Pak Kikik merupakan seorang nelayan yang berasal dari wilayah Gianyar Bali. Suatu hari ia melihat segerombolan biawak menggali sebuah lubang yang ternyata sedang memakan anak penyu yang baru menetas saat pulang berlayar. Pak Kikik sangat terkejut, namun sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi karena tukik sudah mati dan seluruh telurnya pun hancur. Beberapa hari kemudian sekembali dari melaut dia kembali melihat hal yang sama, namun kali ini penyu dan telurnya habis dimakan anjing liar disekitar pantai.
Kejadian tersebut membuat Pak Kikik begitu terenyuh, sebagai orang asli Gianyar, ia tahu bahwa penyu tersebut adalah endemik asli Gianyar yang hampir punah. Karenanya setelah kejadian itu, ia bertekad menyelamatkan penyu-penyu tersebut dengan membantu menetaskannya.
Pada musim penyu bertelor dia bergerilya seorang diri di pesisir pantai untuk mencari penyu penyu yang bertelor untuk di bawa ke tempat penetasan yang dibuat. Karena banyaknya indukan penyu yang bertelur di pantai saba, dan juga jumlah tukik yang sangat banyak yang berhasil ia tetaskan di rumah, akhirnya pada tahun 2010 Pak Kikik membentuk kelompok konservasi penyu yang didukung Kelian Desa dan Pemda Gianyar.
Ia mendirikan kelompok konservasi penyu (Saba Asri Conservation) yang berhasil menyelamatkan 8.000+ butir telur penyu dengan tingkat penetasan 80%. Untuk biaya perawatan penyu, ia mengandalkan orang yang ingin melepasliarkan tukik ke laut sebesar 50 ribu per tukik. Selebihnya, pak Kikik menggunakan uangnya sendiri dan berhutang.
Sekarang mereka memiliki sebuah areal penetasan yang di berikan oleh desa adat setempat dengan luas 5 are yang telah di pagari dengan batang batang kayu. Di tempat tersebut terdapat 1 buah bak penetasan dengan ukuran 3m X 2m X 1m, meskipun bak ini sangat teramat sederhana, mereka juga telah memiliki sebuah bangunan sederhana untuk penampungan tukik yang berisi 6 bak yang masing masing bak menampung tukik sesuai dengan umurnya.
Terinspirasi kisah Pak Kikik, Bali Zoo membuat program #BaliZooTurtleConservation. Mereka menggalang dana di halaman kitabisa.com/turtleconservation untuk bantu pembiayaan konservasi penyu.
Sudah terkumpul dana sebesar 9 juta rupiah dan pengalangan dana masih berlangsung. Nantinya dana tersebut akan digunakan untuk renovasi tempat konservasi dan juga biaya pakan penyu.
*Mau ikut membantu mahluk hidup seperti yang dilakukan Pak Kikik? Buat campaign penggalangan dana di Kitabisa sekarang juga melalui https://ktbs.in/yukgalangdana