Kisah kali ini datang dari salah satu anggota Kitabisa Saling Jaga, bernama Pak Hendry Haryanto. Ia tinggal sendiri di Jakarta, merantau terpisah dengan keluarganya di Palembang sejak lulus SMA. Sehari-hari Pak Hendry bekerja sebagai sales, menawarkan produk softlens dan alat kecantikan lainnya, tak jarang ia juga menerima tawaran sebagai make up artist untuk tambahan pemasukan sehari-hari.
Namun, pandemi benar-benar berdampak terhadap perekonomiannya. Bahkan, Pak Hendry harus rela untuk menjual kendaraan serta handphonenya untuk tetap bertahan hidup. Tak hanya itu, ia juga sering merasakan sakit di bagian telinga. Awalnya ia hiraukan, namun gejala ini mulai mengganggu aktivitasnya, akhirnya ia memutuskan pergi ke dokter.
Ternyata Pak Hendry Didiagnosa Tuli Mendadak (Sudden Deafness) oleh Dokter
Saat itu Pak Hendry pergi ke dokter berbekal surat rujukan dari puskesmas karena ia harus ditangani oleh rumah sakit. Setelah beberapa kali konsultasi, diberi resep obat oleh dokter, bahkan melakukan fisioterapi tiap minggu, namun indera pendengarannya masih belum menunjukkan ada kemajuan. Akhirnya Pak Hendry disarankan untuk melakukan rontgen dan CT Scan oleh dokter, namun ia terkendala biaya saat itu.
Setelah memperoleh bantuan dari perusahaan dan perlindungan kesehatannya, Pak Hendry memutuskan untuk memeriksakan lebih lanjut kondisinya. Ia kemudian mengetahui bahwa dirinya mengalami gangguan pendengaran dan harus melakukan operasi pada gendang telinganya. Syukurlah, operasi pertama berjalan lancar, namun pendengaran Pak Hendry masih belum pulih total dan butuh operasi lagi nantinya.
Kondisi Sakit Tuli Mendadak, Syukurlah Keluarga Saling Jaga Siaga Membantu
Ketika mendengar bahwa Pak Hendry harus menjalani operasi kedua, ia kaget sekaligus bingung karena uang tabungan serta bantuan dari orang sekitar telah digunakan untuk operasi sebelumnya. Barang-barang berharga pun sudah Pak Hendry jual sebelumnya. Ia pasrah jika akhirnya ia tidak dapat melakukan operasi yang kedua saat itu.
Namun syukurlah, di tengah kesulitan Pak Hendry ingat bahwa ia sudah tergabung menjadi anggota Saling Jaga sejak Agustus 2019 lalu. Kini, ia berhasil dibantu oleh keluarga donatur dan berhak menerima bantuan tunai sebesar Rp 25 juta yang berasal dari kas bersama anggota Saling Jaga. Ia bersyukur sekali sempat mengenal Kitabisa Saling Jaga, sehingga di saat sulit seperti ini ia bisa dibantu untuk sembuh dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Kamu juga bisa dibantu saat sakit kritis seperti Pak Hendry dengan bergabung di Kitabisa Saling Jaga. Cukup dengan donasi minimal Rp 10 ribu, kamu sudah bisa jadi anggota dan berhak dibantu saat sakit kritis maupun COVID-19. Pak Hendry sudah merasakan manfaatnya, kini giliranmu!