Penyakit miom atau dikenal juga dengan sebutan uterine fibroid adalah benjolan yang tumbuh di rahim. Penyakit yang tergolong tumor jinak ini dapat tumbuh di dalam maupun luar dinding rahim. Seorang wanita bisa memiliki lebih dari satu benjolan dengan ukuran yang bervariasi.
Penyebab Penyakit Miom
Penyebab miom memang belum diketahui dengan pasti, tetapi faktor umur dan genetik dianggap sebagai penyebab utama munculnya miom. Namun, ada beberapa faktor pendukung lain yang juga meningkatkan risiko miom.
- Faktor hormon
- Kehamilan
- Riwayat penyakit dalam keluarga
- Kekurangan vitamin D
- Kurang mengonsumsi serat
- Kelebihan berat badan
- Sering mengonsumsi alkohol
- Terlalu banyak mengonsumsi daging merah
Gejala Miom
Kendati penyakit ini hampir tidak menunjukkan gejala apa pun, penderita yang telah mengindap miom dalam jangka waktu lama kerap mengalami sejumlah gejala, di antaranya sebagai berikut.
- Perdarahan berat ketika haid
- Waktu menstruasi yang terlalu lama
- Nyeri saat menstruasi
- Nyeri pada panggul, perut, atau punggung bagian bawah
- Perut bagian bawah tampak buncit
- Sakit ketika berhubungan seksual
- Sering buang air kecil
- Konstipasi
- Perdarahan di luar jadwal haid
Miom memang tergolong tumor jinak, tetapi miom pada rahim berisiko mengancam nyawa. Oleh karena itu, Anda harus waspada ketika mengalami sejumlah gejala miom serius berikut ini.
- Perdarahan hebat
- Linglung
- Hilang kesadaran
- Sesak napas
- Pusing atau pingsan
- Pucat
- Detak jantung cepat
- Kaki dan tangan terasa dingin
Pengobatan Penyakit Miom
Lantas, bagaimana cara mengobati penyakit miom? Biasanya, pengobatan miom dilakukan jika penderita mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Adapun jenis pengobatan yang biasa disarankan oleh dokter, antara lain:
-
Obat – obatan
Biasanya dokter akan memberikan obat ibuprofen untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh perdarahan ketika menstruasi.
-
Pil KB
Dapat membantu meringankan anemia dan mengontrol perdarahan.
-
GnRH Agonis
GnRH Agonis merupakan obat-obatan yang terdiri dari Lupron, Synarel, dan lainnya. Obat-obatan ini berfungsi untuk menghalangi atau menekan produksi hormon estrogen dan hormon progesteron.
-
SERM
Alat SERM merupakan modulator reseptor estrogen selektif yang berfungsi untuk memengaruhi kadar hormon estrogen dalam tubuh. Obat ini berguna untuk mengecilkan ukuran fibroid.
-
Asam Traneksamat
Obat nonhormonal ini digunakan untuk meringankan siklus haid panjang yang disertai perdarahan berlebih.
-
IUD
Alat kontrasepsi ini berfungsi untuk meringankan gejala miom, seperti kram dan perdarahan saat haid.
Jika pengobatan di atas tidak mampu mengatasi miom, maka dokter akan menyarankan prosedur operasi invasive. Adapun operasi invasive yang biasa dilakukan untuk mengangkat miom, antara lain sebagai berikut.
-
Histerektomi
Operasi histerektomi, pengangkatan seluruh rahim hanya dilakukan ketika ukuran fibroid cukup besar.
-
Miomektomi
Operasi miomektomi akan dianjurkan oleh dokter ketika fibroid berukuran besar, letaknya dalam, atau lebih dari satu.
Selain operasi, terdapat cara pengobatan lainnya, yakni prosedur noninvasive. Salah pengobatan yang paling direkomendasikan oleh dokter adalah MR Guided Focused Ultrasound (MRgFUS). Pengobatan ini dilakukan menggunakan gelombang ultrasound tanpa menyebabkan kerusakan jaringan. Sementara prosedur minim invasive hanya disarankan pada wanita yang memiliki fibroid berukuran besar.
Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!