Pak Ha** adalah seorang orang tua tunggal, yang tinggal bersama ketiga anaknya yang masih menempuh pendidikan. Istrinya telah lebih dulu pergi menghadap sang Kuasa, kini tinggal ia seorang diri yang berjuang membesarkan anak-anaknya. Dalam kesehariannya, ia bekerja sebagai agen lepas di salah satu perusahaan asuransi. Sebelumnya, ia pernah menjadi karyawan bank serta driver ojek online. Namun, semenjak pandemi, ia memutuskan untuk berhenti menjadi driver karena dampaknya sangat ia rasakan.
Sebagai seorang agen asuransi, ia dituntut untuk berinteraksi dengan banyak nasabah. Hal ini turut menjadi kekhawatirannya, protokol kesehatan pun ia terapkan dengan sangat ketat. Ia sadar, sebagai tulang punggung keluarga ia memikul beban cukup berat. Sehingga ia harus bertahan untuk terus banting tulang di tengah pandemi demi menghidupi keluarganya.
Meski Sudah Patuhi Protokol Kesehatan, COVID-19 Tetap Menyerangnya
Saat itu, kabar mengenai rekan kerjanya yang positif COVID-19 mulai menyebar. Kekhawatiran tentu ia rasakan, apalagi saat beberapa gejala mulai muncul. Mungkin, saat itu ia lengah, sehingga virus ini berhasil masuk ke tubuhnya. Setelah menjalani tes swab oleh perusahaan, ia beserta beberapa rekan kerja lainnya dinyatakan positif COVID-19.
Kaget dan sedih rasanya, ia tak menyangka harus terpapar virus ini, bahkan membuat kondisi tubuhnya menurun. Satu hal yang terus ia pikirkan, apakah keluarganya turut terpapar virus ini? Namun, syukurlah, seluruh anggota keluarganya dalam keadaan sehat dan turut membantunya memperoleh penanganan, mengingat kondisinya semakin menurun.
Syukurlah, Pak Ha** Telah Dijaga Kapanpun Ia Butuh Bantuan
Selama dua pekan menjalani perawatan, akhirnya ia diizinkan pulang setelah dinyatakan negatif. Ia bersyukur masih diberikan kesehatan, namun di lain sisi ada tanggungan yang harus ia pikul. Selain biaya obat-obatan dan vitamin, ia juga harus membayar biaya kuliah serta kos anaknya. Pengeluaran terus bertambah, namun pemasukan justru berkurang karena tidak ada kompensasi apapun selama ia sakit.
Terpaksa, ia harus pinjam kesana kemari untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Syukurlah, di tengah kesulitan, ia ingat bahwa keluarga Saling Jaga akan membantunya kapanpun ia membutuhkan. Kini, ia telah berhasil dibantu keluarga donatur berupa uang tunai sebesar Rp 5 juta untuk membantunya memenuhi biaya hidup sehari-hari. Ia bersyukur telah tahu Saling Jaga lebih dulu, sehingga di saat sulit seperti saat ini ia bisa dibantu bersama.
Seperti Pak Ha**, kamu juga bisa dibantu keluarga Saling Jaga saat sakit COVID-19 maupun sakit kritis. Cukup dengan Rp 10 ribu kamu bisa dijaga keluarga donatur kapanpun kamu butuh bantuan!