Air merupakan salah satu elemen penting bagi kehidupan kita. Supaya tubuh tidak dehidrasi, kita membutuhkan air untuk minum. Begitupun untuk mandi, mencuci, dan memasak kita juga membutuhkan air. Tidak ada seharipun yang kita lewatkan tanpa menggunakan air.
Bagi sebagian dari kita, sangat mudah untuk mendapatkan akses air bersih. Apalagi bagi yang tinggal di kota-kota besar. Akses air bersih dengan mudah didapatkan di rumah, sekolah, kantor dan fasilitas umum lainnya.
Namun, bagaimana dengan mereka yang tinggal di daerah sulit air?
Contohnya adalah teman-teman kita yang tinggal di Desa Napu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mereka harus berjalan jauh selama kurang lebih satu jam melewati bukit-bukit berbatu tajam dan dibawah sinar matahari yang menyengat hanya untuk mendapatkan air bersih.
Ya begitulah warga disana menjalani hari-harinya. Pria, wanita, orang dewasa maupun anak-anak harus membawa jirigen air minimal 5 kg untuk memenuhi kebutuhan minum, masak dan MCK setiap harinya. Misalnya adalah Oni May Nimba, salah satu ibu rumah tangga di Desa Napu.
Setiap pagi dan sore hari ia harus berjalan kaki sejauh 2 km melewati bukit dengan sudut ketinggian sekitar 60°-70°. Ibu dari 5 anak ini harus membawa 5 jirigen yang masing-masing akan diisi sebanyak 20-25 liter air. Setiap harinya ia ditemani oleh Nona, putrinya yang masih berusia 12 tahun.
KOPPESDA, salah satu LSM yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur didukung oleh United Nations Development Programme (UNDP) berinisiatif untuk membangun 1 unit pompa air bertenaga surya. Selain itu mereka juga mengadakan pelatihan untuk warga Desa Napu supaya bisa mengoperasikan dan merawat pompa air yang disediakan.
Pompa air ini dapat menyediakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan 500 warga. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, masak dan MCK, air tersebut juga akan digunakan untuk pertanian dan produksi swadaya masyarakat. Dengan begitu diharapkan kondisi ekonomi warga Desa Napu bisa terbantu.
Proyek pembangunan pompa air ini tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar. UNDP Indonesia kemudian membuat halaman galang dana di kitabisa.com/bringwaterforlife. Ratusan #OrangBaik berdonasi mengumpulkan dana lebih dari 360 juta rupiah.
UNDP Indonesia, KOPPESDA dan warga Desa Napu bergotong-royong mengerjakan proyek pompa air tersebut. Kini warga disana sudah bisa dengan mudah mendapatkan akses air bersih.
*Kalian ingin ikut bantu pengadaan air di daerah pelosok?