- Harga jual sampah mengalami penurunan sejak pandemi melanda. Akibatnya, pendapatan para pekerja di TPA pun ikut menurun drastis.
- Pendapatan yang minim membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan pangan harian.
- Sebanyak 108 KK telah menerima paket bantuan pangan melalui donasi sedekah pangan.
- Bantu para lansia ini untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari melalui kitabisa.com/bantuanpangantpaciangir
Jakarta, 17 Oktober 2020 – Harga jual sampah mengalami penurunan sejak pandemi melanda. Akibatnya, pendapatan para pekerja di TPA pun ikut turun drastis. Seperti kisah para pejuang sampah di TPA Ciangir, Tasikmalaya. Sampah yang biasa dihargai Rp 2500, kini turun menjadi Rp 1500.
Mayoritas para pekerja di TPA Ciangir adalah bapak-bapak dan ibu lanjut usia. Walaupun pendapatan di TPA Ciangir minim dan tidak menentu, namun mereka tetap bertahan untuk mengais rezeki di antara tumpukan sampah. Pendapatan yang kian hari kian sedikit membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan pangan harian.
Belum lagi dengan stigma kumuh dan kotor karena harus berlama-lama bekerja di tumpukan sampah. Potensi terserang penyakit pun menjadi sangat besar.
Melihat kondisi tersebut, Aksi Cepat Tanggap Tasikmalaya menggalang donasi sedekah pangan bagi para pejuang sampah di TPA Ciangir Tasikmalaya. Sedekah pangan dilakukan untuk membantu para pekerja lansia yang mengalami penurunan pendapatan tetap dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Sebanyak 108 KK telah menerima paket bantuan pangan melalui donasi sedekah pangan. Paket bantuan berisi beras, air mineral, tempe, tahu, sayuran, kue, hingga sabun mandi. Rencananya, bantuan akan diberikan secara rutin selama tiga bulan berturut-turut untuk membantu para pekerja di situasi perekonomian yang tidak menentu saat ini.
Kepedulian antar sesama telah membantu mereka yang membutuhkan untuk bertahan, seperti bantuan sedekah pangan bagi para pekerja lansia ini. Bantu para pekerja lansia ini melalui kitabisa.com/bantuanpangantpaciangir agar dapat memenuhi kebutuhan pangan di masa sulit ini.