Eko Setyo Asih, Mengabdikan Dirinya untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Mereka kesulitan ekonomi sehingga tidak mampu menyekolahkan, mungkin juga malu. Dari situlah saya niatkan untuk mengabdikan diri dan berjuang sebisanya dari masyarakat kelas menengah ke bawah- Eko Setyo Asih, Pendiri SLB Anugerah

 

Eko Mendirikan SLB Anugerah untuk ABK Kurang Mampu

Eko Setyo Asih adalah salah satu wanita inspiratif asal Karang Anyar, Jawa Tengah. Tak hanya berprofesi sebagai guru anak berkebutuhan khusus, Ia juga memiliki Sekolah Luar Biasa (SLB) gratis untuk anak kurang mampu bernama SLB Anugerah.
Berdiri sejak tahun 2010, Eko bersama 10 relawan lainnya mengajar dan merawat anak-anak berkebutuhan khusus dari Karanganyar, Cirebon, Lampung, Palangkaraya, dan lainnya.

 

Senang Membantu di Bidang Kemanusiaan sejak Remaja

Saat masih remaja, Eko memang sudah aktif di bidang kemanusiaan. Bahkan, sejak SMP ia pernah ikut merawat pasien panti jompo dan panti asuhan. Ketertarikannya terhadap dunia sosial membuat dirinya memilih untuk berkuliah di FKIP Bimbingan Konseling Universitas Sriwijaya dan mengikuti beberapa pelatihan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Pilihan untuk menekuni dunia sosial ternyata tidak didukung oleh suaminya. Niat tulus untuk membantu para ABK secara sukarela membuat dirinya ditinggalkan oleh sang suami. Bahkan, dirinya pernah disalahkan karena melahirkan ABK akibat terlalu sering mengajar anak ABK di SLB. Putra pertama Eko terlahir dengan kebutuhan khusus. Hal ini pula yang menjadi salah satu alasan mengapa Ia mendirikan SLB Anugerah.
Namun, hal itu sama sekali tak menggoyangkan niat Eko. Ia berhasil mendirikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Anugerah di rumahnya yang berlokasi di Kepoh RT 05/06, Tohudan, Colomandu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Semua murid yang bersekolah di SLB Anugerah tidak pernah dikenakan biaya apapun. Namun, terkadang ada saja orang tua yang membayar secara sukarela dan donatur yang membantunya.

 

Eko Mendedikasikan Hidupnya untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Kini, SLB Anugerah sudah memiliki 86 siswa dan 36 di antaranya tinggal bersama di rumah Eko. Beberapa orang tua yang menitipkan anaknya juga tidak pernah dipungut biaya sama sekali. Orang tua menitipkan anaknya ke rumah Eko ketika uang mereka sudah habis untuk membiayai terapi anak berkebutuhan khusus.
Eko mendedikasikan hidupnya untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Ia juga berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mendirikan SLB Anugerah. Bahkan ia sampai mengandalkan seluruh gajinya dan donasi yang tak menentu untuk terus membiayai SLB miliknya.

Tergerak dengan  perjuangan Ibu Eko, Karmin Winarta untuk galang dana membantu biaya operasional SLB Anugerah. Mari bantu anak-anak berkebutuhan khusus ini agar terus belajar dan mandiri dengan berdonasi. Klik: kitabisa.com/sekolahanugerah  .