Setiap harinya, jumlah pasien positif COVID-19 terus meningkat. Tidak hanya di Ibu Kota Jakarta, virus corona juga menyebar di daerah lain di Indonesia, salah satunya Yogyakarta. Menurut data kasus corona di Yogyakarta hingga 24 Juni 2020, sebanyak 45 orang berstatus positif dan sedang dirawat, 8 orang meninggal, 238 orang dinyatakan sembuh, serta ribuan orang dalam pemantauan.
Pak Ahm** dan Ibu Mar** tak lepas dari dampak penyebaran virus corona. Penghasilan Pak Ahm** sebagai makelar sepi pelanggan. Kondisi yang semakin sulit memaksa ia dan sang istri merantau ke timur Jawa, untuk mencari sumber penghasilan. Pak Ahm** dan Ibu Mar** pun terpaksa menitipkan bayi kembarnya pada ibunda.
Merantau, Pak Ahm** dan Ibu Mar** Positif COVID-19
Perjalanan seminggu yang ditempuh Pak Ahm** dan Ibu Mar** berakhir tanpa hasil. Bahkan, keduanya kelelahan dan jatuh sakit. Awalnya, mereka mengira bahwa kondisi menurun akibat efek perjalanan yang panjang. Namun, rumah sakit yang mereka datangi memaksa mereka untuk menjalani Rapid Test COVID-19.
Biaya yang dibutuhkan untuk Rapid Test Corona tidaklah sedikit. Dengan sisa tabungan dan biaya kebutuhan harian bayi kembarnya yang terbatas, Pak Ahm** dan Ibu Mar** menjalani Rapid Test. Mereka juga meminjam dana dari kerabat untuk memenuhi kebutuhan Rapid Test.
Pak Ahm** dan Ibu Mar** Jadi Pasien COVID-19
Selama menunggu hasil Rapid Test COVID-19 selesai, Pak Ahm** dan Ibu Mar** tetap harus menjalani isolasi. Akibatnya, mereka hidup tanpa penghasilan. Ketika hasil tes keluar, keduanya tidak mengira bahwa mereka positif terinfeksi virus corona. Kehidupan Pak Ahm** dan Ibu Mar** semakin berat. Mereka cemas karena harus meninggalkan bayi kembar lebih lama, merepotkan orang tua tanpa memberikan biaya untuk kebutuhan susu dan popok sang buah hati. Terlebih, Pak Ahm** dan Ibu Mar** juga khawatir dengan kondisi mereka yang terserang virus corona.
Sebelum Terinfeksi, Pak Ahm** Siaga #SalingJaga Keluarga
Tiga bulan lalu, keadaan Pak Ahm** dan Ibu Mar** mungkin abik-baik saja. Namun, Pak Ahm** telah memutuskan untuk #SalingJaga dengan mendaftarkan dirinya menjadi keluarga donatur Kitabisa Saling Jaga. Melalui program Saling Jaga, anggota bisa membantu sesama anggota yang membutuhkan, sekaligus mengajukan bantuan jika membutuhkan dana kesehatan 54 penyakit kritis serta bantuan hidup COVID-19.
Setelah menjadi anggota Saling Jaga, tak lupa Pak Ahm** juga mendaftarkan sang istri dengan fitur “Add Family”. Ia ingin memberikan perlindungan untuk keluarganya dengan cara yang bisa dijangkau. Hanya dengan donasi Rp 10.000 untuknya dan menambah Rp 10.000 lagi di kartu keanggotaan, istri Pak Ahm** telah tergabung menjadi keluarga Saling Jaga. dengan begitu, Pak Ahm** telah melindungi diri dan istrinya dari kekhawatiran biaya pengobatan 54 jenis penyakit kritis dan COVID-19.
Dengan Kitabisa Saling Jaga, kebutuhan susu dan harian bayi kembarnya dapat terpenuhi dengan baik meskipun Pak Ahm** dan Ibu Mar** tengah menjalani karantina.
Seperti Pak Ahm** yang mendaftarkan sang istri, kamu juga bisa daftarkan diri di Kitabisa Saling Jaga dan gunakan fitur “Add Family” untuk ikut #SalingJaga.