Karena tidak setiap daerah memiliki gereja, masih banyak umat kristiani yang belum bisa beribadah dengan mudah. Mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk mencapai gereja dan mengikuti kegiatan peribadahan di sana. Bagi orang-orang tua dengan kondisi yang lemah, hal ini tentu sangat menyulitkan.
Untuk membantu umat kristiani agar dapat beribadah dengan mudah, muncul inisiasi dari sejumlah orang baik untuk membangun gereja. Mereka mengumpulkan bantuan melalui Kitabisa.com. Platform penggalangan dana ini bersifat inklusif dan dapat digunakan untuk membantu semua lapisan masyarakat dari agama dan kepercayaan apa pun.
Kisah Pembangunan Gereja Lewat Kitabisa.com
Melalui program Kitabisa.com Gereja, penggalangan dana untuk membangun gereja dapat dilakukan dengan mudah dan praktis. Berikut beberapa kisah seputar Kitabisa membangun gereja yang telah diwujudkan oleh donatur.
GMIT Imanuel Niku
Salah satu hasil donasi pembangunan gereja di Kitabisa adalah gereja GMIT Imanuel Niku di NTT. Saat ini, gereja yang terletak di Desa Boti, Kecamatan Kie, Kabupaten TTS Soe tersebut sedang dalam tahap pembangunan. Penggalang dana adalah Yayasan Mercy Indonesia.
Yayasan tersebut tergerak membantu pembangunan gereja yang digembalakan Pdt. Nike Nuryanti Tafui S.Th., karena kondisinya sangat memprihatinkan. Gereja hanya dibangun dari bambu dengan atap daun bebak. Padahal, ada sekitar 60 kepala keluarga yang beribadah di gereja ini. Dengan keberadaan bangunan gereja yang lebih nyaman, umat diharapkan makin semangat untuk beribadah.
Gereja St. Yosep Freinademetz, Wannokuttura
Gereja lain yang berhasil dibangun kembali dari hasil donasi para donatur di Kitabisa.com adalah gereja St. Yosep Freinademetz, Wannokuttura. Gereja ini merupakan tempat ibadah bagi sekitar 314 umat Katolik di Desa Loko Kalada, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya. Gereja awalnya dibangun oleh para petani pada 2010 dengan kondisi yang sangat terbatas.
Melihat kebutuhan umat di Wannokuttura, Yayasan Vinea Dei tergerak untuk membantu. Kegiatan utama yayasan ini adalah membantu pembangunan gereja Katolik serta mendukung pendidikan anak-anak Katolik yang berada di wilayah pedalaman Indonesia. Berkat donasi yang dikumpulkan melalui Kitabisa.com, gereja St. Yosep Freinademetz, Wannokuttura kini telah selesai dibangun.
Gereja St. Karolus, Ujung Deleng
Yayasan Vinea Dei juga membantu pembangunan gereja St. Karolus, Ujung Deleng. Ini adalah sebuah stasi yang terletak di Tanah Karo, Sumatera Utara. Gereja ini awalnya merupakan tempat ibadah darurat karena jalan menuju Paroki St. Fransiskus Assisi, Tigabinanga, dalam kondisi hancur.
Agar bisa beribadah dengan nyaman, warga pun berusaha untuk membangun gereja darurat. Namun, kondisinya hanya seadanya. Untuk melakukan renovasi, Yayasan Vinea Dei melakukan penggalangan dana melalui Kitabisa.com. Dari perkembangan terbaru, gereja St. Karolus Ujung Deleng kini telah selesai dan bisa digunakan oleh umat untuk beribadah.
Gereja Toraja Cabang Kebaktian Salu Balla
Gereja Toraja Cabang Kebaktian Salu Balla telah berdiri sebelum Indonesia merdeka. Sejak itu, gereja ini belum pernah direnovasi. Bahkan, gereja pun terancam digusur karena terkena pelebaran jalan. Bangunan beralaskan tanah serta ditopang oleh papan kayu itu sangat memprihatinkan. Jemaat yang kebanyakan lansia dan janda tua tidak bisa berbuat apa-apa.
Melalui penggalangan dana yang dilakukan di Kitabisa.com, para jemaat berharap gereja bisa diperbaiki. Hasil donasi yang dikumpulkan pun kini telah terwujud menjadi sebuah bangunan yang layak digunakan sebagai tempat beribadah. Para jemaat berterimakasih atas donasi tersebut. Ini merupakan wujud dukungan Kitabisa bangun gereja di pedalaman perbatasan.
Nah, bagi kamu yang ingin terlibat dalam kegiatan membantu pembangunan rumah ibadah, caranya sangat mudah. Anda bisa mengunduh Aplikasi Kitabisa terlebih dahulu. Ada banyak pihak yang membutuhkan dukungan donasi dari para donatur. Semua harapan baik tersebut bisa diwujudkan melalui Kitabisa.com.