Asam Lambung: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Lebih dikenal dengan gastroesophageal reflux disease atau GERD, penyakit asam lambung akan membuat kamu seperti mengalami rasa terbakar pada dada. Kondisi ini terjadi akibat naiknya asam lambung menuju ke kerongkongan. Masalah kesehatan ini bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Oleh karena gejalanya yang cenderung mirip, penyakit ini sering salah diagnosis dengan penyakit jantung koroner atau serangan jantung. 

 

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Asam Lambung

sakit asam lambung

Naiknya asam lambung ke kerongkongan ini terjadi karena melemahnya bagian bawah otot kerongkongan. Seharusnya, setelah makanan sampai ke lambung, otot bagian ini berkontraksi dan menutup saluran yang menuju ke bagian kerongkongan. Namun, terjadinya perlemahan pada otot ini mengakibatkan kerongkongan tetap dalam kondisi terbuka, sehingga asam lambung bisa kembali naik ke kerongkongan. 

Meski bisa terjadi pada siapa saja, asam lambung yang naik ke kerongkongan lebih berisiko dan rentan terjadi pada orang berusia lanjut, orang dengan kebiasaan merokok, pengidap obesitas, ibu hamil, dan orang-orang yang memiliki kebiasaan langsung berbaring atau bahkan tidur setelah makan. 

Sementara itu, gejala paling utama yang kamu rasakan ketika mengalami kenaikan asam lambung adalah heartburn atau sensasi seperti terbakar pada bagian dada. Sensasi ini akan terasa semakin buruk setelah kamu makan atau saat sedang berbaring. Biasanya, akan terjadi keluhan lain, termasuk sering bersendawa, sesak napas, mual, muntah, dan sakit maag. Asam lambung pun bisa membuat mulut kamu terasa asam atau pahit. 

 

Diagnosis dan Pengobatan

obat asam lambung

Sering kali, rasa terbakar pada dada dirasakan sebanyak dua kali dalam seminggu. Ketika kamu memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan ini, dokter akan menyarankan kamu untuk melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan kesehatan lainnya, termasuk rontgen, tes manometri untuk mengukur kekuatan otot kerongkongan, tes pH kerongkongan, dan gastroskopi. 

Kamu harus tahu bahwa penyakit ini harus segera mendapatkan penanganan meski terbilang penyakit yang ringan. Pasalnya, ada risiko komplikasi yang mengancam jika penyakit ini tidak segera diobati. Ketika sudah serius, naiknya asam lambung ke kerongkongan akan mengakibatkan terjadinya peradangan pada esofagus atau saluran kerongkongan. 

Tidak boleh dianggap remeh, peradangan ini akan mengakibatkan munculnya luka atau jaringan parut pada kerongkongan. Alhasil, kamu pun akan mengalami kesulitan menelan ketika makan yang berdampak pada penurunan berat badan hingga berbagai masalah serius lainnya. Tidak hanya itu, peradangan ini pun akan mengakibatkan tingginya risiko penyakit esofagus Barret, masalah kesehatan yang sangat rentan menyebabkan kanker esofagus. 

Lalu, bagaimana asam lambung diobati? Sebenarnya, ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan, termasuk tidak langsung berbaring atau tidur setelah makan, menghindari merokok, dan menjaga berat badan. Pada kasus yang cukup parah, dokter akan memberikan obat untuk membantu menurunkan produksi asam lambung, membantu menetralkan asam lambung, hingga obat untuk mempercepat terjadinya pengosongan pada lambung. 

Cara terakhir untuk mengatasi asam lambung apabila penyakit ini tidak kunjung membaik meski telah dilakukan pengobatan adalah dengan operasi. Namun, tentu saja pengobatan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sayangnya, masih banyak orang yang menyepelekan penyakit ini hingga harus menjalani operasi dan tidak sanggup untuk membayar tingginya biaya pengobatan. 


Kamu bisa bantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya pengobatan dengan cara berdonasi di Kitabisa. Untuk berdonasi, klik gambar di bawah ini!

banner_donasi_biaya_pengobatan