Bulan Februari benar-benar menjadi bulan penuh cinta. Hal ini juga dirasakan oleh keluarga Saling Jaga yang berhasil menjaga 174 anggota yang terdiri dari 1 penyintas gangguan pendengaran dan 173 penyintas COVID-19. Total bantuan yang berhasil disalurkan bulan ini hingga Rp 885 juta, namun tiap anggota cukup patungan Rp 1.281. Jumlah ini sekaligus berhasil memecahkan rekor sebagai penyaluran bantuan terbesar selama Kitabisa Saling Jaga hadir.
Cerita-cerita inspiratif pun datang dari mereka yang telah terbantu. Beberapa diantaranya terpapar COVID-19 saat tengah berjuang untuk kesembuhan mereka. Namun syukurlah, di setiap cobaan selalu ada jalan. Berikut adalah beberapa cerita dari mereka yang terbantu di Bulan Februari.
Kisah Penyintas Gangguan Pendengaran yang Dibantu Saat Kondisi Ekonomi Tengah Sulit
Hendry Haryanto merupakan seorang sales produk softlens dan alat kecantikan lainnya. Namun, pandemi benar-benar berdampak terhadap perekonomiannya. Bahkan, ia harus rela untuk menjual kendaraan serta handphonenya untuk tetap bertahan hidup. Di saat yang bersamaan, ia juga sering merasakan sakit di bagian telinga. Awalnya ia hiraukan, namun akhirnya ia memutuskan pergi ke dokter dan hasilnya ia mengidap kehilangan pendengaran akibat adanya gangguan pada gendang telinganya.
Dokter menyarankan dirinya untuk melakukan beberapa kali operasi dan implan untuk mengembalikan fungsi indera pendengarannya. Namun syukurlah, di tengah kesulitan ia ingat bahwa ia sudah tergabung menjadi anggota Saling Jaga sejak Agustus 2019 lalu. Kini, ia berhasil dibantu oleh keluarga donatur dan berhak menerima bantuan tunai sebesar Rp 25 juta yang berasal dari kas bersama anggota Saling Jaga. Ia bersyukur sekali sempat mengenal Kitabisa Saling Jaga, sehingga di saat sulit seperti ini ia bisa dibantu untuk sembuh dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Penyintas Autoimun yang Terpapar COVID-19 Juga Berhasil Kita Bantu Bersama
Cerita inspiratif kali ini datang dari Rina (bukan nama sebenarnya), wanita muda ini telah melalui perjalanan yang tidak mudah namun ia tampak selalu ceria. Siapa sangka dibalik senyumannya itu, ia pernah mengalami kelumpuhan pada bagian kaki kirinya akibat sakit autoimun. Ia tak menyangka saat didiagnosa autoimun dan membuat dirinya harus resign dari pekerjaannya demi fokus terhadap kesembuhannya.
Di tengah pengobatan, saat itu Rina berniat untuk melakukan tindakan pengambilan cairan di sumsum tulang belakangnya, ia dianjurkan untuk melakukan tes PCR terlebih dahulu. Siapa sangka, ternyata hasilnya positif terpapar COVID-19. Sedih dan khawatir ia rasakan saat itu, tak hanya memikirkan kondisinya sendiri, namun juga bagaimana keadaan keluarganya. Di lain sisi, tabungannya untuk berobat mulai menipis, namun pengeluarannya kian bertambah. Syukurlah, ia lebih dulu tahu Kitabisa Saling Jaga dan turut jadi anggota. Kini, ia berhasil dibantu berupa uang tunai Rp 5 juta untuk biaya hidupnya sehari-hari.
Perjuangan Penjual Nasi Goreng: Dinyatakan Positif COVID-19 Hingga Kehilangan Pelanggan
Pak Don** (52 tahun) merupakan orang tua tunggal dari 2 anak. Sehari-hari ia berjualan nasi goreng di sekitar rumahnya, dibantu oleh anak kedua yang baru saja lulus SMA. Sayangnya, ia tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena keterbatasan biaya.
Sebelumnya, ia juga telah didiagnosa sakit gagal ginjal dan harus rutin melakukan cuci darah. Saat akan melakukan cuci darah, ia diwajibkan melakukan PCR dan ternyata hasilnya positif COVID-19. Ia tak menyangka akan jadi salah satu pasien COVID-19 di keadaan mendesak seperti saat ini. Sayangnya, ia tak hanya berjuang untuk kesembuhannya, tapi juga menerima stigma masyarakat.
Saat kabar dirinya terpapar Covid menyebar ke lingkungan sekitar, respon yang diberikan orang sekitar cukup negatif, termasuk ke pelanggannya selama ini. Beruntung, sebelumnya ia diperkenalkan KBSJ oleh temannya. Jadi, di saat sulit seperti sekarang dia bisa dibantu keluarga donatur. Nantinya bantuan tunai ini akan digunakan untuk modal usaha lain dan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
Mereka hanyalah beberapa contoh dari anggota yang telah dibantu keluarga Saling Jaga. Sekarang giliran kamu daftarkan diri sendiri dan keluarga di Saling Jaga untuk dapatkan perlindungan penyakit kritis dan COVID-19.