Virus corona berdampak bagi semua orang, mulai dari tenaga kesehatan, pekerja kantoran, hingga pekerja informal. Semua profesi memiliki resiko untuk tertular virus tersebut, itulah mengapa penting untuk menjaga kebersihan dan menerapkan protokol kesehatan. Namun, penyebaran virus corona tidak dapat diprediksi dan sangat tiba-tiba. Seperti yang terjadi pada Herma****.
Perjuangan Herma**** Sebagai Orangtua Tunggal
Herma**** adalah seorang ibu tunggal untuk kedua anak laki-lakinya. Karena itu, ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan harian dan sekolah anak-anaknya. Berprofesi sebagai sales membuat Herma**** bekerja dari pagi hingga malam.
Di tengah pandemi, Herma**** terpaksa harus tetap bekerja di luar rumah dan bertemu banyak orang baru. Ia sadar pekerjaannya memiliki resiko yang besar untuk terinfeksi virus corona. Tetapi ia tidak punya pilihan lain, karena lewat pekerjaan ini ia bisa menghidupi keluarganya. Selama bekerja, Herma**** juga menaati protokol kesehatan yang ada dengan menggunakan masker dan rajin mencuci tangan.
Gejala COVID-19 yang Dirasakan Herma****
Herma**** alami beberapa gejala yang mirip dengan COVID-19. Awalnya, ia merasa sakit lambung dan pusing. Merasa kondisinya tidak membaik, ia pun berobat ke dokter dan diberikan obat lambung. Karena kondisinya tidak juga membaik meski sudah berobat, Herma**** akhirnya lakukan Rapid test dan hasilnya reaktif. Ia kemudian jalani isolasi mandiri.
Kondisi Herma**** kembali menurun setelah melakukan isolasi. Ia kemudian jalani Rapid Test untuk kedua kalinya dan Test SWAB dengan hasil positif COVID-19. Tak hanya kesehatan dirinya sendiri yang Herma**** khawatirkan, namun juga kondisi kedua anaknya. Mereka tinggal bersama dan hal tersebut memungkinkan anak-anaknya juga ikut tertular. Setelah dinyatakan positif, Herma**** segera meminta anaknya untuk lakukan pemeriksaan. Bersyukur, hasil keduanya negatif.
Bantuan Pemulihan COVID-19 untuk Herma****
Kekhawatiran lainnya muncul di benak Herma****. Saat menjalani isolasi, Herma**** tentunya terpaksa berhenti bekerja sementara waktu. Dengan kata lain, ia tidak memiliki penghasilan untuk biaya sekolah dan kebutuhan kedua anaknya.
Beruntung, Herma**** telah mendaftarkan diri menjadi keluarga Kitabisa Saling Jaga, Karena telah menjadi anggota aktif, Herma**** dapat mengajukan bantuan biaya hidup harian selama masa perawatan COVID-19. Dengan dana sebesar Rp 5 juta tersebut, setidaknya dapat membantu Herma**** memenuhi kebutuhan ia dan keluarganya.
Seperti Herma****, kamu juga bisa daftarkan diri dan keluarga kamu di Kitabisa Saling Jaga sebagai perlindungan kesehatan penyakit kritis dan COVID-19.