Awal Gejala Kanker Usus dan Cerita Perjuangan Yama

Kanker adalah penyebab kematian paling umum kedua setelah penyakit jantung. Penyakit kanker yang baru didiagnosis memiliki persentase signifikan untuk dapat disembuhkan. Faktanya, kanker lebih bisa disembuhkan ketika terdeteksi dini.

Kanker usus disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal di area usus besar, kecil, buntu, atau bahkan anus. Penyakit kanker usus muncul di sepanjang jaringan tipis di sepanjang usus dan biasanya didiagnosis dengan metode kolonoskopi.

 

Gejala Kanker Usus

Awal Gejala Kanker Usus dan Cerita Perjuangan Yama

  • Darah pada tinja

    Ini adalah tanda utama pada kanker usus maupun kanker lainnya. Selain ada darah, biasanya tekstur tinja pada penderita kanker usus juga berubah menjadi lebih panjang dan tipis.

  • Anemia

    Akibat terlalu banyak darah yang keluar melalui tinja, tubuh pun berisiko mengalami anemia. Penderita kanker usus yang mengalami anemia pun akhirnya merasa lebih lemas dan warna kulit tubuh berubah pucat.

  • Penurunan berat badan

    Penurunan berat badan secara drastis. Padahal penderita tidak sedang menjalani diet atau program penurunan berat badan.

  • Perut tidak nyaman

    Tanda berikutnya seseorang positif terserang kanker usus adalah kerap merasakan nyeri, sakit, inflamasi, dan kembung di area perut. Sebab perasaan tidak nyaman tersebut diduga berasal dari sel kanker yang menginvasi tubuh.

  • Sembelit

    Sembelit atau susah BAB lebih dari 4 minggu menandakan adanya penyumbatan di usus besar. Sumbatan ini terjadi akibat tumor kanker yang menutupi saluran usus besar sebelah kiri.

 

Perjuangan Yama Sembuh dari Kanker Usus

Gadis bernama Maryama Muchammad ini mulai merasakan sakit dan juga mengalami beberapa gejala penyakit lainnya semenjak dirinya menduduki kelas 11. Awalnya ia berpikir bahwa gejala yang dialaminya hanyalah sakit maag biasa, rasa sakit tersebut tidak ditangani dengan serius dan rasa sakit yang dialaminya tidak dihiraukan karena masih bertemu teman teman disekolah. Namun semakin lama penyakitnya tersebut bukannya membaik malah semakin memburuk.

 

Sel Kanker Yama yang Mulai Berkembang

Awal Gejala Kanker Usus dan Cerita Perjuangan Yama

Saat mulai menduduki kelas 12, dikarenakan kepadatan jadwal dan juga semakin banyak ujian-ujian, rasa sakitnya juga semakin terasa. Yama saat itu masih menganggap penyakitnya biasa dan belum mengatakan ke orang tua tentang sakitnya. Ketika awal puasa Yama kembali sakit. Akhir puasa pun dia kembali drop. Dokter mengatakan dia hanya sakit lambung biasa. Sepulangnya Yama hanya diberi obat obatan lambung biasa.

Tidak lama setelah itu Yama kembali drop, dan sempat bolak-balik rumah sakit untuk menjalankan transfusi darah karena anemia. Akhirnya Yama dirawat di rumah sakit, namun pulang paksa, dan tidak sampai endoskopis, hanya transfusi. Selama itu, obat yang Yama minum tidak membuahkan hasil.

Akhirnya Yama melakukan check up. Dan lagi lagi hanya diberikan diberi obat, hingga obat yg paling bagus. Dokter mengatakan bahwa Yama bukan hanya luka lambung. Sampai akhirnya di bulan September dia di USG, dan ditemukan sel kanker 20 cm di atas wasir dan besar diameter 13 cm. Yama masih menunggu hasil biopsi untuk penanganan lebih lanjut. Sambil menunggu hasil biopsi, Yama minum obat-obat alternatif dan obat dari dokter. 

 

Bantuan untuk Pengobatan Kanker Usus Yama

Saat ini Yama masih menjalani pengobatan alternatifnya di Jember daerah pegunungan. Etimasi biaya operasi adalah sekitar 250- 300 juta. Keterbatasan biaya pihak keluarga Yama, membuat pengobatan Yama terpaksa terhenti. Pihak keluarga dan juga teman teman Yama menginginkan agar Yama dapat sembuh kembali seperti sedia kala. Walau mengalami kanker usus Yama selalu menunjukkan kepada temannya bahwa dia baik baik saja. Keadaan ini membuat orang orang disekitarnya selalu mendukung kesembuhan Yama. Melalui penggalangan dana yang dibuat keluarga Yama di Kitabisa, diharapkan banyak orang yang membantu biaya pengobatan Yama agar bisa sembuh dari kanker usus.

Ditulis Oleh: Shelia Lauvita


Selain Yama, masih banyak penderita yang sedang berjuang untuk melawan penyakitnya. Kamu bisa membantu mereka dengan cara memberikan donasi di Kitabisa atau bisa juga melalui Aplikasi Kitabisa di Google Play Store dan App Store.