Ahmad Faris, kini usianya sudah menginjak 6 tahun. Faris berasal dari desa Purwodadi, Dusun XI Ladang Baru, Deli Serdang, Sumatera Utara. Saat Faris hanya berusia 6 bulan, yaitu tepatnya pada tahun 2013 lalu, kepalanya mulai membesar dan lunak seperti balon berisi air. Diagnosa awal dokter saat itu menyatakan bahwa Faris sakit Hidrosefalus.
Perjalanan Pasien Hidrosefalus untuk Sembuh
Pemeriksaan demi pemeriksaan pun dilakukan oleh Faris untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyakit ini. Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengambil cairan di kepala Faris. Namun sayangnya hal ini membuat tulang kepala sebelah kiri Faris bengkok. Ahirnya pada Februari 2019 Faris mendapat pendampingan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Faris dibawa ke dokter spesialis bedah anak untuk melakukan pemeriksaan ulang. Hasilnya, terdapat tumor di bagian otak Faris. Kemunculan tumor otak yang sudah membesar menutupi seluruh kepala Faris ini memicu terjadinya hidrosefalus.
Perbedaan Hidrosefalus dan Tumor Otak
Tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam atau di sekitar organ otak. Namun diagnosis dan pengobatan yang dilakukan sejak dini akan mempermudah penanganan pada tumor otak. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menjadi bertambah serius. Tumor otak biasanya tidak menyebar dan hanya diam di satu tempat saja. Meskipun begitu, tumor otak bisa memberikan tekanan dan merusak area di sekitarnya.
Sedangkan untuk Hidrosefalus sendiri adalah kondisi yang ditandai oleh ukuran kepala bayi yang membesar secara tidak normal akibat adanya penumpukan cairan di dalam rongga ventrikel otak. Kondisi ini sama seperti yang dialami oleh Faris pada saat berusia 6 bulan. Pembesaran ukuran kepala terjadi karena jumlah produksi cairan serebrospinal berlebih sehingga menekan tengkorak, atau karena cairan serebrospinalnya tidak dapat mengalir dengan baik di dalam otak.
Biaya Pengobatan di Rumah Sakit yang Besar
Tindakan yang harus Faris lakukan sesegera mungkin adalah operasi pengangkatan tumor. Operasi tersebut harus dilakukan pada bulan Maret ini di rumah sakit Adam Malik Medan. Namun mengingat biaya operasi yang dibutuhkan adalah sebanyak 60-100 juta, Faris dan keluarga sangat membutuhkan dukungan dana. Biaya biaya pengobatan Faris tidak semua dapat ditanggung oleh BPJS.
Selama ini keluarga Faris hidup serba kekurangan. Ibu Anissa yang merupakan ibu Faris ini telah bekerja banting tulang demi mencukupi kebutuhan sehari hari keluarganya. Dengan bekerja sebagai asisten rumah tangga, upah yang didapatkan ibu Anissa hanya sebesar 300 ribu/ bulan. Sementara itu, ayah Faris, Siswanto tidak lagi dapat bekerja seperti dulu karena sakit paru-paru yang diderita olehnya.
Kehidupan mereka sangatlah sederhana, ayah dan ibu Faris tidak hanya merawat Faris, mereka juga harus merawaat dan mendanai 2 orang kakak Faris yang saat ini masih duduk di bangku sekolah. Tetapi, mereka tidak tinggal diam, mereka tetap berjuang untuk kesembuhan Faris. Mereka tetap membawa Faris untuk melakukan perawatan dan pengobatan serta mencari bantuan dana.
Kita, juga tidak boleh tinggal diam. Faris membutuhkan bantuan untuk bebas dari penyakit yang telah selama ini dideritanya. Membantu meringankan beban keluarga Faris. Kedua orangtua Faris sangat menginginkan putranya yang satu ini dapat memiliki kesempatan untuk tumbuh besar seperti anak lainnya. Yuk bantu wujudkan keinginan orangtua Faris, mari berikan dukungan kita agar Faris bisa semangat kembali untuk mengalahkan sakit Hidrosefalus dan tumor otaknya.
Ditulis Oleh: Shelia Lauvita
Selain Faris, kamu juga bisa bantu biaya pengobatan pasien yang sedang berjuang melawan penyakit hidrosefalus dengan cara berdonasi di Kitabisa. Berapapun donasi yang kamu berikan, akan sangat berharga bagi mereka.