Tak banyak yang tahu, bagaimana nasib para pedagang kantin universitas maupun sekolah sejak pandemi berlangsung. Namun, Geri Irawan bersama para alumni FIB UI lainnya berinisiatif untuk melakukan survey langsung demi mengetahui keadaan mereka. Bukan tanpa alasan, hubungan antara para pedagang Kantin Sastra dan mahasiswa memang terkenal dekat. Kantin yang memiliki nama beken Kansas itu menjadi saksi ruang diskusi dan berkarya bagi mahasiswa FIB UI.
Bagi para mahasiswa maupun alumni, para pedagang Kantin Sastra sudah seperti keluarga mereka. Walaupun jalan yang dilalui berbeda, mereka berjuang beriringan di kampus yang sama. Pedagang memeras keringatnya dengan berjualan makanan demi menghidupi keluarganya. Di tanah yang sama, mahasiswa bersusah payah mengemban misi mencari ilmu demi membanggakan keluarganya.
Kampus tutup, bagaimana nasib pedagangnya?
“Pas lagi kumpul-kumpul, saya dan seorang teman sama-sama kerja di bidang FnB. Kita curhat tuh kalau penjualan makanan selama pandemi omzetnya bisa turun sampe 90%. Lalu tiba-tiba ada yang tercetus nanya, gimana yang jualan di Kansas ya?”, Cerita Geri.
Saat itu, sudah lebih dari 6 bulan kampus UI diliburkan. Kebanyakan dari pedagang Kantin Sastra adalah orang tua yang tak begitu mengerti teknologi. Sehingga saat semua usaha di masa pandemi bergantung pada aplikasi digital, mereka tak bisa berbuat apa-apa dan tertinggal.
Demi menolong keluarga pedagang Kantin Sastra, Geri Irawan dan teman-teman alumni FIB UI pun mendatangi mereka satu per satu. Lebih dari 25 rumah pedagang Kansas mereka kunjungi untuk mendengarkan cerita dan mengetahui keadaan yang mereka alami. Masalah utama mereka adalah modal usaha dan edukasi terkait penjualan makanan secara online. Setelah dihitung-hitung, setiap counter pedagang memerlukan modal senilai minimal Rp 1,5 juta untuk membangkitkan usahanya kembali.
Halaman Galang Dana di Kitabisa dibuat untuk Melebarkan Sayap Gotong Royong
Dengan kondisi yang sudah darurat, galang dana untuk mengumpulkan bantuan bagi pedagang Kantin Sastra perlu dilakukan dengan luas dan cepat. Oleh karena itu, halaman #KansasBukaLagi di Kitabisa.com dibuat untuk memfasilitasi para alumni, dosen, maupun simpatisan lainnya yang ingin ikut membantu.
\
Melalui halaman tersebut, lebih dari 200 orang baik berdonasi dan dana terkumpul pun dapat segera dibelikan modal usaha bagi para pedagang. September 2021 ini, tepat setahun inisiatif baik #KansasBukaLagi terbentuk. Kini, makanan dari para pedagang Kansas sudah bisa kamu temukan melalui aplikasi online. Bahkan, jika kamu berkunjung ke sana, materi promosi seperti spanduk dan X-Banner juga sudah dipasang demi memudahkan pelanggan mengenali kedai rumahan mereka.
Selain dalam bentuk bantuan material, pelatihan marketing dan juga pemanfaatan aplikasi digital pada pedagang Kantin Sastra juga dijalankan oleh para relawan alumni FIB UI lho. Keren banget ya!
Para alumni FIB UI yang terkenal dengan slogan “Buku, Pesta, dan Cinta” ini juga bikin konser amal dan menjual merchandise khas kampus demi memperluas awareness terhadap gerakan ini. Dampaknya, donasi yang terkumpul secara langsung dan melalui halaman Kitabisa justru melebihi ekspektasi. Sehingga dana yang tersisa dapat mereka salurkan untuk para adik-adik mahasiswa aktif yang mengalami kesulitan membayar UKT di era pandemi.
Semoga gerakan baik ini bisa menjadi contoh untuk kamu yang baca artikel ini. Siapa tahu orang-orang yang bekerja di kampus kamu sedang merasakan hal yang sama lho. Jangan ragu untuk membuat galang dana agar inisiatif baik kamu bisa terlaksana dengan cepat!