berPuasa Syawal memiliki kelebihan yang sangat istimewa jika dibandingkan dengan puasa sunnah lain. Sehingga apabila sampai dilewatkan begitu saja akan sangat sayang. Apalagi, kamu hanya perlu melaksanakan puasa selama 6 hari saja dan boleh tidak berurutan.
Hukum Puasa Syawal
Hukum berpuasa pada bulan Syawal adalah sunah mustahabab, yang apabila dilaksanakan mendapat pahala dan tidak juga tidak berdosa. Sesuai dengan apa yang tertulis pada HR Muslim 1164 mengenai dalil puasa syawal, dituliskan bahwa hanya perlu 6 hari.
“Barang siapa yang sudah berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian ditambah dengan berpuasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala sama seperti orang yang berpuasa selama satu tahun”.
Ketentuan Puasa
Pengertian puasa Syawal memang intinya berpuasa di bulan Syawal, hanya saja bukan berarti boleh langsung mulai. Kamu tidak diperbolehkan untuk berpuasa pada tanggal 1 Syawal. Sehingga berpuasa baru boleh dilaksanakan mulai tanggal 2 Syawal.
Puasa Syawal boleh dilakukan berurutan atau tidak, selama jumlahnya tetap 6 hari. Waktu pengerjaannya bebas, selama masih dalam rentang tanggal 2 – 30.
Meskipun waktu pengerjaanya boleh tidak berurutan, bagi wanita harus berhati-hati. Ini karena hutang puasa harus dibayarkan terlebih dahulu semuanya, sebelum memulai berpuasa di bulan setelah Ramadhan ini.
Kenapa demikian?
Jawabannya adalah karena puasa yang dilakukan akan dihitung sebagai kamu membayar hutang. Sehingga jelas bahwa kamu tidak akan mendapatkan kelebihan dari pahala 6 hari puasa.
Hal lain yang tidak boleh kamu lupakan adalah pelaksanaan puasa. Apabila tidak melaksanakan puasa Ramadhan karena berbagai hal, tetap boleh menjalankan puasa sunah ini.
Tentu saja dengan catatan bahwa semua denda, atau hutang puasa sudah dibayar sebelumnya. Apabila tidak, maka seperti di atas, puasamu akan dihitung sebagai membayar hutang. Pahala berpuasa Syawal tidak akan kamu dapatkan sama sekali karena memang dihitung belum melakukannya.
Dalam melaksanakan puasa, pastikan juga tidak pada hari Jumat. Terkecuali, kamu melaksanakannya dengan menyertakan hari kamis dan sabtu. Jadi, tidak boleh hanya pada hari jumat saja, selain hari itu bebas dan tidak perlu berurutan.
Ketentuan terakhir yang harus diperhatikan adalah masalah niat puasa. Untuk niat, antara puasa Qadha dan Syawal memiliki niat masing-masing. Sehingga kamu juga harus membaca keduanya secara terpisah dan bukannya digabung.
Niat Puasa di bulan Syawal
Niat berpuasa di bulan Syawal cukup mudah diingat karena tidak terlalu panjang jika dibandingkan dengan yang lain. Berikut ini adalah niat puasa di bulan Syawal yang perlu kamu ketahui :
Nawaitu Shauma Ghadin ‘an adai sunnatis Syawwali lillahi ta’ala
Arti dari niat puasa tersebut adalah “ Saya berniat untuk puasa sunnah Syawal besok hanya karena Allah SWT”.
Itu dia niat puasa Syawal beserta artinya di atas mudah diingat dan termasuk pendek bukan? Selanjutnya mari kita bahas mengenai keutamaan melaksanakan ibadah puasa ini.
Keutamaan Ibadah Puasa di Bulan Syawal
Ada banyak keutamaan melaksanakan puasa Syawal, keutamaan-keutamaan itu adalah:
- Setara dengan puasa selama 1 tahun
- Menyempurnakan ibadah sesuai dengan Latho -if Al Ma’arif
- Semua amalan baik di bulan ramadhan akan diterima
- Memperoleh ganjaran atau pahala 10 kali lipat lebih baik
- Menandakan meningkatnya keimanan
Untuk berpuasa di bulan Syawal sama seperti berpuasa lain pada umumnya. Akan tetapi, pahala yang diberikan jauh lebih besar, sehingga sebisa mungkin tetap dilaksanakan.
Selain berpuasa, alangkah lebih baiknya jika pada bulan yang penuh berkah ini kamu juga melakukan kebaikan lain. Kamu pun bisa melakukan zakat makanan untuk membantu muslim lain.
Sempurnakan ibadah dengan cara berbagi kebaikan melalui Kitabisa. Sedekah dan zakat di Kitabisa dengan klik gambar di bawah ini.