Sedekah adalah amal kebaikan yang memiliki makna yang lebih luas dibandingkan zakat atau infak. Berbeda dengan zakat atau infak yang hanya bisa dilakukan oleh yang memiliki materi, sedekah bisa berbentuk berbagai kebajikan yang memberi manfaat pada orang lain. Bahkan mengajak orang mengerjakan kebaikan juga dihitung sebagai sedekah.
Salah satu waktu terbaik untuk mengerjakan sedekah ini adalah waktu subuh. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi, “Dari Abu Hurairah RA, berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ketika hamba berada di setiap pagi,
ada dua Malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).”
Nah, tetapi mungkin kamu jadi bertanya-tanya kepada siapa sedekah subuh diberikan seharusnya? Biar tidak salah sasaran, mari disimak ulasannya berikut ini.
Kepada Siapa Sedekah Subuh Diberikan
Secara umum kita tahu bahwa memberikan sedekah sebaiknya pada orang-orang yang membutuhkan. Namun, ada beberapa golongan utama yang berhak menerima sedekah subuh, yaitu:
1. Keluarga Inti
Sedekah paling utama adalah yang diberikan kepada keluarga inti sendiri. Jika kamu sudah berkeluarga, maka sedekah paling utama diberikan pada istri dan anakmu. Jika belum, maka orang tua lebih berhak menerimanya.
2. Sanak Saudara
Sanak saudara yang masih memiliki pertalian darah adalah kepada siapa sedekah subuh diberikan setelah kebutuhan keluarga inti tercukupi. Apalagi misalnya, kerabat tersebut sudah yatim atau dhuafa.
Sedekah pada kerabat ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, “Bersedekah kepada orang miskin itu termasuk sedekah, dan bersedekah kepada kerabat ada dua (keuntungan): termasuk sedekah dan (menjalin) silaturahmi.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
3. Tetangga
Rasulullah mengajarkan umat muslim untuk menghormati dan memperlakukan tetangganya dengan baik. Allah SWT sendiri berfirman dalam surat An Nisa ayat 36, “Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki.”
Maka dari itu setelah keluarga inti dan kerabat, tetangga termasuk kepada siapa sedekah subuh diberikan.
4. Masjid
Setelah salat subuh berjamaah di masjid, kamu bisa memasukkan sedekah subuh di kotak amal yang biasanya banyak ditempatkan di area masjid. Masjid biasanya sudah punya program penyalurannya sendiri.
5. Pesantren atau Lembaga Sosial
Ketika orang-orang terdekat kita sudah tidak ada lagi yang membutuhkan bantuan materi, alternatif lain untuk menyalurkan sedekah subuh adalah ke lembaga pendidikan seperti pesantren atau lembaga sosial yang terpercaya. Sedekah subuh ke lembaga terpercaya seperti aplikasi Kitabisa membantu kita memastikan penerimanya adalah orang-orang yang tepat sasaran.
Aplikasi Kitabisa juga memberikan berbagai kemudahan sedekah subuh seperti nominalnya yang mulai Rp1000, sasaran yang bisa kita pilih sendiri, hingga fitur pengingat yang akan memberikan notifikasi pengingat agar kita tidak lupa bersedekah subuh.
Nah, itu dia ulasan mengenai kepada siapa sedekah subuh diberikan sebenarnya. Sedekah sejatinya mempunyai fungsi untuk merekatkan hubungan antar manusia yang berlandaskan pada empati, rasa persaudaraan, dan kasih sayang.
Bagi kamu yang merasa belum punya kelebihan materi untuk disedekahkan, masih ada banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk bersedekah. Kamu bisa memberikan senyuman terbaik untuk orang terdekat, membagikan ilmu yang dipunya, dan bahkan tasbih dan tahmid pun dihitung sedekah di sisi Allah.
Seperti sabda Rasulullah SAW, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah? Sesungguhnya pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap takbir ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah dan pada setiap tahlil ada sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah dan mendatangi istrimu adalah sedekah.” (HR. Muslim).