Aris (20 tahun) menderita Hidrosefalus sejak lahir. Hidrosefalus telah merenggut masa anak – anak Aris hingga dewasa saat ini. Aris hanya hidup berdua bersama ibunya dan kini mereka tinggal di Bantul.
Aris Melawan Hidrosefalus Hingga Dewasa
Usaha yang dilakukan sang ibu dan Aris kini membuahkan hasil, perkembangan Aris sudah mulai terlihat, kini kepala Aris sudah bisa tengok kanan dan kiri. Saat ini lingkar kepala Aris pun sekarang sudah 50 cm. Kontrol dan terapi rutin sudah dilakukan oleh Aris. Meskipun Aris memiliki jaminan kesehatan, namun tidak semuanya ditanggung oleh BPJS. Aris dan ibunya juga sangat terkendala oleh biaya transportasi dan juga biaya kebutuhan lainnya.
Aris adalah salah satu orang dewasa yang terkena hidrosefalus di Indonesia. Bila tidak disadari dan dicegah sejak dini bisa berakibat sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kelainan otak. Untuk mengetahui lebih dalam tentang penyakit hidrosefalus yang bisa menyerang orang dewasa, mari simak penjelasan berikut ini.
Bahaya Hidrosefalus Pada Orang Dewasa
Tidak hanya bayi dan anak-anak, orang dewasa pun juga bisa mengalami hidrosefalus. Hidrosefalus lebih sering dialami oleh orang dewasa muda dan lansia yang usianya lebih dari 60 tahun. Penyebab hidrosefalus pada orang dewasa bukanlah karena faktor genetik atau infeksi saat hamil seperti yang dialami oleh bayi dan anak-anak. Hidrosefalus pada orang dewasa disebabkan oleh kondisi yang disebut dengan hidrosefalus tekanan normal (NPH).
Pada orang dewasa, hidrosefalus bisa terjadi jika orang tersebut mengalami infeksi yang berhubungan dengan otak, seperti meningitis atau mengalami cidera kepala, pendarahan dari pembuluh darah di otak atau akibat proses operasi di otak.
Baca juga:
Penyakit Hidrosefalus Pada Orang Dewasa
Ketahui Penyebab dan Tanda-tanda Awal Hidrosefalus Pada Bayi
Tanda-tanda Hidrosefalus Pada Orang Dewasa
Hidrosefalus pada orang dewasa dapat mengakibatkan kerusakan pada otak secara permanen. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk mendeteksi gejala hidrosefalus sejak dini untuk mencegahnya. Hidrosefalus pada orang dewasa tidak selalu langsung menunjukkan perubahan ukuran kepala yang membesar.
Gejala-gejala yang muncul itu biasanya adanya nyeri kepala yang tidak biasa,yang disertai muntah-muntah, sering jatuh secara tiba-tiba, sulit berjalan, sulit mengingat kejadian, dan sulit berkonsenstrasi.
Pengobatan Hidrosefalus Pada Orang Dewasa
Hidrosefalus pada orang dewasa umumnya ditangani dengan operasi penyedotan cairan serebrospinal di kepala untuk menurunkan tekanan pada otak. Namun, hal ini disesuaikan lagi dengan tingkat keparahan hidrosefalus ini dan kondisi kesehatan masing-masing pasien.
Tindakan lain yang bisa diambil juga bagi penderita hidrosefalus adalah penanaman selang yang berfungsi untuk mengalirkan keluar cairan yang ada di otak. Selang ditempatkan dibawah kulit. Kemudian cairan akan dialirkan ke perut atau ruang lain di dalam hati.
Kamu memang tidak bisa mencegah hidrosefalus saat dewasa. Namun, kamu masih bisa mengurangi risikonya dengan cara melindungi bagian kepala dari berbagai benturan yang dapat terjadi. Apabila ada nyeri kepala yang tidak biasa, sebaiknya langsung diperiksakan ke dokter sehingga bisa dideteksi penyebabnya secara dini. Salah satu contohnya adalah selalu memakai helm saat berkendara. Cara ini dapat berdampak besar untuk mencegah cedera kepala sebagai salah satu faktor risiko hidrosefalus saat dewasa.
Ditulis Oleh: Samantha Widya
Kamu juga bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!