Kenali Ciri-ciri Cerebral Palsy Ringan Pada Anak

Cerebral Palsy atau lumpuh otak adalah suatu kerusakan pada otak sehingga mempengaruhi gerakan, postur, keseimbangan dan koordinasi pada tubuh. Penyandang Cerebral Palsy biasanya mempunyai kesulitan dalam bergerak yang ditandai dengan buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan dan gangguan fungsi syaraf. Beberapa penyandang cerebral palsy bahkan mempunyai masalah pada pendengaran, penglihatan, komunikasi (bicara) atau dalam mempelajari suatu kegiatan. Kelainan Cerebral Palsy termasuk kelainan yang harus mendapat perhatian khusus karena jumlah prevalensi stabil setiap tahun sejak tahun 1985 hingga tahun 2000 yaitu terdapat 2-4 kasus dalam setiap 1000 kelahiran di dunia pertahunnya yang tercatat menderita cerebral palsy.

 

Apa yang Menyebabkan Cerebral Palsy Dapat Terjadi Pada Anak?

Kenali Ciri-ciri Cerebral Palsy Ringan Pada Anak

Cerebral Palsy merupakan kerusakan otak yang terjadi sebelum otak terbentuk sempurna. Penyempurnaan otak pada anak sendiri dimulai sejak minggu ke-3 kehamilan dan terus berlanjut hingga anak berusia 5 sampai 6 tahun. Seperti penyakit kompleks lainnya, penyebab cerebral palsy dapat terjadi pada anak merupakan multifaktoral. Berikut ini 5 faktor yang mungkin menyebabkan anak menderita cerebral palsy:

  1. Abnormalitas Kromosom

    Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan tentang kelainan kromosom, ditemukan bukti bahwa sebagian besar abnormalitas yang terjadi pada tulang, otak dan organ–organ lain dapat disebabkan oleh kelainan kromosom.

  1. Kelainan Metabolik Yang Diturunkan/Diwariskan

    Kasus kelainan metabolisme bawaan yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem saraf sebagian besar berhubungan dengan kelainan pada metabolisme asam amino atau glukosa.

  1. Faktor Prenatal

    Bukti-bukti penelitian menyatakan faktor prenatal atau periode awal pembentukan janin berperan hingga 70% – 80% terjadinya Cerebral Palsy pada anak. Infeksi maternal, terutama oleh virus seperti rubella dan sitomegalik dan bakteri dan organisme–organisme lain terutama toksoplasma menjadi faktor utama penyebab cerebral palsy karena faktor prenatal. Faktor lainnya terjadi karena radiasi ketika mengandung, kurangnya konsumsi makanan bergizi serta konsumsi obat-obatan yang berlebihan serta kelahiran prematur.

  1. Faktor Perinatal

    Perinatal merupakan periode yang muncul sekitar waktu kelahiran (5 bulan sebelum kelahiran dan satu bulan sesudahnya). Dalam periode perinatal, faktor–faktor yang signifikan menjadi penyebab adalah trauma saat proses kelahiran seperti pertolongan dengan alat yang bisa menyebabkan luka di kepala bayi dan mempengaruhi perkembangan otak, kurangnya asupan oksigen karena proses kelahiran terlalu lama, tali pusar bayi yang melilit hingga bayi tidak bisa bernapas, serta anoksia sesaat atau setelah selang waktu kelahiran yang menyebabkan berat badan bayi kurang dari 2 kg.

  1. Cedera Postnatal

    Kerusakan atau cedera ketika perkembangan otak pada anak yang masih berlangsung hingga usia 5-6 tahun dapat terjadi akibat adanya trauma, lesi pada cerebral vaskular, infeksi dan malnutrisi. Serangan kejang yang tiba–tiba dan berlangsung lama, apapun sebabnya, dapat mengakibatkan kerusakan otak yang parah bila terjadi anoksia yang berat.

 

Bagaimana Ciri-ciri atau Gejala Cerebral Palsy Pada Anak?

Kenali Ciri-ciri Cerebral Palsy Ringan Pada Anak

Ciri-ciri cerebral palsy ringan biasanya berkembang sebelum anak berumur 3 tahun. Orang tua harus menjadi orang pertama yang mengetahuinya, dan menyadari kalau anak tidak berkembang secara normal. Ciri-ciri cerebral palsy bervariasi dari rentang ringan hingga berat. Beberapa orang dengan kondisi ini secara intelektual mengalami kekurangan tapi banyak juga yang tidak mengalami masalah mental sama sekali. 

Ciri-ciri cerebral palsy ringanyang harus diperhatikan oleh orang tua berupa:

  • Anak mengalami kelainan pada satu atau kedua tungkai dan juga tangan.
  • Adanya gerakan-gerakan yang tidak terkendali dan terarah yang diakibatkan kerusakan pada ganglia basalis atau bagian otak yang berfungsi untuk mengatur bagian motorik.
  • Terdapat gangguan keseimbangan yang diakibatkan kerusakan otot pada otak.
  • Adanya kekakuan otot yang diakibatkan kerusakan pada ganglia basali.
  • Perkembangan yang terlambat. Bayi dengan cerebral palsy tidak belajar duduk, berjalan, atau mencapai tumbuh kembang tertentu di usia yang sesuai
  • Postur atau posisi tubuh anak yang tidak biasa
  • Tremor
  • Anak menyeret satu kaki atau lebih suka menggunakan satu lengan, yang menunjukkan fungsi otot tidak seimbang
  • Anak banyak berliur atau kesulitan menghisap, menelan, atau bicara.
Baca juga:
Cerebral Palsy pada Anak dan Orang Dewasa
Cerebral Palsy dan Cerita Perjuangan Zimam

 

Penyakit Cerebral Palsy di Indonesia

Kenali Ciri-ciri Cerebral Palsy Ringan Pada Anak

Sebagai penyakit yang diderita oleh  4 dari 1000 kelahiran, cerebral palsy harus mendapat perhatian khusus serta mendapatkan penanganan sedini mungkin. Salah satu kasus cerebral palsy di Indonesia diderita oleh Kiandra Anaia Avanda atau yang lebih akrab dipanggil Naia. Naia lahir secara prematur saat usia kandungan 36 minggu dengan berat badan 2,1 kg. Lima menit pasca lahir, Naia tidak dapat bernapas sehingga ia harus menggunakan ventilator sebagai alat bantu bernapas selama dua bulan. Di saat itu, si kecil Naia koma selama tiga minggu.

 

Perjuangan Naia Melawan Cerebral Palsy

Belum selesai perjuangan Naia sadar dari koma, dokter menyatakan Naia terkena infeksi paru-paru, lambung, dan pendarahan di otak kiri dan kanan. Lalu dokter memvonis Naia mengidap meningitis stadium 4. Dokter mengatakan, kecil kemungkinan bagi Naia untuk selamat dari koma. Seandainya ada mukjizat, Naia dapat sadar kembali dengan prediksi lumpuh seumur hidup.

Saat ini, Naia telah sadar dari koma. Ia dirawat di rumah dan sesekali rawat jalan di RSAB Harapan Kita. Diagnosis terakhir, Naia terkena cerebral palsy yang menyebabkan perkembangan otaknya terhambat. Usianya sudah 1 tahun 9 bulan, tapi perkembangan otak Naia masih seperti anak usia 1-3 bulan. Biaya pengobatan yang besar menjadi kendala utama bagi keluarga Naia untuk melanjutkan proses perawatan.

Ditulis Oleh: Shelia Lauvita


Bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara donasi di Kitabisa. Caranya, klik gambar di bawah ini!bantu biaya rumah sakit