Kelahiran Arfabian Shaquille Rafisky Prastanto (Arfabian) memang sudah dinanti-nanti oleh pasangan Ardhy Prastanto dan Rahma Melati. Sebelumnya, Ibunda Arfabian pernah mengalami keguguran karena janin yang dikandungnya tak terdengar detak jantungnya, saat Arfabian lahir dokter mengatakan kalau Arfabian terdiagnosis terkena Atresia Duodenum atau kelainan usus langka. Lalu bagaimana kisah inspiratif perjuangan Arfabian dan orang tuanya?
Awal Arfabian Terdiagnosis Ateresia Duodenum (Kelainan Usus Langka)
A post shared by Kitabisa.com (@kitabisacom) on
Awalnya, Arfabian terlahir dengan berat badan 2900 gr dan panjang 48 cm. Setelah lahir, Arfabian langsung dirawat di klinik karena sering muntah dalam jeda waktu 1-3 jam setelah minum ASI.
Orang tua Arfabian berfikir kalau buah hatinya muntah karena ada sisa air ketuban yang tidak sengaja tertelan. Kekhawatiran mulai memuncak ketika selama 3 hari Arfabian muntah terus menerus. Berat badan Arfabian juga mengalami penurunan drastis hingga 2100 gram.
Arfabian langsung dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis memiliki kelainan usus atau atresia duodenum. Secara sederhana, kelainan usus ini termasuk kelainan langka yang menyebabkan Arfabian tidak dapat mencerna makanan dengan normal dan optimal.
Jika tidak ditangani dengan cepat, maka Arfa terancam mengalami dehidrasi, penurunan berat badan, dan gangguan keseimbangan elektrolit.
Ayah Arfabian Galang Dana untuk Biaya Operasi Kelainan Usus
Rencana tindakan pengobatan untuk Arfabian cukup panjang, mulai dari tindakan operasi, perawatan pasca operasi di ruang NICU, dan obat-obatan yang semuanya membutuhkan biaya banyak.
Ingin Arfabian cepat mendapatkan tindakan, Ardhy (ayah Arfabian) galang dana di kitabisa.com/bantubayiarfabian. Galang dana ini berhasil mengumpulkan donasi sebanyak Rp 78,8 juta dari 196 donatur.
Operasi Kelainan Usus Arfabian Berjalan Lancar
A post shared by Kitabisa.com (@kitabisacom) on
Setelah dana terkumpul, Arfabian tidak langsung menjalanin operasi karena ruang rawat di rumah sakit rujukan Arfabian sering kali penuh. Namun, akhirnya setelah mencari-cari rumah sakit yang bersedia, Arfabian akhirnya mendapatkan tindakan operasi.
Operasi untuk kelainan usus yang dihadapi Arfabian berjalan lancar dan sudah bisa dipindahkan ke ruang perawatan intensif NICU sebagai tahap pemulihan pasca operasi. Dalam tahap pemulihan, kondisi Arfabian pun kian membaik. Satu per satu alat bantu yang dipasangkan ke tubuh Arfa mulai dilepaskan.
Arfabian pun sudah mulai belajar minum sedikit demi sedikit karena ususnya belum bekerja secara optimal. Setelah 1 bulan mendapatkan perawatan intensif, akhirnya Arfabian diizinkan pulang dari rumah sakit.
Saat ini, Arfabian sudah kembali ke pelukan kedua orang tuanya. Kita doakan supaya Arfabian sehat selalu dan tumbuh ceria.
Biaya pengobatan yang besar juga terbantu dengan adanya galang dana online yang dilakukan oleh Ayah Arfabian melalui Kitabisa.com. Ratusan teman dan keluarga bisa dengan mudah berdonasi dan memberikan dukungan untuk Arfabian.
Seperti Ayahanda Arfabian, kamu juga bisa membantu keluarga, sahabat, dan tetanggamu yang sedang butuh bantuan biaya pengobatan lewat galang dana di Kitabisa. Lewat galang dana di Kitabisa, kamu bisa menerima donasi dari keluarga, sahabat, dan para donatur yang tergerak membantu.
Kamu bisa konsultasi galang dana untuk biaya pengobatan dengan cara, klik: ktbs.in/tanya atau kirim pesan WhatsApp ke nomor 081315532353.