Pemasanagan ventilator mekanik bermanfaat dalam dunia kedokteran karena dapat mengambil alih kerja dari otot-otot untuk pernafasan. Alat ini dirancang untuk mengubah, mengirim dan mengarahkan energi dalam bentuk listrik atau gas yang dikompresi dan kemudian akan ditransmisikan. Ventilator mekanik dapat menjadi terapi suportif, tetapi tidak dapat mengobati penyakit pokok yang diderita oleh oleh pasien.
Tujuan Pemasangan Ventilator Mekanik
Pemasangan ventilator mekanik harus memiliki tujuan fisiologis, yaitu:
- Dapat menormalkan gas dalam peredaran darah arteri dan keseimbangan asam dan basa dengan menyediakan ventilasi yang adekuat dan oksigenasi dengan penggunaan volume dan tekanan positif.
- Mengurangi beratnya kerja pernafasan pasien dengan membongkar otot pernafasan secara sinkron.
Fungsi Pemasangan Ventilator Mekanik
Secara umum, Fungsi pemasangan ventilator adalah:
- Mengatur waktu dari inspirasi ke ekspirasi.
- Mempertahankan paru mengembang saat inspirasi.
- Mencegah paru untuk menguncup saat ekspirasi.
- Mengatur waktu dari ekspirasi ke inspirasi.
Indikasi Pemasangan Ventilator Mekanik
Henti jantung (cardiac arrest), henti nafas (respiratory arrest), hipoksemia yang tidak teratasi dengan pemberian oksigen non-invasif dapat menjadi indikasi pemberian bantuan ventilator mekanik. Selain itu juga seperti kondisi saat tindakan pembedahan dengan anestesi umum dan penurunan GCS<8. Masalah utama seperti hipoksemia, seperti pada pasien penyakit jantung kongestif atau Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), memerlukan perhatian yang lebih pada parameter ventilator yang meningkatkan oksigenasi. Tetapi pada pasien hypercapnic respiratory failure, seperti penyakit paru obstruksi kronis eksaserbasi akut, overdosis obat, atau penyakit euro-muscular, pada umumnya memerlukan perhatian pada pelepasan ventilasi yang adekuat.
Mekanisme Kerja Ventilator Mekanik
Mekanisme Kerja Mekanisme kerja dari ventilator mekanik adalah berupa support total atau support parsial. Pada suport total pola pernafasan pasien digantikan secara total oleh ventilator. Contohnya adalah pada kondisi paralisis otot-otot pernafasan ataupun sedasi. Pada suport parsial, pasien hanya dibantu bernafas dengan mengirimkan aliran inspirasi yang telah diatur dalam responnya pada usaha inspirasi pasien, dan pasien dapat mengatur kurs respirasi, durasi inspirasi dan ekspirasi serta rasio waktu inspirasi sampai total durasi siklus pernapasan.
Terdapat beberapa fase dalam 1 siklus pernafasan secara spontan maupun yang diperintah, yaitu fase pemicuan nafas, fase penyokong, fase siklus dan fase basis atau ekspirasi. Variabel yang mengatur pemicuan nafas adalah:
- Machine timer (time trigger), digunakan selama suport total dimana nafas dimulai saat pengaturan waktu untuk satu siklus respirasi (waktu inspirasi dan ekspirasi) yang lengkap talah dilakukan.
- Patient trigger, digunakan selama support parsial dimana tekanan dan aliran diatur oleh ventilator dan digunakan sebagai variabel untuk menginisiasi pernafasan.
Saat nafas telah terpicu, katup inspirasi pada ventilator terbuka, dan udara mengalir. Penghantaran aliran diatur oleh suatu batas yang ditetapkan klinisi untuk ventilator selama inspirasi. Pada umumnya terdapat batas yang digunakan: (1) flow target, yaitu laju aliran dan pola diatur oleh klinisi sehingga dapat bervariasi dan (2) pressure target yaitu batas inspirasi yang diatur oleh klinisi; aliran dan volume bervariasi. Fase penyokong (Limit phase), dimana inspirasi akan diteruskan diikuti oleh fase siklus (cycling phase), pada waktu mesin menghentikan nafas dengan empat kriteria cycle-off yang sering digunakan:
- Volume, nafas diberhentikan saat volume target sudah terpenuhi.
- Waktu (time), nafas dihentikan saat waktu inspirasi yang telah ditentukan sudah terpenuhi.
- Aliran (flow), aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti apabila aliran yang ditetapkan tercapai.
- Tekanan (pressure), aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti apabila tekanan yang ditetapkan sudah tercapai.
Pemasangan Ventilator Sebagai Alat Bantu Pasien Pneumonia
Pemasangan ventilator mekanik berfungsi untuk mengambil alih kerja dari otot-otot untuk pernapasan. Salah satu kasus penyakit yang membutuhkan pemasangan ventilator sebagai alat bantu hidup yang terjadi di Indonesia diderita oleh Nafeeza Al Syam, seorang bayi mungil yang mengidap kelainan jantung bawaan sejak usia 6 bulan. Selang beberapa bulan setelah pemberitahuan, Nafeeza masuk rumah sakit lagi, dan sang dokter memvonis ia juga mengidap Pneumonia atau peradangan paru dan sistem pernafasan dimana alveoli membengkak dan terjadi penimbunan cairan peradangan paru dan sistem pernafasan dimana alveoli membengkak dan terjadi penimbunan cairan dirawat di rumah sakit selama 1 bulan.
Perjuangan Nafeeza Melawan Penyakit Pneumonia
Setelah divonis mengidap kelainan jantung dan pneumonia, Nafeeza harus terus check up rutin setiap bulannya. Balita mungil itu juga batuk terus menerus setelah keluar masuk rumah sakit. Ketika Nafeeza menjalani kateter jantung, dokter bilang tekanan jantungnya terlalu tinggi, sehingga jalan satu-satunya adalah operasi. Dokter memperkirakan biaya operasinya sangat banyak, sekitar Rp.150.000.000 dan nominal ini belum tentu dapat ditanggung oleh BPJS.
Ditulis Oleh: Shelia Lauvita
Kamu dapat berbagi kasih dan memberikan dukungan kepada penderita lain yang membutuhkan kepedulian dan dukungan kita untuk bertahan melawan penyakitnya dengan cara berdonasi melalui Kitabisa.com. Bantuan dari kamu akan sangat berarti dan membantu bagi penderita serta keluarga.