Meski Sudah di Usia Senja, Para Lansia Ini Tetap Berbagi di KitaBisa.Com

December 7, 2021
Oleh : Kitabisa

Kisah mengenai kebaikan yang saya baca melalui KitaBisa selalu membuat saya tersentuh. Sebagai platform donasi dan galang dana online tepercaya, KitaBisa telah memfasilitasi ratusan galang dana setiap hari. Salah satunya adalah KitaBisa Lansia. Galang dana ini digagas untuk membantu orang-orang yang telah memasuki umur senja mewujudkan harapan dan impiannya.

KitaBisa Lansia, Umur Senja Bukan Halangan Berbuat Kebaikan

Kendati tak lagi muda, semangat untuk berbuat kebaikan dan berbagi pada orang lain tetap membara. Hal ini membuat saya yakin bahwa masih banyak orang baik di sekitar kita. Kisah inspiratif dari local heroes, pahlawan yang tetap membantu orang lain di tengah keterbatasan ini dapat dijadikan teladan dan mendorong orang baik di luar sana untuk ikut membantu. 

Simak sederet kisah local heroes dengan kepedulian tinggi terhadap sesama di usia senja yang menginspirasi berikut ini. 

Mbah Bingah, Pengepul Sampah di Gunung Merbabu

Bekerja sebagai pengepul sampah di Gunung Merbabu dan mengharuskannya membawa beban 30-40 kg setiap hari tak membuat Mbah Bingah mengeluh. Himpitan ekonomi juga tak membuatnya lupa berbagi pada sesama. Justru, Mbah Bingah terus menebar kebaikan dengan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk dibagikan pada lansia di sekitarnya dalam bentuk sembako maupun makanan.

Pekerjaan yang tampak remeh ini justru berkah baginya. Selain mendapatkan uang untuk menyambung hidup, Mbah Bingah juga dapat menjaga kebersihan Gunung Merbabu agar alam tetap terjaga. Dukung kebaikan Mbah Bingah melalui KitaBisa sembako untuk lansia.

Pak Sutopo, Lansia Tukang Becak Buka Perpustakaan Keliling Gratis

Mbah Topo, lansia yang bekerja sebagai tukang becak telah 16 tahun membuka perpustakaan keliling. Niatnya begitu mulia, ingin membuat siapa pun mencintai buku karena warisan ilmu tak akan pernah lekang dimakan waktu. Meskipun penghasilannya di masa pandemi hanya cukup untuk membeli nasi bungkus, Mbah Topo tetap mengayuh becaknya dan tak jarang menghampiri orang-orang agar makin banyak yang membaca buku. 

Mbah Topo mempunyai harapan memiliki taman baca atau becak motor agar bisa terus berbagi ilmu dan mencerdaskan anak bangsa. Niat mulia Mbah Topo dapat diwujudkan dengan bantuan orang baik melalui KitaBisa peduli kakek lansia.

Mbah Asrofi, Lansia Tunanetra Pemanjat Pohon

Demi bertahan hidup, Mbah Asrofi, seorang lansia tunanetra setiap hari rela memanjat lima pohon kelapa dengan bayaran seikhlasnya. Meskipun uang yang didapat Mbah Asrofi kadang tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal ini bukan penghalang baginya untuk berbagi dengan anak yatim dan dhuafa. Mbah Asrofi sering membagikan makanan dan bermain menggunakan mainan bambu buatannya. Hal sederhana yang mampu menggetarkan hati untuk berbuat kebaikan yang sama melalui KitaBisa lansia dhuafa.

Kakek Wahab, Lansia Tukang Pijit

Kisah KitaBisa Lansia kakek Wahab yang berprofesi sebagai tukang pijat keliling tak kalah menyentuh. Di masa pandemi, kakek Wahab harus bekerja hingga subuh lantaran tak banyak orang yang menggunakan jasanya. Meskipun demikian, kakek Wahab tak pernah mengeluh dan terus berusaha untuk mewujudkan mimpinya naik haji. Bahkan, keterbatasan materi tak membuat kakek Wahab menghilangkan kebiasaannya untuk bersedekah.

Mbah Gayeng, Penjual Balon Pembawa Kebahagiaan untuk Anak Terlantar

Hidup sebatang kara, memiliki keterbatasan fisik dan materi tak menyurutkan niat Mbah Gayeng berbagi kebahagiaan. Hidup dengan mengandalkan uang berjualan balon yang tak seberapa, Mbah Gayeng selalu menyisihkan separuh penghasilannya untuk memberi anak jalanan nasi bungkus setiap hari. Baginya, berbuat kebaikan merupakan kebahagiaan yang sangat bernilai. 

Mbah Jumiyo, Penjual Es Jadul Gratis untuk Anak Yatim

Mbah Jumiyo hanyalah penjual es jadul yang menjajakan dagangannya dengan mengayuh sepeda tua setiap hari. Selain memberikan es jadul gratis bagi anak-anak yatim, Mbah Jumiyo rutin menyisihkan uang hasil jualan yang tak seberapa untuk dibelikan Alquran dan Iqro lalu disumbangkan ke TPA dekat rumahnya. Di tengah pandemi, pendapatan Mbah Jumiyo menurun drastis. Meskipun demikian, semangat Mbah Jumiyo untuk berbuat kebaikan tak pernah padam. Melalui kisah inspiratif di atas, saya belajar bahwa berbuat kebaikan dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja dalam bentuk yang beragam. Melalui KitaBisa Lansia, mari bantu menebar kebaikan dan bermanfaat bagi banyak orang. Yuk, bantu lansia via KitaBisa!

Bagikan