Cerita 7 Anggota Positif Corona yang Telah Terbantu

Indonesia terus mengalami rekor penambahan kasus positif COVID-19 tiap harinya. Data menunjukkan bahwa penularan virus corona ini masih terjadi di masyarakat. Bahkan, jumlah penambahan kasus positif masih di atas 4000 kasus tiap harinya. Penambahan itu membuat daftar kasus positif di Indonesia makin banyak hingga menyentuh 250.000 kasus, dengan Jakarta sebagai daerah penyumbang kasus positif corona tertinggi. Cerita pasien positif corona pun datang dari 7 anggota terbantu Kitabisa Saling Jaga, dengar kisahnya yuk!

 

Kisah Ketabahan Pasien Positif Corona yang Harus Kehilangan Orang Terkasih

Tas**  dan Keluarga Positif Corona Tanpa Gejala

Tas** adalah seorang karyawan swasta di bidang logistik yang tinggal di Bekasi bersama keluarga besarnya. Kisahnya berawal saat sang ibu jatuh sakit dan dirawat selama 4 hari di rumah sakit. Takdir berkata lain, Tas** harus mengikhlaskan ibunya pergi untuk selamanya, ia tak menyangka akan secepat itu kehilangan sang ibunda. Setelah itu, diketahui bahwa ibunya dinyatakan positif COVID-19 dan seluruh anggota keluarga pun disarankan untuk melakukan swab test.

Setelah dilakukan tes ke anggota keluarga Tas**, hasilnya menyatakan suami dan anaknya negatif corona lalu ia beserta ayah, kakak, dan pamannya dinyatakan positif. Rasanya antara percaya dan tidak percaya saat melihat hasil tesnya. Syukurnya, Tas** dan keluarganya yang dinyatakan positif tidak menunjukkan gejala yang serius sehingga disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Segala upaya ia lakukan demi kesembuhannya beserta keluarga yang lain, ia hanya berharap untuk segera bisa bebas berkumpul dengan suami dan anaknya.

 

Kesedihan Jef** Setelah Kepergian Orang Tuanya

Sama halnya dengan Tas**, Jef** pun harus mengikhlaskan kepergian orang tuanya untuk selamanya. Jef** merupakan anggota terbantu yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta perkebunan di Cengkareng. Saat dukanya belum reda, ia jatuh sakit badannya demam tinggi dan terasa pegal-pegal. Sakitnya Jef** alami seminggu setelah kepergian orang tuanya, tiba-tiba indra penciuman dan perasa seperti tidak berfungsi. 

Pada hasil swab pertama ia dinyatakan negatif. Namun karena tak kunjung sembuh, Jef** akhirnya kembali melakukan tes. Hasilnya, ia dinyatakan positif corona dan langsung dirawat di rumah sakit. Setelah 6 hari melakukan isolasi di rumah sakit, ia meminta ke rumah sakit untuk isolasi mandiri di rumah saja demi kenyamanan dirinya. Akhirnya, ia diizinkan pulang dan tetap melakukan isolasi mandiri dengan tetap dipantau oleh petugas kesehatan.

 

Seluruh Anggota Keluarga Tau*** Dinyatakan Positif Corona

Pasien COVID-19 lainnya yang juga anggota terbantu adalah Tau***, seorang koordinator lapangan di amil zakat. Pekerjaannya yang setiap hari turun ke lapangan membagikan bantuan berupa sembako dan APD pada petugas medis dan pasien COVID-19 membuatnya sangat beresiko untuk tertular. Ia yang sehari-hari tinggal bersama orang tuanya harus selalu mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kesehatan agar keluarganya tidak terkena dampak corona. Namun malang, tiba-tiba ia mengeluh demam dan sesak kemudian ia melakukan tes swab yang telah rutin dijadwalkan oleh kantornya dan hasilnya menyatakan ia positif corona dan harus dirawat di rumah sakit.

Setelah didiagnosa positif, akhirnya anggota keluarganya juga dianjurkan untuk melakukan swab test. Ia semakin sedih saat mengetahui hasil tes kedua orang tuanya beserta adiknya yang menyatakan positif juga. Hal yang selama ini ia takutkan terjadi, namun ia selalu ingat pesan ibunya untuk selalu menjaga pikiran tetap positif dan menerima takdirNya. Termasuk menerima takdir yang mengharuskan ia kehilangan ayahnya yang gugur saat berjuang melawan COVID-19. Sedih sekali rasanya saat mengetahui berita tersebut namun ia tidak bisa melakukan apa-apa karena masih dirawat di rumah sakit.

 

Perjalanan mereka melewati masa pandemi tidaklah mudah. Namun, mereka bersyukur memiliki kesempatan untuk dibantu oleh donatur lainnya di Kitabisa Saling Jaga. Karena mereka telah bergabung menjadi anggota maka mereka berhak untuk menerima bantuan dari sesama anggota sebesar Rp 5 juta. Bantuan ini sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan, di tengah kesulitan yang mereka hadapi ternyata banyak orang yang membantu meringankan bebannya. Nantinya, bantuan ini akan dimanfaatkan untuk mencukupi biaya hidup mereka beserta keluarga serta biaya pengobatan untuk berjuang sembuh dari penyakit COVID-19 ini.

 

Pasien yang Dinyatakan Positif Corona Bersama Dengan Orang Terdekat

Karyawan Swasta Positif COVID-19 Bersama 4 Anggota Keluarga

Har** adalah seorang karyawan swasta di Jakarta yang dinyatakan positif corona Bulan Agustus lalu. Awalnya, ia hanya mengikuti rapid test yang diadakan oleh kantor tempatnya bekerja, tanpa disangka dari hasil tes tersebut diketahui bahwa dirinya reaktif. Esoknya, ia kemudian melakukan swab test dan hasilnya pun sama, ia dinyatakan positif corona. Rasanya tidak percaya melihat hasil tes tersebut karena ia tidak menunjukkan gejala COVID-19 sama sekali. Kemudian, dilakukan tracing hingga ke keluarganya, dan akhirnya mereka pun dianjurkan untuk melakukan tes untuk memastikan status kesehatannya.

Dari 7 anggota keluarganya yang melakukan swab test, 4 anggota keluarga dinyatakan negatif dan 3 lainnya dinyatakan positif corona. Sedih rasanya melihat orang terdekat turut merasakan dampak corona, namun ia masih bersyukur karena tidak ada yang mengalami gejala serius sehingga semua disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Beruntung masih banyak orang yang peduli, tetangga di lingkungan pun banyak yang memberikan bantuan berupa sembako untuk kebutuhan sehari-hari, karena selama isolasi diri tidak ada pemasukan.

 

Satu Keluarga Besar Berjuang Melawan Virus Corona

Cerita yang sama juga dialami oleh Yan**, anggota terbantu yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai bank swasta di Jakarta. Ia tinggal bersama istri, kedua anaknya, serta mertuanya. Ia dinyatakan positif pada akhir Bulan Agustus kemarin, awalnya ia dan istri sakit secara bersamaan dengan gejala demam tinggi dan sangat lemah. Awal periksa ke dokter, ia dan istri didiagnosa sakit tipes namun ia merasa semakin hari semakin lemah. Akhirnya ia dan istri memutuskan untuk melakukan swab test mandiri, dari hasil tes tersebut diketahui bahwa ia dan istri dinyatakan positif corona.

Sedih serta kaget saat pertama kali mengetahui hasil tes tersebut, ia hanya khawatir terhadap keadaan keluarganya yang selama ini tinggal satu atap dengannya. Akhirnya, hasil tes menyatakan bahwa ayah mertua serta anak pertamanya dinyatakan negatif sedangkan ibu mertua serta anak keduanya dinyatakan positif COVID-19. Dunia seakan runtuh saat mengetahui hasil tes tersebut, ia dan istri sangat sedih saat mengetahui keluarganya harus ikut merasakan sakit, terlebih lagi ia harus terpisah dengan keluarganya, karena ia dan istri dirawat di rumah sakit sedangkan ibu dan anaknya melakukan isolasi mandiri di rumah.

 

Dukungan untuk sembuh pun datang baik dari keluarga besar, lingkungan tetangga, maupun dari sesama. Sebagai anggota dari Kitabisa Saling Jaga, Har** dan Yan** berhak untuk menerima bantuan sebesar Rp 5 juta yang dikumpulkan dari sesama anggota. Ia sangat bersyukur dan berterima kasih sekali kepada para donatur di Kitabisa Saling Jaga, karena baginya bantuan ini sangat berguna saat terjadi hal tak terduga seperti sekarang. Nantinya, bantuan ini akan ia manfaatkan untuk membantu membiayai upaya kesembuhan dirinya dan keluarga, serta untuk menjaga buah hati mereka agar kembali sehat dan ceria tidak merasakan sakit apapun.

 

Cerita Di**, Diusir dari Kos Saat Diketahui Positif Corona

Kisah sedih juga dialami oleh anggota terbantu lainnya yang bernama Di**. Di** berprofesi sebagai karyawan swasta bidang IT di Jakarta dan tinggal sendiri di kos, terpisah dengan keluarganya yang tinggal di Cirebon. 

Di** dinyatakan positif COVID-19 Bulan Agustus lalu. Awalnya ia merasakan gejala demam tinggi dan sakit tenggorokan sejak sebelum Hari Raya Idul Adha. Namun, ia berpikir itu hanya gejala sakit flu biasa. Setelah itu, di kantornya diadakan rapid test untuk karyawan, akhirnya ia ikut untuk memastikan kesehatannya. Tanpa disangka, hasil tesnya saat itu menunjukkan dirinya reaktif dan kemudian swab test dengan hasil positif.

Di** kemudian meminta rujukan untuk melakukan isolasi di RS Darurat Wisma Atlet. Setelah 10 hari diisolasi, kondisinya membaik dan hasil tes menyatakan negatif. Namun sayang, saat akan kembali ke tempat kos, Ibu Kos dan melarangnya untuk kembali ke kos

Kesedihan Di** belum selesai. Saat itu, kantornya menganjurkan dirinya untuk melakukan swab sekali lagi untuk memastikan. Dari hasil tes tersebut dirinya kembali dinyatakan positif corona. Akhirnya, sekarang ia kembali melakukan isolasi mandiri dengan melakukan upaya penyembuhan hingga ia benar-benar dinyatakan negatif dari virus corona.

 

Kisah Ro** Harus Menunda Masuk Perusahaan Karena Positif COVID-19

Cerita terakhir datang dari Ro** yang telah 2 bulan lebih berjuang untuk mendaftar kerja di sebuah perusahaan di Banjarmasin. Ro** adalah salah satu anggota terbantu. Ia sebelumnya bekerja sebagai pelaut, namun karena terkena dampak pandemi akhirnya ia tidak dapat bekerja. Akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti tes masuk perusahaan dan mengharuskan ia tinggal di sebuah mess sambil menunggu tahapan tes lainnya. 

Dalam mess yang ditinggali, banyak sekali orang datang dan pergi silih berganti. Hingga suatu saat, ada salah seorang teman yang demam tinggi namun tidak diobati hingga beberapa hari. Ro** juga ikut merasakan demam tinggi juga disertai dengan hilangnya fungsi indra penciuman dan perasa. Ia pun panik saat itu, karena 3 hari lagi akan dilakukan tahapan tes terakhir yaitu swab test.

Ia kemudian melakukan swab test sebagai salah satu syarat perusahaan, beberapa hari kemudian ia diberikan informasi melalui perusahaan bahwa hasil tesnya positif dan ia harus diisolasi di Balai Teknologi Pelatihan Banjarmasin. Ro** hanya bisa berdoa berharap untuk kesembuhan dirinya agar bisa merasakan hasil dari perjuangannya selama 2 bulan terakhir.

 

Di tengah kesedihan, Di** dan Ro** tetap merasa bersyukur karena gejala yang dirasakannya masih ringan. Mereka juga bersyukur karena dikelilingi orang baik yang membantunya melewati masa sulit ini. Tak disangka yang dulunya ia menjadi donatur, sekarang justru turut merasakan jadi anggota terbantu Kitabisa Saling Jaga. Mereka menerima bantuan masing-masing sebesar Rp 5 juta. Nantinya, bantuan ini akan dimanfaatkan untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari dan pengobatan hingga mereka berhasil berjuang melawan corona.

Kamu juga bisa merasakan manfaat perlindungan Saling Jaga seperti cerita dari anggota terbantu di atas. Dengan berdonasi minimal Rp 10.000 kamu turut membantu melindungi sesama dan mengaktifkan perlindungan untuk dirimu sendiri. Yuk, bergabung sekarang juga dengan lebih dari 600 ribu anggota lainnya, dengan buka website Kitabisa atau download aplikasinya dan pilih menu Saling Jaga di halaman utama.


Kamu juga bisa daftarkan diri dan keluarga kamu di Kitabisa Saling Jaga sebagai perlindungan kesehatan penyakit kritis dan COVID-19.

daftar Kitabisa Saling Jaga