ke nomor 081315532353.

Bagikan