Cerebral Palsy pada Anak dan Orang Dewasa

June 25, 2019
Oleh : Kitabisa

Salah satu kasus cerebral palsy dialami oleh Junta Feriyana. Junta lahir dan tumbuh seperti bayi pada umumnya. Hanya saja tubuhnya memang mungil jauh dari rata-rata berat bayi normal. Di saat usia Junta menginjak 1 tahun, pertumbuhannya menunjukkan tanda-tanda kelainan. Jika biasanya bayi seusia itu sudah bisa duduk dan merangkak, Junta hanya bisa berbaring lemas.

 

Kondisi Kesehatan Junta Saat Ini

Cerebral Palsy pada Anak dan Orang Dewasa

Hingga kini diusianya yang sudah menginjak 4 tahun, Junta tidak dapat beraktivitas layaknya anak pada umumnya. Junta hanya bisa terbaring lemas dalam keseharianya. Jangankan untuk berbicara, berdiri ataupun duduk, hanya untuk sekedar merangkak sekalipun tidak dapat dilakukan oleh Junta. Karena kurangnya biaya, pengobatan yang dapat dilakukan untuk Junta ketika sedang drop hanya ke puskesmas terdekat saja dan tidak mendapatkan penanganan yang serius.

Celebral Palsy yang dimiliki Junta membuat ibunya, Lena, dan suami hanya pasrah. Ekonomi keluarga tak bisa untuk menutupi semua kebutuhan sehari-hari seperti pampers dan susu formula, apalagi untuk biaya pengobatan Junta yang sangat mahal.

Junta Feriyana adalah salah satu contoh kasus cerebral palsy yang ada di negara kita. Berikut ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai penyakit cerebral palsy yang tidak hanya terjadi pada bayi atau anak-anak, namun juga pada orang dewasa.

 

Cerebral Palsy Pada Anak-anak

Cerebral Palsy pada Anak dan Orang Dewasa

Cerebral palsy adalah kelainan motorik pada anak usia balita akibat gejala suatu penyakit infeksi otak yang serius, trauma fisik, atau kekurangan oksigen berat ke otak. Penyebab utama cerebral palsy pada anak adalah adanya kerusakan, gangguan, atau kelainan yang terjadi di otak. 

Sekitar 35-50% anak-anak yang menderita cerebral palsy disertai dengan gejala kejang dan beberapa level keterbelakangan mental. Mereka juga memiliki masalah ketidakmampuan belajar serta masalah lain seperti penglihatan, pendengaran, bicara, atau  berbahasa.

Dampak keadaan kejiwaan dari anak-anak penderita cerebral palsy yang banyak dialami adalah kurangnya ketenangan. Anak yang terkena cerebral palsy tidak dapat stabil dan dapat juga bersikap depresif, seakan-akan melihat sesuatu dengan putus asa atau sebaliknya agresif dengan bentuk pemarah, ketidak sabaran atau jengkel, yang akhirnya sampai bisa mengakibatkan kejang. 

Baca juga:
Tak Hanya Anak-anak, Cerebral Palsy Juga Bisa Menyerang Orang Dewasa
Penyakit Cerebral Palsy Pada Orang Dewasa

 

Cerebral Palsy Pada Orang Dewasa

Cerebral Palsy pada Anak dan Orang Dewasa

Cerebral Palsy memang lebih sering menyerang bayi atau anak-anak. Tanda dan gejalanya pun muncul saat masih bayi atau anak-anak. Namun, Cerebral palsy juga bisa diderita oleh orang dewasa, yaitu dimana mereka sudah terkena cerebral palsy sejak mereka masih kecil hingga di usia mereka yang sudah menginjak usia dewasa. 

Dampak yang terjadi pada orang dewasa penderita cerebral palsy adalah mereka kesulitan melakukan gerakan seperti berjalan atau bahkan mengambil sesuatu benda yang berada di dekatnya.  Cerebral palsy pada orang dewasa pun juga dapat membuat tekanan mental pada penderitanya bahkan hingga depresi. Orang dewasa penderita cerebral palsy perlu mendapatkan dukungan dari keluarga dan orang-orang di sekitar pasien agar depresi tidak menjadi semakin parah.

Ditulis Oleh: Samantha Widya


Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!

banner_donasi_biaya_pengobatan

Bagikan