Penyakit Cerebral Palsy pada Orang Dewasa

June 20, 2019
Oleh : Kitabisa

Cerebral Palsy (CP) atau kelumpuhan otak merupakan salah satu gangguan yang menyerang fungsi otak serta jaringan saraf yang berfungsi mengendalikan gerakan, belajar, pendengaran, penglihatan serta gangguan berpikir. Di Indonesia, kasus yang terjadi karena Cerebral Palsy ini tergolong lumrah dengan 150.000 kasus per tahun. Perawatan lebih lanjut terhadap penderita Cerebral Palsy dapat dilakukan untuk mengurangi kekejangan hebat yang mereka alami. Namun, kondisi gangguan fungsi otak seperti Cerebral Palsy ini tidak dapat disembuhkan dan akan terus terbawa hingga mereka dewasa. Meskipun, Cerebral Palsy bukan merupakan penyakit yang mengancam kehidupan, tetapi gangguan ini dapat mengganggu kondisi fisik ataupun psikis para penderitanya yang memasuki usia dewasa atau dapat dikatakan ketika mereka menjadi orang dewasa.

 

Pengertian Cerebral Palsy

Penyakit Cerebral Palsy pada Orang Dewasa

Cerebral Palsy adalah gangguan gerakan, otot atau postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan yang tidak normal di otak, biasanya paling sering terjadi sebelum kelahiran. Penyakit Cerebral Palsy merupakan gangguan motorik yang paling umum pada anak-anak. Cerebral berarti berhubungan dengan otak. Palsy berarti kekurangan atau masalah dalam menggerakan otot. Tanda dan gejala gangguan ini muncul selama masa bayi atau prasekolah. Pada umumnya, Cerebral Palsy menyebabkan gangguan gerakan yang terkait dengan sistem motorik seperti refleks berlebihan atau kekakuan, postur tubuh yang abnormal, gerakan yang tidak terkendali atau beberapa kombinasi dari gangguan tersebut.

Orang dengan Cerebral Palsy juga sering memiliki kondisi lain yang berkaitan dengan kelainan perkembangan otak seperti gangguan dalam berpikir, masalah penglihatan dan pendengaran, atau kejang. Perawatan khusus seperti terapi dapat mengurangi efek Cerebral Palsy dan meningkatkan kemampuan fungsional seseorang.

 

Penyebab Terjadinya Cerebral Palsy

Penyakit Cerebral Palsy pada Orang Dewasa

Para ahli mengukapkan bahwa penyebab utama penyakit ini adalah kerusakan neurologus yang menimpa janin atau bayi sebelum lahir, selama proses kelahiran, atau dalam 5 tahun pertama setelah kelahiran. Namun, dalam banyak kasus pemicu yang tepat dari kelainan ini tidak diketahui. Berikut merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan masalah dengan perkembangan otak, yaitu:

  • Mutasi pada gen yang mengontrol perkembangan otak
  • Infeksi pada ibu yang mempengaruhi perkembangan janin
  • Kurangya oksigen ke otak terkait dengan persalinan sulit
  • Bayi infeksi yang menyebabkan peradangan dalam atau di sekitar otak
  • Trauma, seperti cedera pada bayi dari kecelakaan kendaraan bermotor, atau lain sebagainya.
Baca juga:
7 Gejala Kanker Otak yang Sering Terabaikan
Pentingnya Pengetahuan Tentang Bahaya Kanker Otak

 

Cerebral Palsy pada Orang Dewasa

Penyakit Cerebral Palsy pada Orang Dewasa

Cerebral Palsy merupakan sebuah gangguan permanen yang mempengaruhi pergerakan normal di berbagai area dalam tubuh. Gangguan seperti cerebral palsy ini merupak salah satu gangguan non-progressive yang berarti seiring bertambahnya umur para penderita gangguan ini, kondisi cerebral palsy yang mereka alami tidak akan memburuk. Meskipun, cerebral palsy yang dialami seseorang tidak akan memburuk seiring bertambahnya usia, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Dua faktor yang memiliki efek terbesar pada orang dewasa dengan Cerebral Palsy adalah gangguan motorik dan intelektual. Kesulitan paling umum yang dialami oleh orang dewasa dengan CP adalah:

  • Penuaan dini

Berkat kemajuan teknologi di era saat ini, harapan hidup bagi individu dengan Cerebral Palsy hampir sama dengan populasi pada umumnya. Namun, orang-orang dengan kondisi cerebral palsy ini sering menghadapi masalah dan kesulitan yang tidak dialami oleh orang normal. Sebagai contoh, orang dengan cerebral palsy kemungkinan akan mengalami penuaan dini. Tanda-tanda penuaan dini ini dapat terlihat ketika mereka memasuki usia 40 tahun. Hal ini disebabkan karena ketegangan dan stress berlebih yang dialami tubuh mereka hanya untuk menyelesaikan tugas sehari-hari. Bagi individu dengan cerebral palsy, berjalan menaiki tangga kecil dapat menghabiskan seluruh energi yang mereka miliki.

  • Kondisi kesehatan mental

Kondisi seperti cerebral palsy ini dapat membuat tekanan hidup sedikit lebih berat daripada biasanya. Demikian pula, individu dengan cerebral palsy memiliki kecenderungan menjadi malu pada situasi sosial karena perasaan takut akan dibully dan diejek oleh orang lain. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan berbagai kondisi kesehatan mental atau jiwa. Gangguan kejiwaan yang paling umum ditemui pada orang dewasa dengan cerebral palsy adalah depresi dan ganguan kecemasan.

  • Kesulitan di tempat kerja

Sebagai anak dengan cerebral palsy yang tumbuh menjadi orang dewasa, mereka dapat memilih untuk merasakan pengalaman baru, dengan kuliah dan pekerjaan. Cerebral Palsy dapat membuat pekerjaan tertentu menjadi lebih sulit, tetapi banyak beberapa diantara penderita gangguan fungsi otak ini yang dapat bersekolah atau bekerja penuh waktu. Kondisi seperti ini tentunya dapat mempengaruhi peforma mereka di tempat kerja.

Kondisi seperti cerebral palsy ini dapat memperlambat ataupun menunda individu dalam mencapai keterampilan motorik. Salah satu kasus cerebral palsy yang menyebabkan penderitanya mengalami keterlambatan tumbuh dan kembangnya dialami oleh dek Kiandra Anaia Avanda atau dapat dipanggil Naia. Naia merupakan seorang anak perempuan dari ibu Rivani Putri. Dek Naia terlahir prematur dalam usia kandungan 36 minggu dengan berat badan 2,1 kg dan panjang 46 cm.

Selang waktu 5 menit setelah dilahirkan ke dunia ini, dek Naia tidak dapat bernafas sehingga harus mendapat perawatan NICU dan harus memakai ventilator selama 2 bulan. Selama 3 minggu dek Naia tidak sadarkan diri karena koma. Hingga saat ini dek Naia sudah berumur 1 tahun 8 bulan, tetapi perkembangan otaknya masih seperti anak usia 1-3 bulan. Sampai saat ini, dek Naia setiap hari mengalami kejang, memiliki kekakuan otot, dengan pergerakan yang kaku terutama pada kaki tangan dan punggung.

Ditulis Oleh: Ray


Mari bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan agar dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya. Kamu bisa membantu mereka dengan cara berdonasi  di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!
banner_donasi_biaya_pengobatan

Bagikan