Ini adalah cerita Pak Ahmad***** (42), seorang karyawan yang menjadi pasien positif COVID-19. Meskipun hidup jauh dari keluarga, Pak Ahmad***** tidak sendirian. Selama proses pemulihan COVID-19, ia dibantu oleh keluarga Saling Jaga.
Pak Ahmad***** adalah seorang karyawan di salah satu apartemen di Cikarang. Ia terpaksa hidup terpisah dari istri dan anaknya yang tinggal di Depok demi mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarga. Seminggu sekali, Pak Ahmad***** akan pulang ke rumah untuk melepas rindunya dengan keluarga. Meskipun berat, ia berusaha sabar menjalani pekerjaan yang memaksa ia tinggal jauh dari keluarga.
Untuk menambah pemasukan, Pak Ahmad***** bekerja sampingan menjadi pengemudi taxi online. Ia sadar, pendapatannya sebagai karyawan biasa tidak terlalu besar sementara kebutuhan istri dan anaknya harus terus dipenuhi. Namun kini Pak Ahmad***** sudah tidak lagi bekerja sampingan karena adanya pandemi. Ia khawatir jika bertemu dengan banyak penumpang, risiko tertular virus corona lebih besar.
Tunjukkan Gejala Ringan, Pak Ahmad***** Positif COVID-19
Datangnya pandemi membuat Pak Ahmad***** mengurangi bertemu langsung dengan orang lain. Sebisa mungkin ia menghindari kontak fisik. Namun, penularan COVID-19 tidak bisa diprediksi. Pak Ahmad***** dinyatakan positif meskipun sudah menerapkan protokol kesehatan.
Awalnya, Pak Ahmad***** merasa tidak enak badan. Ia kemudian memeriksakan diri ke klinik. Setelah berkonsultasi, Pak Ahmad***** dirujuk ke Rumah Sakit untuk menjalani rapid test. Meskipun hasilnya negatif, dokter menyatakan bahwa gejala yang dialami Pak Ahmad***** telah mengarah ke COVID-19. Pak Ahmad***** pun disarankan melakukan swab test agar kondisinya diketahui secara pasti.
Ditolak Rumah Sakit, Pasien COVID-19 Akhirnya Jalani Isolasi Mandiri
Pak Ahmad***** sudah menjalani prosedur klinik dan rumah sakit untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Namun, pihak klinik dan rumah sakit tidak pernah memberikan kejelasan mengenai kondisi Pak Ahmad***** apakah berstatus pasien positif COVID-19 atau tidak.
Di tengah ketidakpastian, Pak Ahmad***** akhirnya melakukan isolasi mandiri. Untuk biaya obat dan vitamin selama masa pemulihan, Pak Ahmad***** terpaksa berhutang ke saudaranya. Ia juga tidak jalani rapid dan swab test ulang karena tidak miliki biaya yang cukup.
Pak Ahmad***** berusaha agar dirinya bisa sembuh kembali agar keluarga tidak tertular dan khawatir. Meski tinggal jauh dari istri dan anaknya, beruntung Pak Ahmad***** dibantu oleh keluarga Saling Jaga. Karena telah terdaftar sebagai anggota aktif, Pak Ahmad***** bisa mengajukan bantuan dana perlindungan COVID-19 sebesar Rp 5 juta. Dana tersebut ia gunakan untuk mengganti uang yang sebelumnya ia pinjam untuk biaya obat dan vitamin.
Di saat yang tidak terduga yaitu menjadi pasien COVID-19, Pak Ahmad***** beruntung ada keluarga Saling Jaga yang membantunya. Saat lapang membantu sesama, saat sulit dibantu bersama.
Seperti Pak Ahmad*****, kamu juga bisa dapatkan perlindungan COVID-19 dan penyakit kritis dengan gabung Kitabisa Saling Jaga.