Masalah pada indera pendengaran memang bisa terjadi pada siapa saja. Nah, selain melakukan pemasangan alat bantu dengar, ada pula yang melakukan implan koklea demi mendapatkan kembali fungsi indera pendengaran yang lebih optimal. Meski begitu, belum banyak yang mengetahui apa sebenarnya implan koklea itu, dan apa pula perbedaannya dengan pemasangan alat bantu dengar.
Memang, dibandingkan dengan implan koklea, alat bantu dengar menjadi cara pengobatan gangguan pendengaran yang lebih sering dipilih. Alat ini bisa digunakan untuk mengatasi masalah pendengaran dari ringan hingga berat, bekerja dengan cara mengeraskan suara yang masuk ke dalam telinga. Sementara implan koklea menjadi alternatif pengobatan untuk gangguan pendengaran yang sudah berada pada tahapan yang sangat berat.
Implan Koklea Tidak Sama dengan Alat Bantu Dengar
Bukan untuk mengeraskan suara yang masuk seperti halnya alat bantu dengar, implan koklea ini bekerja dengan menggantikan organ koklea yang mungkin telah mengalami kerusakan. Sederhananya, koklea buatan ini dipasang pada telinga untuk menggantikan tugas koklea asli untuk mengubah getaran dan bunyi menjadi sinyal dan mengirimkannya ke otak, agar hantaran suara ke bagian saraf pendengaran bisa kembali berfungsi.
Mereka yang Membutuhkan Implan Koklea
Sekarang, kamu sudah tahu bahwa implan koklea berfungsi untuk menggantikan peran kornea yang mengalami kerusakan, sehingga fungsinya bisa kembali normal. Pun, alat satu ini tidak sama fungsinya dengan alat bantu dengar. Lalu, siapa saja yang membutuhkan alat ini? Ternyata, anak dan orang dewasa bisa menggunakannya. Khusus untuk anak, alat ini dinyatakan aman digunakan pada usia 12 bulan.
Implan koklea yang dipasang pada anak sebelum ia berusia 18 bulan disinyalir akan membuat anak mendengar dengan lebih baik, memahami beragam suara musik, hingga bicara dengan teman-teman dan orang lain di sekitarnya. Bahkan, anak yang mengalami gangguan pendengaran pun akan tetap mampu mengembangkan kemampuan berbahasa yang sama dengan anak normal jika menggunakan alat ini. Pastinya, alat ini sangat membantu anak dalam menjalani aktivitas mereka sehari-hari.
Sementara untuk orang dewasa atau orang tua, penggunaan implan koklea untuk mengatasi masalah gangguan pendengaran pun disinyalir memberikan dampak yang terbilang signifikan. Penggunanya akan berusaha untuk mencocokkan suara yang masuk ke telinga dengan suara lama yang pernah mereka dengar. Ini termasuk pembicaraan orang tanpa harus melihat ke arah bibir lawan bicara.
Adakah Komplikasi dan Risiko yang Mungkin Terjadi?
Sama halnya dengan proses pemasangan peralatan penunjang lain ke dalam tubuh, menggunakan implan koklea untuk menghidupkan kembali fungsi kornea yang telah rusak pasti memiliki risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi. Beberapa risiko yang bisa terjadii termasuk:
- Muncul sensasi seperti kebas pada area sekitar telinga.
- Mengalami tinnitus atau telinga yang menjadi berdenging.
- Mengalami meningitis atau infeksi yang terjadi pada selaput otak.
- Terjadinya infeksi pada area sekitar mesin implan, sehingga implan harus segera dilepas agar infeksi tidak semakin buruk.
- Mengalami sakit kepala atau gangguan keseimbangan, seperti vertigo.
- Risiko cedera pada saraf pendengaran.
Namun, tidak semua orang yang telah menggunakan implan koklea akan mengalami risiko dan komplikasi ini. Kalau kamu mengalami salah satu risiko di atas, kamu harus segera melakukan pemeriksaan dan pengobatan ke dokter. Jadi, kamu bisa segera mendapatkan penanganan dan dampak maupun komplikasi serius pun dapat dicegah.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!