Kisah cerebral palsy yang Kahlil alami tidak terlepas dari perjuangan orang tuanya. Orang Tua Kahlil berusaha yang terbaik agar anaknya bisa jalani hari layaknya anak-anak seusianya. Kahlil Maher Al Gazza yang biasa dipanggil Kahlil saat ini berusia 7 tahun.
Anak usia 7 tahun sedang berkembang dalam fisik maupun sosialnya. Kahlil seharusnya bisa bermain dengan teman-temannya di taman bermain. Berbeda dengan anak seusianya, Kahlil terbaring lemas tidak mau berjalan selama 2 minggu. Selain itu, Kahlil juga mengalami gejala demam. Setelah tak kunjung membaik, akhirnya dilakukan pemeriksaan MRI yang menunjukkan kalau Kahlil menderita Spastic Diplegia Cerebral Palsy.
Cerebral Palsy adalah salah satu penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Mengetahui hal itu, orang tua Kahlil hanya bisa berdoa dan berusaha yang terbaik untuk anaknya. Beberapa tindakan fisioterapi rehabilitasi medis bisa dilakukan agar menghindari kondisi Kahlil yang bisa semakin parah.
Butuh Alat Bantu Penyangga Kaki Tapi Tidak Ada Dana
Kondisi Kahlil tak kunjung membaik tanpa adanya tindakan fisioterapi. Kahlil mengeluh karena merasa tidak bisa berdiri dan berjalan dengan baik. Tindakan fisioterapi harus segera dilakukan agar tidak menurunkan fungsi dan ukuran struktur kaki atau bahkan bisa mengakibatkan kelumpuhan. Alat bantu penyangga kaki dibutuhkan agar nantinya dapat membantu menyangga kaki Kahlil baik pada saat latihan berjalan juga pada saat tidur.
Orang Tua Kahlil sudah tidak mempunyai dana lagi. Semua usaha sudah dilakukan Orang Yua Kahlil. Mulai dari mengandalkan biaya dari pribadi dan BPJS sampai untuk mendapatkan biaya tambahan, Orang Tua Kahlil meminta sumbangan ke yayasan-yayasan dan organisasi masyarakat di sekitar lingkungan rumahnya. Sampai akhirnya, Orang Tua Kahlil membuat galang dana di Kitabisa untuk pengobatan cerebral palsy Kahlil.
Kahlil Berjalan Lagi Berkat Bantuan #OrangBaik
Galang dana Orang Tua Kahlil untuk pengobatan Kahlil berjalan lancar. Telah terkumpul dana bantuan untuk Khalil lebih dari Rp 10 juta dari 86 #OrangBaik. Sekarang, Khalil bisa berjalan kembali dengan bantuan alat bantu penyangga kaki yang dibelinya.
Pada tanggal 1 Juni 2021, Kahlil sudah melakukan pengukuran kaki, dan memesan alat bantu penyangga kaki. Alhamdulillah, tindakan fisioterapi untuk Kahlil bisa dilanjutkan dengan alat bantu penyangga kaki yang sudah dibeli. Terima kasih #OrangBaik! Semoga Allah membalas dan melancarkan rejeki kalian.
Seperti kisah Orang Tua Khalil, kamu bisa bantu biaya pengobatan cerebral palsy keluarga atau kerabatmu di Kitabisa dengan membuka galang dana. Klik gambar di bawah ini untuk baca selengkapnya tentang info galang dana di Kitabisa!