- Ibu Paizah, ustadzah berusia 35 tahun, berjuang selama 7 tahun melawan tumor di pipinya. Ia terpaksa harus berhenti menjadi guru PAUD dan guru ngaji saat ia divonis penyakit tersebut.
- Kondisi suaminya yang sakit dan berhenti bekerja membuat Ibu Paizah tak bisa melanjutkan pengobatan dan operasi. Belum lagi, ia harus mencukupi kebutuhan anak kembarnya yang masih bayi.
- Penggalangan dana Yayasan Berdayakan Sesama melalui kitabisa.com/bantupaizahlawantumor berhasil bantu Bu Paizah di operasi. Kini kondisi Bu Paizah pulih secara bertahap.
Jakarta, 27 Agustus 2020 – Ibu Paizah, ustadzah berusia 35 tahun, berjuang selama 7 tahun melawan tumor di pipinya. Ia terpaksa harus berhenti menjadi guru PAUD dan guru ngaji saat ia divonis penyakit tersebut. Kondisi suaminya yang sakit dan berhenti bekerja membuat Ibu Paizah tak bisa melanjutkan pengobatan dan operasi. Belum lagi, ia harus mencukupi kebutuhan anak kembarnya yang masih bayi. Penggalangan dana Yayasan Berdayakan Sesama melalui kitabisa.com/bantupaizahlawantumor berhasil bantu Bu Paizah di operasi. Kini kondisi Bu Paizah pulih secara bertahap
Bekerja sebagai guru PAUD dan guru ngaji merupakan profesi yang ia cintai. Namun tumor di pipinya semakin membesar dan mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Ia harus rela meninggalkan profesinya tersebut dan kehilangan pekerjaan.
Kondisi kesehatan suami Bu Paizah juga menurun. Suaminya tak lagi bisa bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang cukup. Pengobatan Bu Paizah terhenti dan terancam tak dapat melakukan operasi.
Ditengah perjuangannya, Bu Paizah dikaruniai anak kembar. Menurut dokter janin yang ia kandung dapat membahayakan hidupnya. Namun Bu Paizah tidak ingin menyerah, ia tetap mempertahankan kedua anak yang dikandung dan melawan penyakitnya.
Yayasan Berdayakan Sesama kemudian membuka galang dana untuk bantu Bu Paizah. Penggalangan dana yang dibuka sejak Juli 2020 berhasil kumpulkan donasi sampai dengan Rp200 juta.
“Saya ingin merawat Anak kembar saya, Padila dan Pazila yang baru berumur 3 tahun .Berbakti kepada suami saya, karena merekalah saya menjadi kuat dan bertahan dari sakit Tumor yang ada di Rahangku ini.” ungkap haru Bu Paizah. Setelah berjuang selama 7 tahun, akhirnya Bu Paizah bisa mendapatkan pengobatan intensif dan dioperasi.
Setelah menjalani operasi pengangkatan tumor di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, kini Bu Paizah telah pulang ke rumahnya dan berkumpul kembali bersama keluarga. Ia pulih secara bertahap dengan pengobatan rutin yang ia jalani.
Terima kasih orang baik, berkatmu kini Bu Paizah bisa melihat tumbuh kembang si kembar yang cantik.