Pernahkah kamu mendengar penyakit bernama polip? Penyakit ini muncul sebagai dampak pertumbuhan abnormal yang bisa dijumpai di bagian tubuh mana saja. Umumnya, jaringan tersebut dapat berkelompok atau tumbuh sendiri. Sifat jaringan itu juga ada dua macam, bisa bersifat jinak, bisa juga bersifat ganas. Jaringan yang bersifat ganas kemudian bisa berubah menjadi kanker.
Dokter membutuhkan pemeriksaan histologi jaringan untuk membedakan mana yang adenoma dan mana yang hiperplastik. Jenis hiperplastik dipandang tidak berisiko berubah menjadi kanker. Sementara, jenis adenoma berpotensi menjadi cikal bakal kanker, khususnya pada usus besar. Namun, kebanyakan kasus adenoma tidak selalu berakhir pada kasus kanker.
Apa Saja Jenis-jenis Polip?
Jenis-jenis polip berikutnya bergantung pada lokasi di mana jaringan itu muncul. Jaringan ini sering muncul pada bagian tubuh berikut, yaitu rahim, usus, dan hidung. Berikut penjelasan singkatnya.
- Rahim, rata-rata kemunculan jaringan pada rahim tidak bersifat kanker.
- Usus, sering muncul di usus dan rektum, khususnya bagian kolorektal. Pertumbuhan abnormal jaringan ini di usus tergolong jinak.
- Hidung, pertumbuhan jaringan ini sering dijumpai di sekitar sinus. Akibatnya, sinus dan saluran hidung terhambat.
Apa yang Menyebabkan Penyakit Polip?
Perlu kamu tahu, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan penyakit polip. Pertama, dugaan adanya mutasi gen. Hal ini mendorong sel-sel atau jaringan abnormal tumbuh lebih cepat. Tak jarang, kondisi ini tampil sebagai gejala atau komplikasi dari penyakit lain.
Kemudian, penyebab penyakit ini pun bervariasi sesuai lokasi pertumbuhan jaringan tersebut. Beberapa penyebab umum yang sering ditemukan oleh dokter adalah:
- Tubuh “menerima” benda asing secara tidak sengaja
- Peradangan di bagian tubuh tertentu
- Keberadaan tumor atau kista
- Potensi mutasi gen pada sel usus
- Radang lambung kronis
- Hormon estrogen berlebih.
Faktor Risiko Terjadinya Polip
Pada setiap jenis polip, terdapat faktor-faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang menderita penyakit tersebut. Simak penjelasan di bawah ini.
-
Faktor risiko tumbuhnya jaringan abnormal di rahim
Wanita dengan kondisi obesitas lebih berisiko mengalami pertumbuhan jaringan abnormal di rahim. Kemudian, beberapa pengobatan dan terapi juga meningkatkan risiko tersebut, seperti pengobatan kanker payudara dengan tamoxifen, atau terapi penggantian hormon setelah menopause.
Selain itu, riwayat keluarga dengan sindrom Cowden atau Lynch, semacam kondisi genetik yang diwariskan juga menaikkan risiko tersebut. Secara spesifik, wanita usia 20-40 tahun lebih rentan mengidap pertumbuhan jaringan abnormal seperti ini. -
Faktor risiko tumbuhnya jaringan abnormal di usus
Risiko pertumbuhan jaringan abnormal di usus bisa terjadi pada seseorang yang hobi mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat. Aktif sebagai perokok dan minum minuman beralkohol menambah risiko tersebut.
Lebih lanjut, mereka yang mengidap obesitas dan jarang berolahraga juga berisiko terhadap penyakit ini. Deretan pencetusnya bisa bertambah jika kamu mempunyai riwayat keluarga polip usus dan kanker, serta kondisi diabetes tipe 2 yang belum tertangani. -
Faktor risiko tumbuhnya jaringan abnormal di hidung
Pertumbuhan berlebih jaringan abnormal di hidung lebih banyak terjadi pada orang yang tengah mengalami infeksi sinus. Biasanya, jaringan tersebut muncul di sekitar sinus, sehingga menghambat saluran hidung dan sinus.
Lebih lanjut, seseorang yang menderita asma dan alergi juga perlu mewaspadai risiko tersebut. Begitu pula halnya dengan orang yang mempunyai cystic fibrosis dan sensitivitas terhadap aspirin.
Demikian ulasan mengenai penyakit polip, penyebabnya, dan faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap penyakit tersebut. Semoga informasi ini mendorong kamu untuk membangun gaya hidup sehat demi kesehatanmu sendiri.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!