Pedagang lansia Jogja sedang dikejutkan oleh sosok wanita tangguh yang dikenal dengan nama Inem. Sosok “Inem” sudah sangat identik dengan figur seorang asisten rumah tangga jawa yang biasa kita lihat di televisi. Namun tidak demikian di dunia nyata. Di Jogja, citra Inem diubah oleh Made Dyah Agustina menjadi sosok pembagi kebaikan untuk para pedagang lansia di jalanan Kota Jogja.
Ide ini dimulai Made beberapa tahun kebelakang setelah ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai dosen seni. Made beranggapan bahwa ia harus mendedikasikan waktu lebih banyak untuk keluarga sekaligus memberi manfaat lebih untuk masyarakat.
“Saya hanya ingin menjadi manusia yang bermanfaat dan berguna saja. Karena bagi saya sudah cukup, saya tidak ingin meminta lebih karena manusia kalau diminta lebih-lebih terus nggak ada puasnya.”
Mengubah Hobi Jadi Lebih Bermanfaat
Di waktu senggang, Made biasa menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan. Tetapi, sekarang ada yang berbeda dari hobinya tersebut. Ia berjalan kaki keliling kota Jogja membawa sebuah misi khusus yaitu berbagi nasi bungkus dan sembako untuk pedagang lansia.
Menurut Made, pedagang-pedagang lansia ini semangat juangnya sangat tinggi, mereka pantang mengemis dan tidak mau dikasihani. Sayangnya, perhatian kepedulian terhadap mereka masih sangat rendah. Untuk itu, ia datang untuk mengapresiasi sekaligus memberi perhatian untuk para pedagang lansia Jogja.
Bukan cuma berbagi, tidak jarang kedatangannya sudah ditunggu para lansia hanya untuk bercerita tentang dagangannya yang sepi, cerita tentang keluarga, hingga sekedar sharing pengalaman hidup. Riasan unik a la badut, lengkap dengan kebaya dan bawahan kain juga menjadi hiburan tersendiri yang membawa senyum dan tawa dari para lansia.
Namun pada awal kemunculannya, dandanan nyeleneh Inem ini justru membawa pengalaman yang kurang mengenakan buat Made. Mulai dari diusir oleh petugas keamanan Pasar Malioboro, hingga dilempar es batu oleh beberapa pedagang pernah ia rasakan karena dianggap mengganggu dan membuat takut para pembeli.
Semangat Inem untuk Terus Berbagi untuk Lansia Jogja
Di tengah masa pandemi ini, “Inem Jogja” mengurangi aktivitas berkeliling kota untuk sementara waktu. Tapi tidak dengan kebaikan yang ia lakukan. Made terus berusaha agar ia semakin banyak yang bisa ia bantu setiap harinya.
Untuk itu, ia membuat galang dana di kitabisa dan menyebarkannya di sosial media yang ia miliki agar makin banyak #OrangBaik diluar sana yang tahu dan ikut serta dalam kegiatan membantu para pedagang lansia Jogja ini. Hingga artikel ini dipublish sudah terkumpul donasi sekitar 14 juta rupiah yang terkumpul dari 300 donatur.
Sekarang Made sudah dibantu oleh sekitar 20 relawan dari Pelayan Kebaikan yang akan ikut serta dalam mendata dan menyalurkan paket bantuan. Harapannya dengan makin banyak orang yang terlibat dalam kegiatan baik ini, makin banyak juga pedagang lansia Jogja yang bisa terbantu.
Seperti Made, kamu juga bisa menggabungkan ide kebaikan dan passion yang kamu miliki agar setiap langkah yang kamu lakukan terasa mudah dan tulus dari hati. Tunggu apa lagi? Wujudkan ide kebaikan kamu dengan buka galang dana di Kitabisa dengan klik gambar di bawah ini.